kumpulan da'wah dan berita islami

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian alam. Marilah kita bershalawat atas Nabi Muhammad S.A.W dan seluruh keluarga serta shabatnya, semoga kita dapat mengikuti jejak beliau, amiin. Insya Allah, dengan kembali kita memahami kalimat tauhid tersebut dan mengimplementasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari, semoga kemenangan yang abadi dapat diperoleh ummat Islam, amiin. jalan menuju syurga... amin






Surat dari seorang Ibu
20 Desember 2008 16:12

Surat ini benar-benar menyentuh hati saya. ketika membaca tulisan ini saya merasa trenyuh dan larut dalam suanan haru. Terbayang wajah ibu saya, yang telah melahirkan, mendidik, dan membesarkan dengan pebnuh kasih sayang. Ibu adalah yang terbaik bagiku. Tak pernah ada kata tidak untuk kami anak-anaknya ketika meminta sesuatu. Semoga Allah membalas kebaikan ibu dengan pahala yang besar. Semoga Allah senantiasa membimbing dan memberi petunjuk kepada saya untuk selalu memperlakukan ibu dengan baik serta mengasihinya sebagaimana ibu mengasihi kami, anak-anaknya.
Robbigh firlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii soghiiroo

Silahkan dibaca ..............


Assalamu’alaikum,


Segala puji Ibu panjatkan kehadirat Allah ta’ala yang telah memudahkan Ibu untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat serta salam Ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Amin…


Wahai anakku,


Surat ini datang dari Ibumu yang selalu dirundung sengsara… Setelah berpikir panjang Ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri. Setiap kali menulis, setiap kali itu pula gores tulisan terhalang oleh tangis, dan setiap kali menitikkan air mata setiap itu pula hati terluka…


Wahai anakku!


Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas dan bijak! Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun nantinya engkau remas kertas ini lalu engkau merobeknya, sebagaimana sebelumnya engkau telah remas hati dan telah engkau robek pula perasaanku.


Wahai anakku… 25 tahun telah berlalu, dan tahun-tahun itu merupakan tahun kebahagiaan dalam kehidupanku. Suatu ketika dokter datang menyampaikan kabar tentang kehamilanku dan semua ibu sangat mengetahui arti kalimat tersebut. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalam diri ini sebagaimana ia adalah awal mula dari perubahan fisik dan emosi…


Semenjak kabar gembira tersebut aku membawamu 9 bulan. Tidur, berdiri, makan dan bernafas dalam kesulitan. Akan tetapi itu semua tidak mengurangi cinta dan kasih sayangku kepadamu, bahkan ia tumbuh bersama berjalannya waktu.


Aku mengandungmu, wahai anakku! Pada kondisi lemah di atas lemah, bersamaan dengan itu aku begitu grmbira tatkala merasakan melihat terjangan kakimu dan balikan badanmu di perutku. Aku merasa puas setiap aku menimbang diriku, karena semakin hari semakin bertambah berat perutku, berarti engkau sehat wal afiat dalam rahimku.


Penderitaan yang berkepanjangan menderaku, sampailah saat itu, ketika fajar pada malam itu, yang aku tidak dapat tidur dan memejamkan mataku barang sekejap pun. Aku merasakan sakit yang tidak tertahankan dan rasa takut yang tidak bisa dilukiskan.


Sakit itu terus berlanjut sehingga membuatku tidak dapat lagi menangis. Sebanyak itu pula aku melihat kematian menari-nari di pelupuk mataku, hingga tibalah waktunya engkau keluar ke dunia. Engkau pun lahir… Tangisku bercampur dengan tangismu, air mata kebahagiaan. Dengan semua itu, sirna semua keletihan dan kesedihan, hilang semua sakit dan penderitaan, bahkan kasihku padamu semakin bertambah dengan bertambah kuatnya sakit. Aku raih dirimu sebelum aku meraih minuman, aku peluk cium dirimu sebelum meneguk satu tetes air yang ada di kerongkonganku.


Wahai anakku… telah berlalu tahun dari usiamu, aku membawamu dengan hatiku dan memandikanmu dengan kedua tangan kasih sayangku. Saripati hidupku kuberikan kepadamu. Aku tidak tidur demi tidurmu, berletih demi kebahagiaanmu.


Harapanku pada setiap harinya; agar aku melihat senyumanmu. Kebahagiaanku setiap saat adalah celotehmu dalam meminta sesuatu, agar aku berbuat sesuatu untukmu… itulah kebahagiaanku!


Kemudian, berlalulah waktu. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Selama itu pula aku setia menjadi pelayanmu yang tidak pernah lalai, menjadi dayangmu yang tidak pernah berhenti, dan menjadi pekerjamu yang tidak pernah mengenal lelah serta mendo’akan selalu kebaikan dan taufiq untukmu.


Aku selalu memperhatikan dirimu hari demi hari hingga engkau menjadi dewasa. Badanmu yang tegap, ototmu yang kekar, kumis dan jambang tipis yang telah menghiasi wajahmu, telah menambah ketampananmu. Tatkala itu aku mulai melirik ke kiri dan ke kanan demi mencari pasangan hidupmu.


Semakin dekat hari perkawinanmu, semakin dekat pula hari kepergianmu. saat itu pula hatiku mulai serasa teriris-iris, air mataku mengalir, entah apa rasanya hati ini. Bahagia telah bercampur dengan duka, tangis telah bercampur pula dengan tawa. Bahagia karena engkau mendapatkan pasangan dan sedih karena engkau pelipur hatiku akan berpisah denganku.


Waktu berlalu seakan-akan aku menyeretnya dengan berat. Kiranya setelah perkawinan itu aku tidak lagi mengenal dirimu, senyummu yang selama ini menjadi pelipur duka dan kesedihan, sekarang telah sirna bagaikan matahari yang ditutupi oleh kegelapan malam. Tawamu yang selama ini kujadikan buluh perindu, sekarang telah tenggelam seperti batu yang dijatuhkan ke dalam kolam yang hening, dengan dedaunan yang berguguran. Aku benar-benar tidak mengenalmu lagi karena engkau telah melupakanku dan melupakan hakku.


Terasa lama hari-hari yang kulewati hanya untuk ingin melihat rupamu. Detik demi detik kuhitung demi mendengarkan suaramu. Akan tetapi penantian kurasakan sangat panjang. Aku selalu berdiri di pintu hanya untuk melihat dan menanti kedatanganmu. Setiap kali berderit pintu aku manyangka bahwa engkaulah orang yang datang itu. Setiap kali telepon berdering aku merasa bahwa engkaulah yang menelepon. Setiap suara kendaraan yang lewat aku merasa bahwa engkaulah yang datang.


Akan tetapi, semua itu tidak ada. Penantianku sia-sia dan harapanku hancur berkeping, yang ada hanya keputusasaan. Yang tersisa hanyalah kesedihan dari semua keletihan yang selama ini kurasakan. Sambil menangisi diri dan nasib yang memang telah ditakdirkan oleh-Nya.


Anakku… ibumu ini tidaklah meminta banyak, dan tidaklah menagih kepadamu yang bukan-bukan. Yang Ibu pinta, jadikan ibumu sebagai sahabat dalam kehidupanmu. Jadikanlah ibumu yang malang ini sebagai pembantu di rumahmu, agar bisa juga aku menatap wajahmu, agar Ibu teringat pula dengan hari-hari bahagia masa kecilmu.


Dan Ibu memohon kepadamu, Nak! Janganlah engkau memasang jerat permusuhan denganku, jangan engkau buang wajahmu ketika Ibu hendak memandang wajahmu!!


Yang Ibu tagih kepadamu, jadikanlah rumah ibumu, salah satu tempat persinggahanmu, agar engkau dapat sekali-kali singgah ke sana sekalipun hanya satu detik. Jangan jadikan ia sebagai tempat sampah yang tidak pernah engkau kunjungi, atau sekiranya terpaksa engkau datangi sambil engkau tutup hidungmu dan engkaupun berlalu pergi.


Anakku, telah bungkuk pula punggungku. Bergemetar tanganku, karena badanku telah dimakan oleh usia dan digerogoti oleh penyakit… Berdiri seharusnya dipapah, dudukpun seharusnya dibopong, sekalipun begitu cintaku kepadamu masih seperti dulu… Masih seperti lautan yang tidak pernah kering. Masih seperti angin yang tidak pernah berhenti.


Sekiranya engakau dimuliakan satu hari saja oleh seseorang, niscaya engkau akan balas kebaikannya dengan kebaikan setimpal. Sedangkan kepada ibumu… Mana balas budimu, nak!? Mana balasan baikmu! Bukankah air susu seharusnya dibalas dengan air susu serupa?! Akan tetapi kenapa nak! Susu yang Ibu berikan engkau balas dengan tuba. Bukankah Allah ta’ala telah berfirman, "Bukankah balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula?!" (QS. Ar Rahman: 60) Sampai begitu keraskah hatimu, dan sudah begitu jauhkah dirimu?! Setelah berlalunya hari dan berselangnya waktu?!


Wahai anakku, setiap kali aku mendengar bahwa engkau bahagia dengan hidupmu, setiap itu pula bertambah kebahagiaanku. Bagaimana tidak, engkau adalah buah dari kedua tanganku, engkaulah hasil dari keletihanku. Engkaulah laba dari semua usahaku! Kiranya dosa apa yang telah kuperbuat sehingga engkau jadikan diriku musuh bebuyutanmu?! Pernahkah aku berbuat khilaf dalam salah satu waktu selama bergaul denganmu, atau pernahkah aku berbuat lalai dalam melayanimu?


Terus, jika tidak demikian, sulitkah bagimu menjadikan statusku sebagai budak dan pembantu yang paling hina dari sekian banyak pembantu dan budakmu. Semua mereka telah mendapatkan upahnya!? Mana upah yang layak untukku wahai anakku!


Dapatkah engkau berikan sedikit perlindungan kepadaku di bawah naungan kebesaranmu? Dapatkah engkau menganugerahkan sedikit kasih sayangmu demi mengobati derita orang tua yang malang ini? Sedangkan Allah ta’ala mencintai orang yang berbuat baik.


Wahai anakku!! Aku hanya ingin melihat wajahmu, dan aku tidak menginginkan yang lain.


Wahai anakku! Hatiku teriris, air mataku mengalir, sedangkan engkau sehat wal afiat. Orang-orang sering mengatakan bahwa engkau seorang laki-laki supel, dermawan, dan berbudi. Anakku… Tidak tersentuhkah hatimu terhadap seorang wanita tua yang lemah, tidak terenyuhkah jiwamu melihat orang tua yang telah renta ini, ia binasa dimakan oleh rindu, berselimutkan kesedihan dan berpakaian kedukaan!? Bukan karena apa-apa?! Akan tetapi hanya karena engkau telah berhasil mengalirkan air matanya… Hanya karena engkau telah membalasnya dengan luka di hatinya… hanya karena engkau telah pandai menikam dirinya dengan belati durhakamu tepat menghujam jantungnya… hanya karena engkau telah berhasil pula memutuskan tali silaturrahim?!


Wahai anakku, ibumu inilah sebenarnya pintu surga bagimu. Maka titilah jembatan itu menujunya, lewatilah jalannya dengan senyuman yang manis, pemaafan dan balas budi yang baik. Semoga aku bertemu denganmu di sana dengan kasih sayang Allah ta’ala, sebagaimana dalam hadits: "Orang tua adalah pintu surga yang di tengah. Sekiranya engkau mau, maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah!!" (HR. Ahmad)


Anakku. Aku sangat mengenalmu, tahu sifat dan akhlakmu. Semenjak engkau telah beranjak dewasa saat itu pula tamak dan labamu kepada pahala dan surga begitu tinggi. Engkau selalu bercerita tentang keutamaan shalat berjamaah dan shaf pertama. Engkau selalu berniat untuk berinfak dan bersedekah.


Akan tetapi, anakku! Mungkin ada satu hadits yang terlupakan olehmu! Satu keutamaan besar yang terlalaikan olehmu yaitu bahwa Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah, amal apa yang paling mulia? Beliau berkata: "Shalat pada waktunya", aku berkata: "Kemudian apa, wahai Rasulullah?" Beliau berkata: "Berbakti kepada kedua orang tua", dan aku berkata: "Kemudian, wahai Rasulullah!" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah", lalu beliau diam. Sekiranya aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menjawabnya. (Muttafaqun ‘alaih)


Wahai anakku!! Ini aku, pahalamu, tanpa engkau bersusah payah untuk memerdekakan budak atau berletih dalam berinfak. Pernahkah engkau mendengar cerita seorang ayah yang telah meninggalkan keluarga dan anak-anaknya dan berangkat jauh dari negerinya untuk mencari tambang emas?! Setelah tiga puluh tahun dalam perantauan, kiranya yang ia bawa pulang hanya tangan hampa dan kegagalan. Dia telah gagal dalam usahanya. Setibanya di rumah, orang tersebut tidak lagi melihat gubuk reotnya, tetapi yang dilihatnya adalah sebuah perusahaan tambang emas yang besar. Berletih mencari emas di negeri orang kiranya, di sebelah gubuk reotnya orang mendirikan tambang emas.


Begitulah perumpamaanmu dengan kebaikan. Engkau berletih mencari pahala, engkau telah beramal banyak, tapi engkau telah lupa bahwa di dekatmu ada pahala yang maha besar. Di sampingmu ada orang yang dapat menghalangi atau mempercepat amalmu. Bukankah ridhoku adalah keridhoan Allah ta’ala, dan murkaku adalah kemurkaan-Nya?


Anakku, yang aku cemaskan terhadapmu, yang aku takutkan bahwa jangan-jangan engkaulah yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya: "Merugilah seseorang, merugilah seseorang, merugilah seseorang", dikatakan, "Siapa dia,wahai Rasulullah?, "Orang yang mendapatkan kedua ayah ibunya ketika tua, dan tidak memasukkannya ke surga". (HR. Muslim)


Anakku… Aku tidak akan angkat keluhan ini ke langit dan aku tidak adukan duka ini kepada Allah, karena sekiranya keluhan ini telah membumbung menembus awan, melewati pintu-pintu langit, maka akan menimpamu kebinasaan dan kesengsaraan yang tidak ada obatnya dan tidak ada tabib yang dapat menyembuhkannya. Aku tidak akan melakukannya, Nak! Bagaimana aku akan melakukannya sedangkan engkau adalah jantung hatiku… Bagaimana ibumu ini kuat menengadahkan tangannya ke langit sedangkan engkau adalah pelipur laraku. Bagaimana Ibu tega melihatmu merana terkena do’a mustajab, padahal engkau bagiku adalah kebahagiaan hidupku.


Bangunlah Nak! Uban sudah mulai merambat di kepalamu. Akan berlalu masa hingga engkau akan menjadi tua pula, dan al jaza’ min jinsil amal… "Engkau akan memetik sesuai dengan apa yang engkau tanam…" Aku tidak ingin engkau nantinya menulis surat yang sama kepada anak-anakmu, engkau tulis dengan air matamu sebagaimana aku menulisnya dengan air mata itu pula kepadamu.


Wahai anakku, bertaqwalah kepada Allah pada ibumu, peganglah kakinya!! Sesungguhnya surga di kakinya. Basuhlah air matanya, balurlah kesedihannya, kencangkan tulang ringkihnya, dan kokohkan badannya yang telah lapuk.Anakku… Setelah engkau membaca surat ini,terserah padamu! Apakah engkau sadar dan akan kembali atau engkau ingin merobeknya.


Wassalam,


Ibumu
Bocah Misterius
22 September 2008 20:49
BOCAH MISTERIUS


Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung.

Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya,
dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh
menyebalkan.

Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan
kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang
tampak coklat menyala.

Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air
dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.

Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung
melihatnya bukan pada bulan puasa!

Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan ketika
banyak orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi
daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya.

Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama
tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik
dari biasanya.

Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampong mengenai bocah itu.
Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan
memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti
isi daging tersebut.

Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur
ketakutan sekaligus keheranan.

Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan
kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan
melarangnya.

************ ********* **

Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung,
belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara
misterius.

Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari
kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang
sama juga!

Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari
dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang
lain menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga.

Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma,ya itu tadi,bukannya takut, bocah itu
malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar.

"Bismillah.. ." ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah
itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir, kalau memang bocah itu bocah
jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini.

Kalau memang bocah itu "bocah beneran" pun, ia juga akan cari
keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu.

Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan
tangan Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus
bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan
tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya.

"Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi
daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?" tanya bocah itu sesampainya di
rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang
kelakuannya. Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.

"Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa," jawab Luqman
dengan halus,"apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa?
Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang
dengan tingkahmu itu.."

Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak
itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap
Luqman lebih tajam lagi.

"Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian
yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?! Kalian selalu
mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan
pada sebelas bulan diluar bulan puasa?

Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan
menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?

Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang
menangis?

Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit
menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan
hingga kematian menjemput ajal..?!

Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian
untuk menahan lapar dan haus?

Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian
kembali pada kerakusan kalian...!?"

Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman
untuk menyela. Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia
berkata begitu tegas dan terdengar "sangat" menusuk, kini ia bersuara
lirih, mengiba.

"Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa
berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada
makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang
siang saja.

Dan ketahuilah juga, justru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah
yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya,
lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?

Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan
yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian
menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?

Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan
pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula.

Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua
belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini. Apa yang
telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang
kecil seperti kami...!

Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta?

Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara berlebih?

Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan orang-orang sekeliling
Tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat?

Bahkan, berlebihannya Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan bukan
hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat.. Tahukah
Tuan akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa?

Tuan.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi. Tuan...,
jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan
'tuk setahun, jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu
dengan bumi kelak...."

************ ********* *

Wuahh..., entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi
kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan.


Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya!


Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah ini bukanlah bocah
sembarangan. Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu
pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong.


Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi.
Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian
jalan raya kampung Ketapang. Ia edarkan pandangan ke seluruh sudut yang
bisa dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu.

Ditengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua orang di ujung
jalan, tapi semuanya menggeleng bingung. Bahkan, orang-orang yang
menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu
keluar dari rumah Luqman!

Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang!

Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia
ambil sajadah, sujud dan bersyukur. Meski peristiwa tadi irrasional,
tidak masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja.
Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi. Bocah
tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan
orang yang seharusnya kita ingat.. Yaitu mereka yang tidak berpakaian,
mereka yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghidupan yang
layak.

Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwa seharusnya mereka yang
sedang berada diatas, yang sedang mendapatkan karunia Allah, jangan
sekali-kali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan
membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan.

Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus
menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang
membungkuk menahan lapar.

Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang
luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata
hatinya.

Sekarang yang ada dipikirannya sekarang , entah mau dipercaya orang atau
tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialaminya bersama bocah itu
sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua orang
yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.

Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang
menghendaki bercahayanya hati.

Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak itu Luqman tidak
pernah lagi melihatnya, selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat
pedas dan tudingan-tudingan yang memang betul adanya.

Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada seseorang yang berani
menunjuk hidungnya ketika ia salah.
Syarat-syarat pemimpin Islami?
11 September 2008 14:46
Syarat-syarat pemimpin Islami?


Pertama: ADIL dengan ketentuan-ketentuannya.

Kedua: ILMU yang bisa mengantarkan kepada ijtihad dalam menetapkan permasalahan kontemporer dan hukum-hukum.

Ketiga: SEHAT JASMANI, berupa pendengaran, penglihatan dan lisan agar ia dapat langsung menangani tugas kepemimpinan.

Keempat: NORMAL (TIDAK CACAT), yang tidak menghalanginya untuk bergerak dan bereaksi.

Kelima: BIJAK, yang bisa digunakan untuk mengurus rakyat dan mengatur kepentingan negara.

Keenam: KEBERANIAN, yang bisa digunakan untuk melindungi wilayah dan memerangi musuh.


Hal lain yang patut diperhatikan dalam masalah ini adalah :

1. Niat yang ikhlas
2. Pemimpin HARUS dari kaum laki-laki.
3. TIDAK MEMINTA jabatan.
4. Berhukum dengan hukum Allah.
5. Menjatuhkan hukuman secara adil diantara manusia.
6. Siap memenuhi kebutuhan rakyat dan mendengar keluhannya.
7. Memberi nasihat kepada rakyatnya dan tidak mengkhianatinya.
8. Pemimpin jangan menerima hadiah.
9. Seorang pemimpin harus mengambil penasehat dari kalangan orang shalih.
10. Seorang pemimpin harus bersikap ramah terhadap rakyat.
11. Jujur menjalankan semua urusan yang berkaitan dengan kaum muslimin.
puisi islami
07 September 2008 16:47
Jangan memuji kecantikan pelangi
Tapi pujilah Allah
Yang menciptakan Langit & Bumi

Jangan percaya
Denga kata-kata bijakku
Tapi percayalah Firman Allah yang Maha Benar

Jangan masukkan namaku di hatimu
Tapi masukkan nama Allah
Hingga hatimu tenang

Jangan sedih jika cintamu di dustakan
Tapi sedihlah jika engkau dustakan Allah
Jangan pula engkau minta cinta kepada penyair
Tapi mintalah kepada Allah
yg memiliki cinta yg kekal dan sejati

Ya Allah yang Maha Rahman & Rahim
Jangan jadikan hatiku batu yg mengeras
Hingga lupa akan rahmatMu
Hakikat Jihad
04 September 2008 13:46
Jihad merupakan puncak kekuatan dan kemuliaan Islam. Orang yang berjihad akan menempati kedudukan yang tinggi di surga, sebagaimana juga memiliki kedudukan yang tinggi di dunia

Secara umum, hakikat jihad mempunyai makna yang sangat luas. Yaitu, berjihad melawan hawa nafsu, berjihad melawan setan, dan berjihad melawan orang-orang fasik dari kalangan ahli bid’ah dan maksiat. Sedangkan menurut syara’ jihad adalah mencurahkan seluruh kemampuan untuk memerangi orang kafir. [Lihat Fathul Bari 6/77]

Sehingga dapat disimpulkan, jihad itu meliputi empat bagian :
Pertama : Jihad melawan hawa nafsu
Kedua : Jihad melawan setan
Ketiga : Berjihad melawan orang-orang fasik, pelaku kezhaliman, pelaku bid’ah dan pelaku kemungkaran.
Keempat : Jihad melawan orang-orang munafik dan kafir

Jihad melawan hawa nafsu, meliputi empat masalah :
Pertama : Berjihad melawan hawa nafsu dalam mencari dan mempelajari kebenaran agama yang haq.
Kedua : Berjihad melawan hawa nafsu dalam mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.
Ketiga : Berjihad melawan hawa nafsu dalam mendakwahkan ilmu dan agama yang haq.
Keempat : Berjihad melawan hawa nafsu dengan bersabar dalam mencari ilmu, beramal dan dalam berdakwah.

Adapun berjihad melawan setan dapat dilakukan dengan dua cara :
Pertama : Berjihad melawan setan dengan menolak setiap apa yang dilancarkan setan yang berupa syubhat dan keraguan yang dapat mencederai keimanan
Kedua : Berjihad melawan setan dengan menolak setiap apa yang dilancarkan setan dan keinginan-keinginan hawa nafsu yang merusak.

Sedangkan berjihad melawan orang-orang fasik, pelaku kezhaliman, pelaku bid’ah dan pelaku kemungkaran, meliputi tiga tahapan. Yaitu dengan tangan apabila mampu. Jika tidak mampu, maka dengan lisan. Dan jika tidak mampu juga, maka dengan hati, yang setiap kaum muslimin wajib melakukannya. Yaitu dengan cara membenci mereka, tidak mencintai mereka, tidak duduk bersama mereka, tidak memberikan bantuan terhadap mereka, dan tidak memuji mereka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Tiga perkara ; barangsiapa yang pada dirinya terdapat tiga perkara ini, maka dia akan mendapatkan kelezatan iman ; Allah dan RasulNya lebih dicintai daripada yang lainnya, ia mencintai seseorang hanya karena Allah dan dia benci kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah darinya, sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam neraka” [HR Bukhari dan Muslim]

“Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan tidak memberi karena Allah, maka dia berarti telah sempurna imannya” [HR Abu Dawud]

“Barangsiapa membuat perkara yang baru atau mendukung pelaku bid’ah, maka dia terkena laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia” [HR Bukhari dan Muslim]

Berjihad melawan orang fasik dengan lisan merupakan hak orang-orang yang memiliki ilmu dan kalangan para ulama yaitu dengan cara menegakkan hujjah dan membantah hujjah mereka, serta menjelaskan kesesatan mereka, baik dengan tulisan ataupun dengan lisan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan : “Yang membantah ahli bid’ah adalah mujahid” [Lihat Al-Fatawa 4/13]

Syaikhul Islam juga mengatakan : “Apabila seorang mubtadi menyeru kepada aqidah yang menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah, atau menempuh manhaj yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, dan dikhawatirkan akan menyesatkan manusia, maka wajib untuk menjelaskan kesesatannya, sehingga orang-orang terjaga dari kesesatannya dan mereka mengetahui keadaannya” [Lihat Al-Fatawa 28/221]

Oleh karena itu, membantah ahli bid’ah dengan hujjah dan argumentasi, menjelaskan yang haq, serta menjelaskan bahaya aqidah ahli bid’ah, merupakan sesuatu yang wajib, untuk membersihkan ajaran Allah, agamaNya, manhajNya, syari’atNya. Dan berdasarkan kesepakatan kaum muslimin, menolak kejahatan dan kedustaan ahli bid’ah merupakan fardu kifayah. Karena seandainya Allah tidak membangkitkan orang yang membantah mereka, tentulah agama itu akan rusak. Ketahuilah, kerusakan yang ditimbulkan dari perbuatan mereka, lebih berbahaya daripada berkuasanya orang kafir. Karena kerusakan orang kafir dapat diketahui oleh setiap orang, sedangkan kerusakan pelaku bid’ah hanya diketahui oleh orang-orang alim.

Adapun berjihad melawan orang fasik dengan tangan, maka ini menjadi hak bagi orang-orang yang memiliki kekuasaan atau Amirul Mukminin, yaitu dengan cara menegakkan hudud (hukuman) terhadap setiap orang yang melanggar hukum-hukum Allah dan RasulNya. Sebagaimana pernah dilakukan Abu Bakar dengan memerangi orang-orang yang menolak membayar zakat, Ali bin Abi Thalib memerangi orang-orang Khawarij dan orang-orang Syi’ah Rafidhah.

Bagaimana dengan berjihad melawan orang-orang munafik dan kafir ? Al-Imam Ibnu Qayyim menyatakan, jihad memerangi orang kafir adalah fardhu ‘ain ; dia berjihad dengan hatinya, atau lisannya, atau dengan hartanya, atau dengan tangnnya ; maka setiap muslim berjihad dengan salah satu di antara jenis jihad ini. [Lihat Zadul Ma’ad 3/64]

Akan tetapi, berjihad memerangi orang kafir dengan tangan hukumnya fardhu kifayah, dan tidak menjadi fardhu ‘ain, kecuali jika terpenuhi salah satu dari empat syarat berikut ini :

Pertama : Apabila dia berada di medan pertempuran.
Kedua : Apabila negerinya diserang musuh.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan ; “Apabila musuh telah masuk menyerang sebuah negara Islam, maka tidak diragukan lagi, wajib bagi kaum muslimin untuk mempertahankan negaranya dan setiap negara yang terdekat, kemudian yang dekat, karena negara-negara Islam adalah seperti satu negara” (Al-Ikhtiyarat : 311) Jihad ini dinamakan Jihad Difa’.
Ketiga : Apabila diperintah oleh Imam (Amirul Mukminin) untuk berperang.
Keempat : Apabila dibutuhkan, maka jihad menjadi wajib. [Lihat al-Mughni, Al-Majmu’, Zaadul Mustaqni]

Adapun disyariatkan jihad melawan orang kafir (dengan tangan), melalui tiga tahapan.

Pertama : Diizinkan bagi kaum muslimin untuk berperang dengan tanpa diwajibkan. Allah berfirman.

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” [Al-Hajj : 39]

Kedua : Perintah untuk memerangi setiap orang kafir yang memerangi kaum mulimin. Allah berfirman.

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” [Al-Baqarah : 190]

Ketiga : Perintah untuk memerangi seluruh kaum musyrikin sehingga agama Allah tegak di muka bumi.

“Dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya ; dan ketahuiilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa” [At-Taubah : 36]

Tahapan yang ketiga ini tidak dimansukh, sehingga menjadi ketetapan wajibnya jihad sampai hari kiamat. Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata : “Marhalah (tahapan) yang ketiga ini tidak dimansukh, tetap wajib sesuai dengan kondisi kaum muslimin” [Fadlu Al-Jihad Wal Mujahidin, 2 : 440]

Demikian secara singkat hakikat jihad berserta tahapan-tahapan perintah tersebut. semua ini harus dipahami oleh kaum muslimin, sehingga dalam menetapkan jihad, sesuai dengan keadaan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Wallahu a’lam
Dimanakah Alloh ?
02 September 2008 15:41
Dimanakah Alloh ?

Pada masa sekarang ini, di mana banyak diantara kaum muslimin yang sudah sangat menyepelekan masalah aqidah shahihah yang merupakan masalah paling pokok dalam agama ini, maka akan kita dapati dua jawaban yang batil dan kufur dari pertanyaan “Dimana Alloh?”. Yang pertama mereka yang mengatakan bahwasanya Alloh ada dalam diri setiap kita? Dan kedua yaitu yang mengatakan Alloh ada di mana-mana atau di segala tempat?

Seorang Budak Pun Tahu Dimana Alloh

Ketahuilah wahai Saudaraku, pertanyaan “Dimana Alloh?” adalah pertanyaan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam kepada seorang budak perempuan kepunyaan Mu’awiyah bin Hakam As Sulamiy sebagai ujian keimanan sebelum ia dimerdekakan oleh tuannya. “Beliau bertanya kepada budak perempuan itu, ‘Dimanakah Alloh?’ Jawab budak perempuan, ‘Di atas langit’ Beliau bertanya lagi, Siapakah aku? Jawab budak perempuan, ‘Engkau adalah Rosululloh’, Beliau bersabda, ‘Merdekakan dia! Karena sesungguhnya dia seorang mu’minah (perempuan yang beriman)’.” (HR. Muslim dan lainnya)

Maka perhatikanlah dengan seksama masyarakat tersebut, yang mana Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berjihad bersama mereka, aqidah mereka sempurna (merata) hingga pada para penggembala kambing sekalipun, yang mana perjumpaan (pergaulan) mereka dengan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam sangat sedikit, seperti penggembala kambing ini. Kemudian bandingkanlah dengan realita kaum muslimin sekarang ini, niscaya akan kita dapatkan perbedaan yang sangat jauh.

Keyakinan di mana Alloh termasuk masalah besar yang berkaitan dengan sifat-sifat-Nya yaitu penetapan sifat Al-’Uluw (sifat ketinggian Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bahwa Dia di atas seluruh mahluk), ketinggian yang mutlak dari segala sisi dan penetapan Istiwa’ (bersemayam)-Nya di atas Al-’Arsy, berpisah dan tidak menyatu dengan makhluk-Nya sebagaimana yang diyakini oleh kaum Wihdatul Wujud, yang telah dikafirkan oleh para ulama kita yang dahulu dan sekarang. Dan dalil-dalil yang menunjukkan penetapan sifat ini sangatlah banyak, sangat lengkap dan jelas, baik dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, ijma’, akal dan fitrah sehingga para ulama menganggapnya sebagai perkara yang bisa diketahui secara mudah oleh setiap orang dalam agama yang agung ini.

Dalil-Dalil Al Qur’an

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “(Robb) Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas ‘Arsy.” (Thoha: 5). Dan pada enam tempat dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman, “Kemudian Dia Istiwa’ (bersemayam) di atas ‘Arsy.” (Al-A’raf: 54). ‘Arsy adalah makhluk Alloh yang paling tinggi berada di atas tujuh langit dan sangat besar sekali sebagaimana diterangkan Ibnu Abbas, “Dan ‘Arsy tidak seorang pun dapat mengukur berapa besarnya.” (Dikeluarkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah, sanadnya Shahih). Ayat ini jelas sekali menunjukkan ketinggian dan keberadaan Alloh Subhanahu wa Ta’ala di atas langit serta menutup jalan untuk meniadakan atau menghilangkan sifat ketinggian-Nya atau mentakwilkannya. Para ulama Ahlus Sunnah pun sepakat bahwa Alloh Subhanahu wa Ta’ala ber-istiwa’ di atas ‘Arsy-Nya sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya tanpa mempertanyakan bagaimana cara/kaifiyat istiwa’-Nya. Dan perlu diketahui bahwa penetapan sifat ini sama dengan penetapan seluruh sifat Alloh yang lainnya, yaitu harus berjalan di atas dasar penetapan sifat Alloh sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya tanpa ada penyerupaan sedikitpun dengan makhluk-Nya.

Dalil-Dalil As Sunnah

Adapun dalil-dalil dari As-Sunnah juga sangat banyak, di antaranya adalah sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Tidakkah kalian percaya padaku sedangkan aku adalah kepercayaan Yang berada di atas langit. Datang kepadaku wahyu dari langit di waktu pagi dan petang.” (HR. Bukhori-Muslim). Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Yang Maha Rahman, sayangilah siapa saja yang ada di bumi niscaya kalian akan disayangi oleh Yang berada di atas langit.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Imam Al-Albani). Begitu pula dengan hadits pertanyaan Rosululloh kepada budak perempuan yang telah disebutkan di atas. Imam Adz-Dzahabi berkata setelah membawakan hadits budak perempuan di atas, “Demikianlah pendapat kami bahwa setiap orang yang ditanyakan di manakah Alloh, dia segera menjawab dengan fitrahnya, ‘Alloh di atas langit!’ Dan di dalam hadits ini ada dua perkara yang penting; Pertama disyariatkannya pertanyaan, ‘Dimana Alloh?’ Kedua, disyariatkannya jawaban yang ditanya, ‘Di atas langit’. Maka siapa yang mengingkari kedua perkara ini maka sesungguhnya dia mengingkari Al-Musthofa shollallohu ‘alaihi wa sallam“. (Mukhtashor Al-’Uluw)

Akan tetapi realita kaum muslimin sekarang amat sangat memprihatinkan. Pertanyaan ini justeru telah menjadi sesuatu yang ditertawakan dan jarang dipertanyakan oleh sebagian jama’ah-jama’ah dakwah di zaman ini? Ataukah justru pertanyaan ini telah menjadi bahan olok-olokan semata? Ataukah kaum muslimin sekarang ini telah memahami pentingnya berhukum dengan hukum yang diturunkan Alloh, meskipun mereka menyia-nyiakan hak Alloh? Maka kapankah Alloh akan mengizinkan untuk melepaskan, membebaskan dan memerdekakan kita dari orang-orang kafir yang menghinakan dan merendahkan kita sebagaimana telah dibebaskannya seorang wanita dari hinanya perbudakan setelah ia mengenal dimana Alloh?

Konsekuensi Jawaban yang Keliru

Alangkah batilnya orang yang yang mengatakan bahwasanya Alloh berada di setiap tempat atau Alloh berada di mana-mana karena konsekuensinya menetapkan keberadaan Alloh di jalan-jalan, di pasar bahkan di tempat-tempat kotor dan berada di bawah makhluk-Nya. Kita katakan kepada mereka, “Maha Suci Alloh dari apa-apa yang mereka sifatkan.” (Al-Mu’minun: 91). Dan sama halnya juga dengan orang yang mengatakan bahwasanya Alloh ada dalam setiap diri kita (??) karena konsekuensinya Alloh itu banyak, sebanyak bilangan makhluk? Maka aqidah seperti ini lebih kufur daripada aqidahnya kaum Nashrani yang mengakui adanya tiga tuhan (trinitas). Lebih-lebih lagi mereka yang mengatakan bahwa Alloh tidak di atas, tidak di bawah, tidak di kanan, tidak di kiri, tidak di depan, tidak di belakang karena hal ini berarti Alloh itu tidak ada (??) maka selama ini siapa Tuhan yang mereka sembah? Adapun orang yang “diam” dengan mengatakan, “Kami tidak tahu Dzat Alloh di atas ‘Arsy atau di bumi” mereka ini adalah orang-orang yang memelihara kebodohan. Karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah mensifatkan diri-Nya dengan sifat-sifat yang salah satunya adalah bahwa ia istiwa’ (bersemayam) di atas ‘Arsy-Nya supaya kita mengetahui dan menetapkannya. Oleh karena itu “diam” darinya dengan ucapan “Kami tidak tahu” nyata-nyata telah berpaling dari maksud Alloh. Pantaslah jika Imam Abu Hanifah mengkafirkan orang yang berfaham demikian, tentunya setelah ditegakkan hujjah atas mereka.

Dalil Fitrah

Sebenarnya tanpa adanya dalil naqli tentang keberadaan Alloh di atas, fitrah kita sudah menunjukkan hal tersebut. Lihatlah jika manusia berdo’a khususnya apabila sedang tertimpa musibah, mereka menengadahkan wajah dan tangan ke langit sementara gerakan mata mereka ke atas mengikuti isyarat hatinya yang juga mengarah ke atas. Maka siapakah yang mengingkari fitrah ini kecuali mereka yang telah rusak fitrahnya? Bahkan seorang artis pun ketika ditanya tentang kapan dia mau menikah maka dia menjawab, “Kita serahkan pada Yang di atas!” Maka mengapa kita tidak menjawab pertanyaan “Dimana Alloh?” dengan fitrah kita? Dengan memperhatikan kenyataan ini, lalu mengapa kita lebih sibuk menyatukan suara kaum muslimin di kotak-kotak pemilihan umum sementara hati-hati mereka tidak disatukan di atas aqidah yang shahih? Bukankah persatuan jasmani tidak akan terwujud bilamana ikatan hati bercerai-berai? Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kamu mengira mereka itu bersatu, padahal hati-hati mereka berpecah-belah.” (Al-Hasyr: 14). Hanya kepada Alloh-lah kita memohon perlindungan.
Hadist-hadist seputar Puasa
01 September 2008 09:38
Hadist-hadist seputar Puasa 1. Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab ra. telah bersabda Rasulullah saw:Apabila malam sudah tiba dari arah sini dan siang telah pergi dari arah sini, sedang matahari sudah terbenam, maka orang yang shaum boleh berbuka. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

2. Diriwayatkan dari Sahal bin Sa`ad : Sesungguhnya Nabi saw telahbersabda:Manusia ( ummat Islam ) masih dalam keadaan baik selama mentakjilkan (menyegerakan) berbuka. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )


3. Diriwayatakan dari Anas ra., ia berkata : Rasulullah saw berbuka denganmakan beberapa ruthaab ( kurma basah ) sebelum shalat, kalau tidak ada makadengan kurma kering, kalau tidak ada maka dengan meneguk air beberapa teguk.( H.R : Abu Daud dan Al-Hakiem )


4. Diriwayatkan dari Salman bin Amir, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Apabila salah seorang diantara kamu shaum hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada kurma hendaklah dengan air, sesungguhnya air itubersih. ( H.R : Ahmad dan At-Tirmidzi )


5. Diriwayatkan dari Ibnu Umar : Adalah Nabi saw. selesai berbuka Beliau berdo'a (artinya) telah pergi rasa haus dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap ada Insya Allah. ( H.R : Ad-Daaruquthni dan Abu Daud hadits hasan )


6. Diriwayatkan dari Anas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw:Apabila makan malam telah disediakan, maka mulailah makan sebelum shalat Maghrib, janganlah mendahulukan shalat daripada makan malam itu ( yang sudah terhidang ). ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )


7. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra: Sesungguhnya Rasulullah saw.telah bersabda : Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya makan sahur itu berkah.(H.R : Al-Bukhary )


8. Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Ma'di Yaqrib, dari Nabi saw.bersabda :Hendaklah kamu semua makan sahur, karena sahur adalah makanan yang penuh berkah. ( H.R : An-Nasa'i )


9. Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit t berkata : Kami bersahur bersama Rasulullah saw. kemudian kami bangkit untuk menunaikan shalat (Shubuh).saya berkata : Berapa saat jarak antara keduanya ( antara waktu sahur danwaktu Shubuh )?Ia berkata : Selama orang membaca limapuluh ayat. ( H.R: Al-Bukhary dan Muslim )


10. Diriwayatkan dari Amru bin Maimun, ia berkata : Adalah para sahabat Muhammad saw. adalah orang yang paling menyegerakan berbuka dan melambatkan makan sahur. ( H.R : Al-Baihaqi )


11. Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila salah seorang diantara kamu mendengar adzan dan piring masih di tangannya janganlah diletakkan hendaklah ia menyelesaikan hajatnya ( makan/ minum sahur ) daripadanya. (H.R :Ahmad dan Abu Daud dan Al-Hakiem )


12. Diriwayatkan dari Abu Usamah ra. ia berkata : Shalat telah di'iqamahkan, sedang segelas minuman masih di tangan Umar ra. beliau bertanya : Apakah ini boleh saya minum wahai Rasulullah ? Beliau r. menjawab : ya, lalu ia meminumnya. ( H.R Ibnu Jarir )


13. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw.orang yang paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya, dan Jibril menemuinya pada setiap malam pada bulan Ramadhan untuk mentadaruskan beliau saw. al-qur'an dan benar-benar Rasulullah saw. lebih dermawan tentang kebajikan( cepat berbuat kebaikan ) daripada angin yang dikirim.(HR Al-Bukhary )


14. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata : Adalah Rasulullah saw.menggalakkan qiyamullail ( shalat malam ) di bulan Ramadhan tanpa memerintahkan secara wajib, maka beliau bersabda : Barang siapa yang shalat malam di bulan Ramadhan karena beriman dan mengharapkan pahala dari Allah,maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu. ( H.R : Jama'ah )


15. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Nabi saw. Apabila memasuki sepuluh hari terakhir ( bulan Ramadhan ) beliau benar-benar menghidupkan malam ( untuk beribadah ) dan membangunkan istrinya ( agar beribadah ) dengan mengencangkan ikatan sarungnya ( tidak mengumpuli istrinya ).(H.R :Al-Bukhary dan Muslim )


16. Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata : Adalah Nabi saw. bersungguh-sungguh shalat malam pada sepuluh hari terakhir ( di bulan Ramadhan ) tidak seperti kesungguhannya dalam bulan selainnya. ( H.R : Muslim )

17. Diriwayatkan dari Abu salamah din Abdur Rahman, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Aisyah ra: Bagaimana shalat malamnya Rasulullah saw di bulan Ramadhan ? maka ia menjawab : Rasulullah saw tidak pernah shalat malam lebih dari sebelas raka'at baik di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya, caranya : Beliau shalat empat raka'at jangan tanya baik dan panjangnya, kemudian shalat lagi empat raka'at jangan ditanya baik dan panjangnya, kemudian shalat tiga raka?at. ( H.R : Bukhary,Muslim dan lainnya )


18. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. Apabila bangun shalat malam, beliau membuka dengan shalat dua raka'at yang ringan, kemudian shalat delapan raka'at, kemudian shalat witir. ( H.R : Muslim )


19. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata : Ada seorang laki-laki berdiri lalu ia berkata : Wahai Rasulullah bagaimana cara shalat malam? Maka Rasulullah r. menjawab : Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at. Apabila kamu khawatir masuk shalat Shubuh, maka berwitirlah satu raka'at. ( H.R :Jama'ah )


20. Dari Aisyah ra. ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw shalat di masjid, lalu para sahabat shalat sesuai dengan shalat beliau ( bermakmum di belakang ), lalu beliau shalat pada malam kedua dan para sahabat bermakmum dibelakangnya bertambah banyak, kemudian pada malam yang ketiga atau yang keempat mereka berkumpul,maka Rasulullah saw tidak keluar mengimami mereka.Setelah pagi hari beliau bersabda : Saya telah tahu apa yang kalian perbuat, tidak ada yang menghalangi aku untuk keluar kepada kalian ( untuk mengimami shalat ) melainkan aku khawatir shalat malam ini difardhukan atas kalian. Ini terjadi pada bulan Ramadhan. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )


21. Dari Ubay bin Ka'ab t. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. Shalat witir dengan membaca : Sabihisma Rabbikal A'la )dan ( Qul ya ayyuhal kafirun) dan (Qulhu wallahu ahad ). ( H.R : Ahmad, Abu Daud, Annasa'i dan Ibnu Majah)


22. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda : Barang siapa yang shalat malam menepati lailatul qadar, maka diampuni dosanya yang telah lalu.( H.R : Jama'ah )


23. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. Telah bersabda : berusahalah untuk mencari lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir.H.R : Muslim )


24. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Dinampakkan dalam mimpi seorang laki-laki bahwa lailatul qadar pada malam kedua puluh tujuh,maka Rasulullah saw. bersabda : Sayapun bermimpi seperti mimpimu, (ditampakkan pada sepuluh malam terakhir, maka carilah ia ( lailatul qadar ) pada malam-malam ganjil. ( H.R : Muslim )


25. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Saya berkata kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah, bagaimana pendapat tuan bila saya mengetahui lailatul qadar,apa yang saya harus baca pada malam itu ? Beliau bersabda : Bacalah artinya ) Yaa Allah sesungguhnya Engkau maha pemberi ampun,Engkau suka kepada keampunan maka ampunilah daku. ( H.R : At-Tirmidzi dan Ahmad )


26. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw mengamalkan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan oleh Allah Azza wa Jalla. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )


27. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. Apabila hendak beri'tikaf, beliau shalat shubuh kemudian memasuki tempat i'tikafnya... ( H.R :Jama'ah kecuali At-Tirmidzi )


28. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. Apabila beri'tikaf , beliau mendekatkan kepalanya kepadaku, maka aku menyisirnya, dan adalah beliau tidak masuk ke rumah kecuali karena untuk memenuhi hajat manusia ( buang air, mandi dll ) ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )


29. Allah ta'ala berfirman : ( artinya ) Janganlah kalian mencampuri mereka( istri-istri kalian ) sedang kalian dalam keadaan i'tikaf dalam masjid. Itulah batas-batas ketentuan Allah, maka jangan di dekati. (Al-Baqarah : 187)


30. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Setiap amal anak bani Adam adalah untuknya kecuali shaum, ia adalah untukku dan aku yang memberikan pahala dengannya.Dan sesungguhnya shaum itu adalah benteng pertahanan, pada hari ketika kamu shaum janganlah berbuat keji , jangan berteriak-teriak (pertengkaran), apabila seorang memakinya sedang ia shaum maka hendaklah ia katakan : "sesungguhnya saya sedang shaum" . Demi jiwa Muhammad yang ada di tanganNya sungguh bau busuknya mulut orang yang sedang shaum itu lebih wangi disisi Allah pada hari kiamat daripada kasturi. Dan bagi orang yang shaum ada dua kegembiraan, apabila ia berbuka ia gembira dengan bukanya dan apabila ia berjumpa dengan Rabbnya ia gembira karena shaumnya. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )


31. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw. Telah bersabda : Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan amalan kebohongan, maka tidak ada bagi Allah hajat ( untuk menerima ) dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya. ( H.R: Jama'ah Kecuali Muslim ) Maksudnya Allah tidak merasa perlu memberi pahala shaumnya.


32. Bahwa sesungguhnya Nabi saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar yang sering di panggil Ummu Sinan : Apa yang menghalangimu untuk melakukan haji bersama kami ? Ia menjawab : Keledai yang ada pada kami yang satu dipakai oleh ayahnya si fulan ( suaminya ) untuk berhaji bersama anaknya sedang yang lain di pakai untuk memberi minum anak-anak kami. Nabipun bersabda lagi Umrah di bulan Ramadhan sama dengan mengerjakan haji atau haji bersamaku.H.R : Muslim)
33. Rasulullah sw. bersabda : Apabila datang bulan Ramadhan kerjakanlah umrah karena umrah di dalamnya ( bulan Ramadhan ) setingkat dengan haji. ( H.R : Muslim)
"Dajjal Akan Muncul Saat Kita Lupa"
30 Agustus 2008 19:59
"Dajjal Akan Muncul Saat Kita Lupa"


imageUmur ummat Islam tinggal beberapa tahun lagi.
imageKiamat akan segera tiba. Begitu tema yang sering diceramahkan muballigh muda, Muhammad Ihsan Arlansyah Tanjung (42). Tema Ma'rifatuz Zamaan atau Mengenal [tanda-tanda] Zaman itu disebarluaskan terus oleh Ihsan dengan "berpegang pada Al-Quran dan hadits-hadits shahih," tukasnya.

Salah satu contohnya adalah Al-Quran Surat Muhammad ayat 8, "Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya."

Sedangkan syarat atau tanda-tanda (kecil) kiamat di antaranya tercantum dalam Hadits Riwayat Muslim dari ‘Umar bin Khaththab Radhiallaahu 'anhu, yang diriwayatkan pula oleh Ahmad dari Ibnu ‘Abbas. Bunyinya, "Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi.."

Apakah fenomena di atas sudah terjadi saat ini?
"Sekarang ini, anak yang kurang ajar dan suka ngatur orangtua tidak cuma ada di Barat. Di negeri kita yang mayoritas Muslim pun terjadi, anak menyuruh ibunya begini-begitu. Seolah-olah anak itulah tuan, dan si ibu menjadi hamba sahaya," jelas Ihsan.

Tanda-tanda lainnya adalah imraatus sibyaan (kekuasaan di tangan anak-anak). Itu bisa berarti bahwa penguasa di rumah tangga adalah anak-anak, bukan lagi orangtua. Atau, yang menjadi penguasa di masyarakat adalah orang yang berkarakter kekanak-kanakan.

Selain itu, maraknya pemutusan silaturahim antar sesama Muslim. Manusia masa kini rajin menggunakan telepon tetapi untuk urusan bisnis, bukan menelepon orangtua atau saudara. Alasannya sibuk, cari duit. Padahal kata Rasulullah, barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diperpanjang umurnya, maka bersilaturahimlah. "Lucu kan jadinya. Kita sibuk cari duit tetapi justeru memutus silaturahim," ujar muballigh yang setiap Senin ba'da Subuh membahas "Tafsir Fii Zhilaalil Qur'an" karya Sayyid Quthb, di RCTI.

Apa dan bagaimana huru-hara akhir zaman itu? Kapan akan terjadinya?
Ihsan Tandjung menguraikan panjang lebar hasil bacaannya dari berbagai kitab kepada wartawan Majalah Hidayatullah, Pambudi Utomo, dan kontributor Nuim Hidayat. Selamat mencermati.

Melihat fenomena yang terjadi di tengah masyarakat sekarang ini, tampaknya tanda-tanda kiamat atau akhir zaman sudah terjadi semua ya?
Belum semua. Sudah kira-kira 95 persen, jadi masih ada 5 persen yang belum terjadi.

Kapan akhir zaman itu tiba?
Semenjak diutusnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi, Allah Subhaanahu wa ta'ala sudah menvonis bahwa ummat beliau adalah ummat akhir zaman. Jadi pengertian akhir zaman itu sudah sejak diutusnya Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam (Saw) yang merupakan Nabi terakhir. Kenyataan bahwa kita adalah ummat akhir zaman menunjukkan bahwa kita saat ini hidup di akhir zaman.

Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima. Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah masih hidup. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924). Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator). Kelima, masa kembalinya sistem khilafah.

Saat ini kita hidup di masa yang mana?
Sekarang masa penguasa diktator, dan sedang hot-hot-nya. Ummat Islam sedang kalah. Tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada kalanya kalah. Kita pun harus optimis, akan tiba waktunya ummat Islam memperoleh kemenangan.

Kelak penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin?
Begitulah menurut hadits. Kita akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi akan hancur. Yahudi akan diburu sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu pun bicara, "Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi!" Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus) yang merupakan pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.

Yang dimaksud Yahudi itu khusus di Israel atau juga termasuk di Amerika Serikat (AS)?
Yang pasti Yahudi Israel. Kalaupun kemudian Yahudi-Amerika pindah ke Israel, wallahu a'lam. Dan Yahudi yang pindah ke Israel itu berarti menyatakan diri sebagai musuh ummat Islam.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan, sebelum akhir zaman tiba, kaum Muslimin akan berdamai dengan Bangsa Rum. Siapa yang dimaksud Rum itu?
Saya cenderung menafsirkan Bangsa Rum adalah Eropa. Alasannya bersifat historis. Ummat Islam atau Bangsa Arab diapit oleh dua peradaban besar, yaitu peradaban Barat (Romawi) dan Timur (Persia). Peradaban Barat dipengaruhi oleh tadisi-tradisi ahli kitab (Yahudi maupun Nasrani). Timur dipengaruhi oleh kemusyrikan dan paganisme. Memang, sekarang ada perluasan akibat globalisasi. Pengertian Timur tidak lagi hanya Persia, tetapi juga China, India, dan lainnya. Mereka kategorinya bukan ahli kitab tetapi disebut al-Adyaan al-Ardhiyah atau agama-agama bumi yang banyak sekali dan didominasi paganisme.

Apakah sekarang perdamaian itu sudah berlangsung?
Sekarang sedang berjalan, meski semu. Kenapa?
Karena yang kini memimpin dunia bukan amiirul mu'miniin. Pemimpinnya adalah kalangan Rum, yang mengandalkan tradisi yang campur aduk dengan kebatilan sehingga muncul kezhaliman dan ketidakadilan. Jadi, perdamaian yang sekarang terjadi lebih tepat diartikan sebagai "kesepakatan untuk tidak berperang". Ini terjadi sejak berakhirnya penjajahan resmi oleh Bangsa Rum terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.

Tampaknya ada kontradiksi. Kaum Muslimin berdamai dengan Bangsa Rum, tetapi saat ini Rum justru dekat dengan musuh abadi ummat Islam yaitu Yahudi?
Bukan dekat, tetapi pengertian tentang Bangsa Rum sendiri memang sudah campur aduk. Ada Nasrani dan Yahudi-nya sehingga sering disebut Judeo-Christian civilization (peradaban Yahudi-Nasrani).

Ada pula hadits yang menyatakan, di akhir zaman, Iraq akan diboikot oleh Bangsa Rum. Itukah yang terjadi saat ini?
Ya, sudah dan sedang berjalan.

Apa yang akan terjadi setelah itu?
Kalau mau dirangkai secara kronologis, cukup sulit ya. Tetapi di antara tanda-tanda menjelang batas akhir tanda kecil adalah mengeringnya sungai Eufrat dan ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti akan berduyun-duyun pasukan dari berbagai bangsa untuk memperebutkan emas itu. Setiap seratus manusia datang, 99 di antaranya tewas karena berebut emas. Dan Rasulullah Saw melarang kaum Muslimin ikut dalam perebutan itu.

Apakah itu berupa serangan AS dan sekutu nya terhadap Iraq, seperti yang terjadi beberapa saat lalu?
Kalau itu berebut minyak atau emas hitam.

Jadi kelak akan ditemukan emas dalam arti yang sebenarnya, bukan emas hitam?
Saya meyakini itu memang emas yang sebenarnya. Isyarat Nabi tidak cuma bersifat maknawi tapi juga hakiki. Seperti isyarat akan munculnya Imam Mahdi, saya yakin itu bukan kiasan. Sosok Imam Mahdi memang ada. Begitu juga hadits tentang Dajjal. Dajjal adalah oknum atau person. Saat ini oknum Dajjal belum muncul, meskipun sistem dajjal sudah bisa kita rasakan.

Apa sistem dajjal itu?
Sistem dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang berlaku sekarang ini. Orang menyebutnya sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru), meskipun kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut pejuang hak asasi manusia justru mereka yang sebenarnya teroris. Sedangkan mereka yang dituduh teroris justru sebenarnya orang yang mulia di mata Allah Swt.

Apakah yang Anda maksud dengan sistem dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini dikomandani oleh AS?
Ya. Itu tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian depan uang itu bergambar Presiden AS pertama George Washington, bagian belakang bergambar piramid yang terpotong. Letak gambar piramid ada di belakang, sebagai isyarat bahwa di belakang AS itu ada kekuatan lain.

Di atas piramid ada segitiga bergambar mata satu. Di atasnya ada tulisan annuit coeptis (semoga dia senang dengan proyek ini). "Dia" yang dimaksud adalah si Mata Satu. Di bawahnya ada tulisan novus ordo seclorum (tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia diharapkan masuk dalam proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan si Mata Satu.

Orang yang familier dengan hadits-hadits Rasulullah akan paham bahwa yang dimaksud si Mata Satu adalah Dajjal.

Kapan sosok Dajjal akan muncul?
Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam se buah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai, ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara.

Di biara ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung bertanya, "Apakah sungai Tiberia sudah mengering?Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri?"
Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, "Siapa orang yang dipasung itu?"

Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.

Kapan Imam Mahdi keluar?
Menurut Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah meninggal atau terbunuhnya seorang khali fah. Namun kekhalifahan sekarang kan sudah tidak ada. Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam" asal Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang betul itu, berarti sudah dekat.

Anda setuju dengan pendapat itu?
Tidak setuju sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa hadits yang menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut hadits itu, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah Swt, kecuali dua orang saja.

Keduanya sengaja diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min yang paham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat.

Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat Islam?
Menurut Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal kira-kira 63 tahun.

Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman --yang menurut hadits akan berlangsung 40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah komando Imam Mahdi.

Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya bintang berekor atau komet. Menurut yang saya dengar dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022. Jadi kalau pada saat itu muncul Imam Mahdi, sebuah perhitungan yang sangat mungkin. Bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat daripada itu.

Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu?
Menurut Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut ngomongnya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia gagap, wallahu a'lam.

Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa?
Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.

Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya?
Ya, sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, karena memang ia fenomena yang akan muncul mendadak.

Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Ka'bah. Jumlah itu sama dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong.

Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia Kelak).

Peperangan apa saja itu?
Ada empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslimin menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia, juga menang. Ketiga, pe rang melawan Rum atau Eropa, juga menang. Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi.

Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa ‘Alaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus.

Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum."

Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal.

Perang ini terjadi dimana?
Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis. Menurut hadits, ketik a melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal "mengkerut" lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.

Kekhalifahan nanti pusatnya dimana?
Pusatnya di Baitul Maqdis.

Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian?
Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhi rlah umur ummat Islam.

Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, karena tidak ada lagi amar ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu bersenggama seperti keledai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu.

Tidak banyak ulama atau ustadz yang concern bicara tentang tema akhir zaman. Ihsan Tandjung pun menyadari hal itu. Bahkan ia kerap mendengar celoteh masyarakat, yang mengungkapkan ketidaksukaannya kepada muballigh yang bicara tentang akhir zaman, syurga, dan neraka. "Masyarakat kita menganggap kehidupan akhir zaman sebagai hal yang tidak penting," Ihsan menyimpulkan.

Meski begitu, Ihsan tetap percaya diri untuk terus maju. Imam Mahdi, Dajjal, Armageddon, kiamat, adalah kosakata yang kerap meluncur dari bibirnya ketika ceramah. "M asyarakat harus terus diingatkan," alasannya.

Ihsan juga terus mengingatkan agar kaum Muslimin waspada terhadap fitnah kaum Yahudi yang mengepung dari segala penjuru. "Dunia saat ini memang sangat tidak ramah terhadap nilai-nilai keimanan," ujarnya sewaktu ceramah di sebuah instansi pemerintah di Jakarta.

Konflik kaum Muslimin dengan Yahudi memang sudah sunnatullah. Ihsan menyebutnya sebagai sunnah at-tadafu' al-insany (ketentuan Ilahi berupa pergolakan antarmanusia). "Konflik antara ummat Islam dan Yahudi adalah konflik hakiki," kata penulis buku "Pertarungan Abadi" ini.

Selain tema-tema memahami zaman, Ihsan juga rajin menyerukan digalangnya ukhuwwah antar harakah Islam. Menurutnya, jika kita menghayati desain besar Allah untuk mengakhiri zaman ini, maka berbagai friksi dan ketegangan yang terjadi di antara gerakan Islam menjadi kurang relevan. "Kita harus semakin rajin merapatkan barisan, seperti pada shalat berjama'ah," katanya.

Menurut Anda, kenapa tema tentang akhir zaman kurang disukai oleh masyarakat?
Tidak aneh, sebab itu sudah diisyaratkan Nabi sejak berabad-abad yang lalu. Kata Rasulullah Saw, "Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia lupa membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan lagi tentang Dajjal."

Rasulullah juga sudah menganjurkan agar kita berdoa usai membaca tahiyat akhir di setiap shalat, seperti diriwayatkan Imam Bukhari. Isi doa itu adalah permohonan agar kita terhindar dari fitnah jahanam, fitnah dunia, dan fitnah Dajjal. Sayang, ummat Islam sering mengabaika n masalah ini.

Kenapa Anda concern bicara tentang tema ini?
Huru-hara akhir zaman itu sudah sangat dekat. Ummat harus diingatkan. Kalau tidak, saya khawatir mereka tidak sanggup mengantisipasi huru-hara atau munculnya Imam Mahdi itu. Misalnya, bila nanti Imam Mahdi muncul, mereka tidak bergabung tetapi malah mencaci maki. Bisa saja nanti CNN akan memberitakan bahwa Imam Mahdi itu seorang teroris. Kalau kita ikut-ikutan, kan repot.

Selama ini, tema akhir zaman biasanya cuma menjadi serpihan-serpihan lepas dari tema yang lain. Padahal Nabi telah menjelaskan kepada kita akan adanya grand design dari Allah. Mestinya ummat berlomba-lomba untuk menyesuaikan diri dengan grand design itu, yang pasti akan tetap berjalan terlepas apakah kita setuju atau tidak.

Kita jangan cuma mengandalkan otak sendiri dalam merancang perjuangan. Kekalahan ummat Islam saat ini sudah amat parah, bagaimana otak kita akan mengalahkan musuh?
Kalau kita di suruh membuat pesawat F-16, belum tentu dalam waktu 100 tahun bisa. Tentu saja kita tidak boleh menjadi fatalis. Kita harus berbuat semaksimal mungkin. Dan ada satu momentum yang harus diantisipasi. Begitu momentum itu datang, namun kita tolak, maka berarti kita kehilangan peluang untuk menjemput kemenangan. Kita harus terlibat di dalamnya.

Ada sebagian orang berpendapat, hadits-hadits tentang akhir zaman itu derajatnya tidak sampai mutawatir. Bagaimana menurut Anda?
Saya ini bukan ahli hadits ya. Tetapi tanda-tanda akhir zaman yang ditulis para ulama rasa-rasanya tidak pernah luput membahas tentang Imam Mahdi.

Apa yang seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir zaman?
Mestinya para ulama banyak berbicara tentang ini, harus bisa menjadi sumber ilmu bagi kita. Anehnya, justru orang yang menulis buku-buku akhir zaman berasal dari orang teknik. Misalnya Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam", berlatar belakang insinyur. Belakangan ia baru menempuh S-2 di Fakultas Da'wah Universitas Al-Azhar, Kairo. Bukunya itu betul-betul spektakuler dan menjadi best-seller.

Kenapa bukan ulama yang menulis itu?
Jangan-jangan ini sebuah isyarat bahwa kelak ketika Imam Mahdi datang, beberapa ulama akan menolak sebagaimana pendeta-pendeta Yahudi-Nasrani menolak Nabi Muhammad. Tidak mustahil pula ada aktivis harakah yang akan menolak kedatangan Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam yang saat ini masih bergelimang kemaksiatan tidak mustahil bisa menjadi prajurit-prajurit yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi. Beragama itu bukan urusan ilmu semata, tapi juga amal.

Anda pernah mendiskusikan dengan para ulama tentang kekhawatiran di atas?
Secara formal belum.

Anda berencana melakukannya suatu saat?
Pasti. Tapi tunggu dulu lah, sebab sebagian mereka sekarang sedang sibuk menyongsong 2004 (sambil tersenyum). Nanti kalau suasananya sudah adem.

Dengan tema ceramah futuristik tentang akhir zaman, apakah pernah ada orang yang menilai Anda sebagai ustadz yang suka menjadi pengkhayal?
Alhamdulillah belum ada. Tetapi banyak yang bertanya, misalnya tentang kemunculan Isa Al-Masih. Bukankah ini bertentangan dengan dalil Al-Quran yang menyatakan bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir? Tidak, karena Isa As nanti datang tidak menjadi Nabi yang membawa kitab baru. Ia menyempurnakan tugas yang belum sempat dikerjakan dulu, yaitu mengajak kembali ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk masuk Islam.

Ada pula sunnah yang belum dikerjakan Isa As, yaitu menikah. Padahal beliau kan pengikut syariat Muhammad. Ada beberapa hadits shahih yang berisi tentang Isa as akan menikah.

Isa As akan turun dalam usia 33 tahun, persis seperti usia ketika dia dulu diangkat Allah Swt ribuan tahun lalu. Ibarat tape recorder, Isa as sekarang ini sedang "pause", nanti turun akan "play" lagi. Kelak, menurut hadits, Isa As akan wafat dan dimakamkan di dekat pemakaman Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar di Masjid Nabawi. Saat ini tempat itu masih kosong, dan memang disediakan untuk Nabi Isa As.

Ihsan Tandjung dilahirkan di Kualalumpur (Malaysia), 24 Agustus 1961. Masa kecil sampai remaja bungsu dari lima bersaudara ini banyak dihabiskan di luar negeri. Maklum, ayahnya, Zainal Arifin Tandjung (almarhum) adalah seorang diplomat. Ibunya, Zulhana Nasution. Keluarga diplomat ini baru bisa tinggal tetap di Jakarta setelah sang kepala keluarga pensiun. Saat itu Ihsan duduk di bangku SMA. Lulus sekolah lanjutan atas, Ihsan melanjutkan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Selama di kampus, pria ramah ini banyak terlibat dalam kegiatan keruhanian. Namun, karena semakin gelisah berhadapan dengan ilmu psikologi yang sudah banyak dipengaruhi pemikiran sekuler dan atheis, Ihsan berhenti kuliah. Ia menekuni bahasa Inggris di universitas yang sama, dan bahasa Arab di LIPIA, Jakarta.

Pada tahun 1984, Ihsan kerap mengisi pembinaan ruhani pelajar SMA di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sejak itulah ia terbiasa tampil di atas mimbar. Bahkan kemudian Ihsan sering diundang ceramah ke luar negeri.

Saat ini wajahnya kerap menghiasi layar televisi. Bagi pelanggan Al-Quran Seluler via telepon genggam, suaranya tentu tak asing lagi. Sebuah situs berita di internet bernama Eramuslim juga memintanya menjadi konsultan keluarga. "Yang ini lebih banyak ditangani istri saya," kata suami Siti Aisyah Nurmi Bachtiar ini.

Kini jadwal ceramahnya semakin padat. Tak jarang, dia sudah harus meninggalkan rumah sebelum Shubuh untuk mengisi ceramah. Bulan Ramadhan mendatang, jadualnya sudah full. Ketika Hidayatullah mewawancarainya, Ihsan secara berurutan dalam sehari harus mengisi pengajian di tiga tempat yang berbeda. Di sela-sela acara itu, Ihsan menyempatkan pulang sejenak untuk "menyapa" keluarganya. Baru kemudian berangkat ceramah lagi.

Ihsan Tandjung tinggal di Kelapa Dua, Depok (Jawa Barat), bersama istri dan sembilan anak yang sangat dicintai dan mencintainya.

Jadwal ceramah Anda cukup padat. Apakah tidak pernah merasa letih untuk berda'wah?
Kalau letih fisik ya jelas dong. Tetapi letih dalam arti mental, alhamdulillah tidak. Bagi saya, da'wah adalah kegiatan yang sudah melekat dalam hidup.

Apa resepnya agar tetap bersemangat di jalan da'wah?
Terus membuka mata dan telinga. Akan tampak jelas di depan saya, kondisi masyarakat sangat memprihatinkan. Itu membuat saya berpikir, ternyata da'wah kita ini belum apa-apa. Malah saat ini aktivis da'wah dituduh menjadi teroris.

Anda juga aktif berda'wah di luar negeri. Punya pengalaman yang mengesankan?
Banyak. Orang-orang Islam di luar negeri ramah-ramah. Saya pernah bertemu orang Turki di sebuah masjid di Jerman. Ketika dia tahu bahwa saya orang Indonesia, dia langsung mengajak saya ke sebuah ruangan. Dia menunjukkan peta wilayah kekhalifahan Turki Utsmany yang membentang dari Maroko (Afrika) sampai Maluku (Indonesia). "Inilah wilayah kita, tapi dulu," begitu katanya.

Ketika di Arizona (AS), saya ketemu dengan seorang pemuda yang mengaku lahir di Palestina. Saya memperkenalkan diri dengan nama panggilan di rumah, yaitu Abu Izzuddin. Karena salah satu anak saya bernama Izzuddin Al-Qassam. Dia langsung memeluk saya, erat sekali. "Ketika Anda menyebut nama salah seorang tokoh pejuang yang betul-betul membela Palestina, saya jadi yakin bahwa orang seperti Anda inilah yang akan ikut membebaskan Palestina," katanya.

Ada pengalaman yang tidak menyenangkan?
Ada, masih di AS, sekitar tahun 1994. Saya diundang ceramah di Islamic Centre oleh orang Malaysia di sana. Dia berkata, "Maaf Ustadz, yang dengerin ceramah cuma orang Indonesia." "Kenapa?" saya tanya. "Kalau kita mengadakan acara pengajian terbuka, Muslim dari berbagai negara pasti datang kecuali dari I ndonesia. Kalau ustadznya dari Indonesia dan undangannya dikhususkan untuk orang Indonesia, insya Allah mereka akan datang." Kenapa bisa begitu? Dia menjawab, "Karena orang Indonesia jarang ke masjid."

Rupanya, orang Indonesia kalau kumpul ya sesama orang Indonesia saja. Itupun tidak di masjid. Menurut pandangan teman Malaysia itu, orang Indonesia di luar negeri seperti katak dalam tempurung. Ini fenomena yang memang sering saya jumpai. Kalau kita ke Islamic Centre atau masjid, kita akan mudah menjumpai kaum Muslimin dari Arab, Mesir, Pakistan, Bangladesh, tetapi jarang menemui orang Indonesia. Ini sekaligus kritik kepada para da'i, termasuk saya. Kita harus lebih gencar menyerukan kepada orang Indonesia ini agar gemar shalat di masjid.
Kehidupan Yesus di Mata Sutradara Muslim Iran.
25 Agustus 2008 22:00

Senin, 25-08-2008, 10:30 am.
Image“Ini Yesus,” kata seorang pria
Yesus, yang ditunjuk pun duduk di samping Nader Talebzadeh. Nader sendiri ialah sutradara Iran yang saat ini membesut film “Jesus Spirit of God”, film terbaru bertema kisah hidup Isa Al Masih dalam versi Islam. Tokoh yang oleh umat Nasrani dipercaya sebagai messiah, anak Tuhan yang disiksa kaum Judah dan pengabar kedatangan Muhammad sebagai utusan terakhir, diperankan oleh Ahmad Soleimani-Nia, pria yang dipanggil Yesus tadi, ketika sang sutradara mengenalkan aktor utamanya kepada publik “Saya berdoa untuk umat Kristiani. Mereka salah memahami. Suatu hari, mereka akan menyadari kebenaran cerita yang sesungguhnya,” ujar Nader saat diwawancarai oleh Los Angeles Times, April silam. Kini film Nader telah mengikuti seleksi di beberapa festival film Internasional dan dipasarkan secara meluas.

ImageUntuk menggarap film Jesus Spirit, Nader mengaku mengambil acuan dari naskah Al Qur’an dan ajaran Barnabas-yang oleh banyak pelajar Barat dianggap sekedar dongeng fabel era pertengahan. Premis yang diusung dalam film ini sudah bisa ditebak, Yesus ialah penyebar kasih sayang dengan mukjizat keajaiban, tapi tidak mati disalib dan tidak bangkit dari kematian. Nader memang ingin memberi pesan, jika Kristen, kepercayaan yang dianut lebih dari 2 milyar umat dan inti dari mayoritas filosofi barat ialah berdasar hal yang salah.

Nader yang tumbuh di Iran saat pemerintahan Shah Mohammed Reza Pahlevi menuturkan jika di tahun 1970 dirinya hijrah ke Amerika dan menimba ilmu di American University, Washington, DC dan Colombia University, New York. Ia mengaku menyaksikan momen-momen protes anti perang terhadap Vietnam dan mundurnya Richard Nixon, di Negara Paman Sam tersebut

Saat itu Iran masih menjadi sekutu Amerika. Status berubah di tahun 1979, ketika Ayatollah Ruhollah Khomeini memimpin revolusi Islam dan menempatkan ulama di pucuk pimpinan serta sempat menyandera 52 warga Amerika selama 444 hari.

“Saya kembali ke Iran dengan perasaan bahwa ada salah paham yang besar dari Barat tentang negara saya. Iran dipropaganda hitam,”ujar Nader

“Jika ada satu hal yang ingin saya lakukan dalam hidup ialah membuat film ini,” ungkap sutradara yang memenangkan penghargaan Dialog Antar Kepercayaan di Religion Today Film Festival, Italia, 2007 silam. “Saya tidak berkata Yesus tidak disalib. Tuhan yang melakukan. Itu semua ada di Al Qur’an. Film ini dibuat dengan keyakinan. Saya mencoba membuatnya seindah yang saya bisa,” imbuhnya


Ia sendiri berharap jika film 35-milimeter besutannya mampu memulai dialog antar agama. "Kita harus bergabung bersama dalam dunia informasi serba cepat, tidak untuk memberi pemahaman distorsi. Kita harus berkata, ‘Sudahkah anda melihat pintu ini untuk mengetahui kebenaran tentang Yesus,” ujar Nader

Beberapa warga Amerika telah ‘mengintip’ melalui pintu Nader. Film tersebut telah diputar empat kali di depan public Amerika dan baru-baru ini diseleksi untuk mengikuti Festival Film Philadelphia. Ia mengatakan jika sebenarnya banyak orang yang menerima dengan pikiran terbuka dan bahkan tergelitik dengan pertanyaan sejarah dan agama yang ditimbulkan.

Jesus Spirit ini nyaris dibuat selama sepuluh tahun. Ia keluar saat perdebatan keras retorika antara Washington dan Teheran dan pemisahan antara Islam dan Barat yang telah menghasilkan situs-situs online jihad, rekaman apokalipse di DVD, editorial kartun Nabi Muhammad, saw, dan terakhir rekaman Osama bin Laden yang menantang Pope Benedict XVI untuk “perang salib baru” melawan islam

Sejak dulu agama memang menjadi inti dari ketegangan antara Timur dan Barat. Kondisi tersebut diperparah dengan perang budaya yang lebih luas ketika simbol dan teks suci diserang dan dimanipulasi dalam internet, film dan TV kabel,. Film Belanda terbaru yang diproduksi golongan sayap kanan misalnya, membandingkan Al Qur’an dengan “Mein Kampf” milik Adolf Hitler. Film tersebut menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan. Sebagai balasan, blogger asal Saudi memposting video yang menunjukkan jika Injil dapat dimaknai sebagai dokument strategi perang

Nader pun memahami jika Yesus versi filmnya berada di wilayah yang rentan dan sensitif. Seorang blogger Kristen dengan marah menuliskan jika banyak kesalahan dalam pemahaman sang sutradara akan Yesus dan Kekristenan. “Itu hanyalah salah satu propaganda Setan yang tidak memang tidak memiliki tujuan nyata dalam hidup,”

Durasi asli serial sepanjang 1000 menit ini diedit dalam format DVD kasar seharga $5 perkepingnya, dan TV Iran siap menyiarkan. Menyajikan tokoh Isa sebagai nabi yang menyampaikan ajaran agama, bergerak dalam cahaya lembut dan senandung khudus ditengah hiruk-pikuk kaummnya

Narasi dan dialog yang disajikan berdasarkan ajaran Islam dan Injil Barnabas, kitab terakhir—yang menurut sutradara—disembunyikan oleh otoritas gereja agar tidak mengganggu stabilitas iman umat Kristen.

Banyak pelajar mempercayai jika gospel atau ajaran Kristen,( tidak termasuk karya kanonik di awal Gereja Katholik) yang ditulis beberapa abad kemudian ialah turunan dari Barnabas. Kitab tersebut memang beririsan dengan cerita-cerita Mathius, Markus, Lukas, Yohannes namun tidak menulis keberadaan Yesus sebagai anak Tuhan.

Cerita Barnabas beresonansi dengan kaum Muslim yang mempercayai ajaran Al Qur’an jika, Isa lahir dari perawan, bukan Tuhan melainkan salah satu dari lima rasul besar.

Dalam film tersebut Nader juga menunjukkan jika Yesus bangkit menuju Surga sebelum prajurit Romawi mendatangi. Judas, salah satu murid Yesus yang berkhianat berubah mirip sang guru dan dialah yang disalib. Berdasar kepercayaan Islam, Yesus saat ini hidup dan akan kembali untuk mengalahkan iblis.

”Barnabas ialah mata rantai yang hilang, dan dunia masih belum siap untuk menerimanya kembali. Itu ialah bagian teks yang harus kita lihat dan kaji pula,” kata Nader,

Nia Sang “Yesus”
ImageDia ialah Muslim Iran yang sangat mirip dengan imej Yesus versi Hollywood bahkan versi Renaisan. Ahmad Soleimani-Nia telah memerani Tokoh Yesus selama tujuh tahun, memelihara rambut dan janggutnya tetap panjang

Melihat raut mukanya, Nia-begitu aktor utama ini kerap disapa sangat mirip bintang rock tahun 1970-an. Dia tidak pernah berakting sebelumnya, namun kulitnya yang terang dan sudut wajahnya yang tajam bercampur dengan ciri Timur Tengah, mampu menggabungkan estetika Barat dan spirtualitas Timur

Dalam kehidupan nyata, Nia tinggal di Tehran. Dia dulu adalah anggota tentara angkatan darat Iran dan menjadi ahli besi dalam Badan Energi Atom Iran, yang dituduh pemerintah Bush kedok bagi pengadaan senjata. Itu merupakan fakta ironi bagi masyarakat barat khususnya Amerika Serikat

Fakta ini mungkin mengganggu beberapa warga Amerika, terutama sayap kanan. Namun sepertinya tidak akan semengganggu pesan yang disampaikan oleh film itu sendiri, yaitu Yesus tidak disalib dan tidak bangkit dari kematian.

“Saya tidak pernah ingat mengapa saya begitu terlibat dengan peran ini,” kata Nia, pria yang lahir di bagian barat Iran dekat wilayah Kurdistan Irak. “Itu bermula ketika saya masih kecil, usia 7 atau 8 tahun. Saya melihat lukisan Leonardo da Vinci’s ‘Last Supper’ dan saya diidentikkan dengan Yesus. Dia selalu bersama saya sejak itu. Dalam lingkungan saya, dengan rambut panjang dan jenggot tebal, saya dianggap sebagai Yesus,”tuturnya.

Nader si sutradara sendiri sempat melontarkan canda ketika ia tengah mencari pemeran utama namun tak kunjung mendapatkan. Hingga suatu hari, asisten Nader menunjuk Nia di jalan dan berkata. “Aku temukan Yesus mu!”./itz/RioL
Merenung Tentang Poso
25 Agustus 2008 11:01


Hari Natal, 25 Desember 1998, bertepatan dengan hari ke-6 bulan Ramadhan 1419 H. Bagi umat Kristiani Indonesia, inilah perayaan Natal pertama “bebas” dari rezim Suharto yang selama 32 tahun membelenggu demokrasi. Begitu pun dengan umat Kristiani Poso. Mereka merayakan Natal ini dengan gembira.


Tapi apa yang dilakukan Roy Runtu di hari raya agamanya itu? Pemuda ini punya cara khusus. Dia merayakannya dengan menenggak beberapa botol minuman keras hingga mabuk.


Entah mengapa, Roy lalu mendekati Ridwan, seorang pemuda Muslim Poso yang tengah berpuasa dan sedang berada di dalam masjid. Tanpa peringatan apa pun, Obet yang sedang teler ini menyabetkan sebilah golok yang sudah berada di genggamannya ke tubuh Ridwan. Ridwan tentu melawan dan memanggil teman-temannya yang berada tak jauh dari tempat kejadian.


Roy terdesak lalu kabur ke komunitasnya. Sambil berlari, Roy berteriak bahwa dirinya dikeroyok para pemuda Islam yang ada di masjid. Dalam waktu singkat berkumpul dua kelompok saling berhadap-hadapan. Untunglah polisi segera datang dan kasus ini ditutup begitu saja.


Perdamaian ini ternyata semu. Enambelas bulan kemudian, 15 April 2000, pecah lagi keributan. Kali ini Cornelis Tibo memimpin Pasukan Kelelawar Merah menyerang Desa Muslim Kamayama dan membantai penduduknya. Tibo dan pasukannya juga menyerang Pondok Pesantren Walisongo di Sintuwu Lembah Poso dan membunuh ratusan Muslim besar kecil dengan cara yang sangat biadab. Ratusan mayat itu kemudian dilarungkan ke sungai dan dikubur secara massal.


Kejadian di atas merupakan awal dari Tragedi Poso yang berkepanjangan dan sampai hari ini belum juga tuntas.


Kezaliman Pemerintah


Ketika ratusan santri Walisongo dibantai di tahun 2000, Presiden Abdurrahman Wahid sama sekali tidak melakukan reaksi apa pun. Demikian pula ketika desa-desa Muslim diserang dan dihancur-leburkan, para ustadznya dibunuh, para perempuannya diperkosa, anak-anak kecil dan bayi dilemparkan hidup-hidup ke dalam api yang tengah berkobar, pemerintah pusat sama sekali tidak bereaksi apa-apa selain mengeluarkan pernyataan yang sama sekali tidak memiliki pengaruh apa pun.


Beda sekali ketika umat Islam menyerang balik. Ketika ada masjid dibakar pemerintah diam, namun ketika ada gereja dihanguskan atau pendeta dibunuh, maka dengan amat sigap pemerintah segera bereaksi dengan sungguh-sungguh. Peristiwa pengusutan terhadap pembunuh Pendeta Irianto Kongkoli, misalnya, reaksi pemerintah sangat cepat.


Ketika Muslim dibantai, dibiarkan. Tapi ketika umat Islam berada di atas angin dan musuhnya terdesak, maka pemerintah segera mengeluarkan berbagai kebijakannya seperti Perjanjian Malino dalam beberapa episode. Upaya pemerintah ini terkesan kuat bukan sebagai upaya mengakhiri tragedi dengan adil, tapi lebih terkesan sebagai upaya melindungi satu komunitas yang sebenarnya harus bertanggungjawab penuh atas tragedi Poso karena merekalah yang memulai.


Pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla—tokoh Golkar yang disebut-sebut banyak media memiliki perusahaan besar di Kota Tentena, sebuah kota pusat komunitas Kristen dekat Poso—yang ingin memutihkan semua tragedi Poso sebelum Malino I sungguh-sungguh melecehkan hukum. “Itu sama sekali tidak bisa diterima, sama saja dengan melecehkan hukum, “ ujar Koordinator Tim Pembela Muslim (TPM) Mahendradatta.


Ustadz Adnan Arsal, tokoh Muslim Poso yang tanpa lelah terus berjuang membela keadilan, saat bertemu Eramuslim di Jakarta Januari lalu mengatakan bahwa sikap pemerintah atas penyelesaian kasus Poso sangat aneh dan ganjil.


“Kondisi sekarang ini di mana rakyat banyak yang muak terhadap kehadiran polisi, bukan terjadi tanpa sebab. Ada sebab-sebab yang panjang yang terutama disebabkan oleh ketidakadilan yang diperlihatkan pemerintah dalam menangani kasus Poso, “ ujarnya lagi.


Baik Adnan Arsal, Mahendradatta, maupun Ketua PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin, dan juga sejumlah tokoh lainnya seperti Ketua MPR Hidayat Nurwahid sepakat bahwa tindakan pemerintah pusat dalam menuntaskan kasus Poso belum maksimal. Salah satu contoh adalah pemutarbalikkan fakta tentang apa yang sesungguhnya melatar-belakangi Tragedi Poso.


Kasus Poso diawali dengan kasus kriminal yakni penyerangan yang disertai pembacokan yang dilakukan Roy Runtu terhadap pemuda Ridwan di masjid, lalu bertambah besar ketika Tibo cs dengan Pasukan Kelelawar Hitamnya membantai ratusan santri dan pengasuh Pondok Pesantren Walisongo di Sintuwu Lembah atas suruhan ke-16 orang yang telah dipaparkan Tibo sebelum kematiannya.


Namun yang terjadi kemudian adalah: Pemerintah dengan aparat keamanannya menetapkan orang-orang Islam sebagai DPO, semua DPO itu orang Islam, seolah orang Islam-lah yang harus bertanggungjawab atas terjadinya Tragedi Poso. Padahal yang sesungguhnya terjadi, umat Islam-lah korban dari Tragedi Poso.

“Inilah yang membuat Muslim Poso muak, “ tegas Adnan Arsal.


Yang Seharusnya di DPO-kan


Jika saja pemerintah mau bertindak adil—dan juga berani serta bernyali besar, bukan besar badan dan juga bukan besar gaji serta fasilitasnya—maka orang-orang yang harus diburu merupakan orang-orang yang memang harus dimintai pertanggungjawabannya.


Yang pertama tentu ke-16 nama provokator kerusuhan Poso seerti yang telah disebut oleh Tibo cs, yakni: Yanis Simangunsong, L Tungkanan, Eric Rombot, Mama Wanti, Luther Maganti, Drs. J. Santo, J. Kambotji, Drs. Sawer Pelima, Pendeta Renaldy Damanik, Paulus Tungkanan, Angki Tungkanan, Lempa Deli, Yahya Patiro (mantan Sekab Poso), dan sebagainya. Termasuk juga menelisik peranan Melly, isteri kedua konglomerat Taipan terkenal Eka Tjipta Wijaya (bos Sinar Mas group), yang pada awal-awal konflik Poso bergulir ia disebut-sebut sebagai salah seorang pemasok dana untuk pihak Kristen.


Dalam laporannya tentang Poso, majalah pekanan Al-Chairaat (Edisi 07/Tahun ke-29 Minggu II, Sept 2000), sepekan sebelum pecah kerusuhan Poso akhir Mei 2000, warga setempat melihat dua buah helikopter terbang rendah ke arah Tentena, sebuah basis Kristen, sekitar pukul 10:00 waktu setempat.


Helikopter itu membawa Melly bersama rombongan antara lain dua orang wanita dan seorang bule asal Belanda. Rombongan itu dibawa dengan mobil ke Debua, lalu ke Sangginora Poso Pesisir.

Di sana Melly, wanita kelahiran Malei Poso ini, menemui massanya. Kedatangan ibunda pengusaha Jimmy Wijaya itu ke Sangginora diembeli dalih mau mencari “anak tunggal”.


Selain itu, Tibo cs juga pernah mengungkap beberapa nama yang disebutnya dengan panggilan “jenderal” seperti jenderal H, jenderal R dan jenderal T. Jenderal H menurut pengakuan Tibo cs berperan sebagai aktor intelektual di balik pertikaian berdarah di Poso. Sebagaimana dikatakan oleh Kaditserse Polda Sulteng (ketika itu) Superintendent Andi Ahmad Abdi, usai pemeriksaan terhadap Tibo dkk, ia membenarkan nama H disebut-sebut sebagai dalang penyerangan kantong-kantong permukiman muslim di lima kecamatan dalam wilayah Kabupaten Poso, termasuk di Kota Poso sendiri.


Lalu tentu ada pejabat-pejabat daerah yang ikut bermain api. Ini pun harus diusut. Dan yang juga tak kalah penting adalah meminta pertanggungjawaban mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang terkesan membiarkan kasus Ambon hingga merembet ke Poso, juga pengambil kebijakan di Densus-88 dan atasannya yang telah memerangi rakyatnya sendiri hingga menghilangkan nyawa belasan warga sipil yang bukan DPO.


“Jika ini terjadi di luar negeri, kasus itu sudah menjadi kasus pelanggaran HAM besar!” ujar Mahendradatta.


Yang juga harus di DPO-kan adalah para pengusaha dan pejabat di Jakarta yang membiarkan terjadinya peristiwa Poso, termasuk orang yang ingin memutihkan kasus pembantaian terhadap ratusan orang Islam sebelum Perjanjian Malino karena dia telah terang-terangan anti terhadap upaya penegakkan hukum yang berkeadilan.


Kita tentu setuju, siapa pun yang membuat rusuh Poso—tidak perduli apakah dia beragama Islam atau Kristen—harus diseret ke muka hukum.


Saat Kapolri Jenderal Sutanto dikonfirm soal tidak profesionalnya aparat kepolisian dalam kasus Poso, petinggi Polri ini berkomentar, “Setiap tindakan yang dilakukan anggota Polri selalu berpedoman kepada prosedur dan tahapan yang ada. Kita tidak bisa bertindak semaunya. Ini pedoman kita. “


Ketua Partai Damai Sejahtera (PDS) dr. Ruyandi Hutasoit, Sp. U. MA, dalam mencermati kasus Poso mengajak agar semua pihak melakukan introspeksi. Dengan kalimatnya sendiri, kepada sesama umat Kristen, Ruyandi mengatakan, “Kami mengajak umat Kristen baik di Poso dan di seluruh tanah air, menjadikan konflik Poso sebagai proses pembelajaran bahwa kekerasan bukanlah jalan ke luar mengatasi permasalahan karena pembalasan itu adalah hak Tuhan. Jadikanlah ajaran cinta kasih Yesus Kristus harus selalu melandasi sikap dan tindakan kita, agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi di mana pun dan kapan pun. Kami mengajak umat Kristen di Poso untuk tetap waspada dan menghindari daerah konflik dan menunggu bantuan keamanan. “


Sebuah seruan yang sejuk namun kurang sesuai dengan kenyataan. Karena di lapangan semua pihak sudah mengetahui bahwa sesungguhnya umat Islam-lah yang menjadi korban konflik, bukan pencetus konflik. Di Poso, selain menjadi korban kelompok Merah, umat Islam Poso juga menjadi bulan-bulanan aparat keamanan. Banyak bukti menunjukkan hal ini.


Terkait kasus penembakan yang dilakukan polisi pekan ketiga Januari lalu yang menewaskan belasan warga sipil yang bukan target DPO di Poso, Komnas HAM setelah melakukan penelusuran di lapangan menyimpulkan telah terjadi pelanggaran HAM di Poso yang dilakukan oleh aparat kepolisian.


“Adanya sejumlah korban meninggal dalam peristiwa tersebut menunjukkan telah terjadi pelanggaran HAM, khususnya hak hidup yang tertuang dalam Pasal 9 (1) dan (2) UU No 39/1999 tentang HAM, “ kata Ketua Tim Pemantau Poso Komnas HAM, Zoemrotin K Susilo, dalam jumpa pers di Gedung Komnas HAM Jakarta, Rabu (31/1).


Kalla dan Bisnis


Salah seorang pejabat pusat yang sering menunjukkan sikap yang tidak wajar adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla. Beberapa saat setelah peristiwa penembakan Pendeta Irianto Kongkoli, dengan tegas Kalla menyebut kasus tersebut sebagai bagian dari terorisme.


Padahal kematian Kongkoli tidak begitu saja bisa dikaitkan dengan kalangan Islam Poso. Kongkoli adalah pendeta yang cukup kritis dalam memilah persoalan. Ketika diwawancarai Sinar Harapan (2/10/2006), Kongkoli dengan tegas menyatakan bahwa situasi rusuh di Poso sepertinya memang diciptakan oleh pihak ketiga yang mengambil manfaat dengan kondisi tidak menentu di Poso.


Dia menyebut kasus pelemparan granat di bekas Pos Penjagaan Brimob di Kelurahan Sayo, Poso Kota, 29 September 2006 dan berkata, “Kita tahulah, tidak mungkin ada warga sipil mempunyai peralatan militer seperti itu, apalagi pelontar granat. “ Jelas, ada pihak yang tersinggung dengan ucapannya ini.


Sikap Kalla yang lain adalah ketika terjadi penemuan mayat tiga siswi GKST Poso, 29 Oktober 2005. Menurut pengakuan Ustadz Adnan, Kalla langsung meneleponnya dan dengan nada sinis seolah sudah tahu siapa pembunuhnya. “Siapa yang membunuh!? Bukannya kamu di situ (Poso) banyak orang aliran keras, dan kamu tahu dengan kelompok pesantren Ngruki. Masak kamu tidak tahu? Berarti Anda sudah mengaku salah dong?”, kata Ustadz Adnan mengulang perkataan Kalla.


Tanpa bukti Kalla juga menuding bahwa pelaku pembacokan ketiga siswa SMUK GKST Poso pastilah perbuatan anak-anak binaan Ustad Adnan Arsal. “Siapa lagi yang potong-potong orang kalau bukan kalian. Siapa lagi yang membunuh kalau bukan orang yang berambisi masuk syurga!”


Setelah kejadian itu, Ustadz Adnan Arsal mengaku pesantrennya sering disatroni satgas anti teror Mabes Polri, baik berseragam maupun preman. Padahal, pondok pesantren yang dianggap radikal itu ternyata saat itu dihuni oleh 16 santri putri, 47 santri usia taman kanak-kanak, dan 65 santri putra seusia sekolah menengah pertama yang KTP saja belum punya. Untung saja bocah-bocah ini tidak ikut di DPO-kan.


Bocah-bocah santri pesantren Amanah kebanyakan berasal dari pondok pesantren Walisongo, Poso, yang diserang oleh Tibo cs di tahun 2000. Anak-anak kecil itu dengan susah payah lari menyelamatkan diri, masuk ke luar hutan, demi menjaga akidah dan kehormatannya dari kejaran pasukan Merah. Kini para santri itu dicurigai dan disamakan dengan teroris oleh orang yang seharusnya melindunginya.
Yang jadi pertanyaan adalah: Mengapa seluruh DPO yang dibuat polisi seluruhnya orang Islam? Mengapa Jusuf Kalla begitu reaksioner menyikapi banyak hal di Poso? Mengapa pemerintah dengan tiga presiden (Dur, Mega, dan SBY) tidak mampu untuk menegakkan hukum yang berkeadilan di Poso, melindungi rakyat yang tak bersalah dan bukan sebaliknya? Apakah mereka semua sudah siap mempertanggungjawabkan sikapnya di akherat kelak?
Berkas media
video-play.mp4 (0 byte)
Lima Skenario ‘Wajah Kristen’ 1000 Tahun Mendatang
25 Agustus 2008 10:14

Gereja Kristen telah berubah dengan mantap dari waktu ke waktu. Gereja di tahun 1000 masehi tidak akan dikenali kalangan Kristen hari ini.

Suatu yang pasti, inti dari ajaran, kepercayaan dan nilai-nilai akan tetap tanpa perubahan, tapi banyak hal seperti tentang hidup sehari-hari, perspektif rohani, dan aktivitas seluruh gereja akan menjadi asing di masa depan. Seperti apa Gereja Kristen 1000 tahun yang akan datang?

Jika seorang pengaku Kristen dari tahun 1000 Masehi di bawa pergi ibadah pagi di gereja progresif abad 21, si penganut Kristen abad pertengahan itu mungkin tidak akan mengenali iman Kristiani begitu tulis Kevin Kelly dalam isu terbaru yang dimuat majalah Willow – sebuah publikasi dari gereja berpengaruh di Amerika Serikat, Willow Creek Community Church.

Jadi "masuk akal dan bertanggung-jawab jika mengharapkan perubahan di gereja Kristiani" di milenium mendatang, tulisnya.

Disamping akhir jaman akan terjadi pada periode kehidupan itu, Kelly mengemukakan lima skenario lainnya - atau cerita yang masuk akal mengenai seperti apa gereja 3000 Masehi.

Apalagi prospek ke-Kristenan di tahun 3000 masehi? Menurut Kelly, diantaranya adalah bergesernya pusat ke Kristen-an dari pusatnya di Yerusalem menuju Barat.


Inilah lima scenario “ke Kristenan” versi Kevin Kelly sebagaimana dimuat di Willow Creek Community Church.


Skenario Satu


Pusat ke-Kristenan akan terus bergeser ke Barat. Sejak jaman Kristus, pusat gravitas dari gereja Kristiani global secara mantap bergerak ke Barat dari pusatnya di Yerusalem. Ke-Kristenan telah berpindah ke Armenia, Yunani, Roma, kemudian ke Eropa, dan ke Barat lagi ke Amerika Utara dan Selatan.

Banyak laporan yang mengindikasikan bahwa pusat ke-Kristenan saat ini berada di Asia dan Afrika dimana populasi Kristiani meledak. Namun Kelly berkata itu tidak akan berhenti cukup disana.

"Jika pergerakan Barat bergerak seperti yang terjadi selama 2.000 tahun terakhir, pusat gravitas ke-Kristenan akan terus bermigrasi ke Barat mencapai Asia Timur dan Tengah. Misionaris-misionaris baru yang berbasis di Asia pada abad mendatang akan menjangkau orang tidak percata di tempat kelahiran ke-Kristenan."



Pada akhirnya, episentrum ke-Kristenan akan mengelilingi bumi dan tiba kembali di tempat dimulainya yaitu di Yerusalem.

Itu berarti, "jikalau ke-Kristenan di AS tidak berkurang piciknya dan lebih global, apa yang akan terjadi pada ke-Kristenan 500 tahun mendatang hanya akan menjadi pertunjukan sampingan," tulis Kelly. "Peristiwa utama akan terjadi di tempat lain di bumi."

Skenario Dua
Varietas Kristiani, termasuk jumlah pengakuan dan denominasi, akan terus berkembang. Denominasi Kristiani bertumbuh dari 500 pada 1800-an sampai 40.000 pada 2007, kutip Kelly.

Dan tampaknya tidak ada yang akan menghentikan deversifikasi itu.

"Saat ada 72 macam saus mustard di supermarket, pilihan diterima," tulisnya. "Tidak ada kekuatan utama yang nampak di budaya kita yang akan bekerja melawan meningkatnya varietas dalam pendekatan Kristiani."


Skenario Tiga
Gereja-gereja di luar arus besar ke-Kristenan akan bertumbuh paling cepat. Pertumbuhan terbesar yang diharapkan dari kelompok-kelompok marginal gereja seperti itu adalah kaum Mormon dan Amish. Akan tetapi, pertumbuhan itu bukannya tanpa kritik. Gereja-gereja ini akan --dan beberapa sudah-- dianggap sekte atau sesat oleh kaum ortodoks, kata Kelly.

Namun bagaimanapun juga, Kelly mengatakan "taruhan teraman pasti denominasi terbesar 1.000 tahun dari sekarang belum eksis saat ini."

Saat ini, gereja terbesar di Amerika Serikat adalah Gereja Lakewood di Houston, sebuah gereja nondenominasional yang memiliki 40.000 pengunjung tiap minggunya. Gereja itu didirikan pada tahun 1959.


Skenario Empat
Adanya mayoritas tantangan yang membanjiri - seperti aborsi, terapi sel induk (stem cell) dan pornografi - yang dihadapi ke-Kristenan milenium mendatang yang digerakkan oleh teknologi-teknologi baru. Kelly menunjuk bahwa tantangan-tantangan saat ini masih jinak jika dibandingkan dengan yang akan datang.

Dan seperti yang telah disaksikan Kristiani, generasi Kristiani berikutnya akan berbicara bahasa Facebook, YouTube, Wikipedia, Twitter dan SMS semudah orang Amerika berbicara bahasa Inggris saat ini.

"Tren jangka panjang adalah lebih banyak teknologi dalam budaya Kristiani; apa yang hilang, dan yang membutuhkan beberapa generasi untuk mensuplainya, adalah pengertian makna spiritual dari teknologi," tulis Kelly.
Skenario Lima
Sebagaimana budaya terus bergerak maju ke masa depan yang penuh pertanyaan dan keraguan, ke-Kristenan harus "mengembangkan praktek budaya pertanyaan positif, keraguan kudus yang aktif, dan artikulasi yang jelas mengenai apa yang kekal dan apa yang berubah," catatnya.

Praktek itu tampaknya tidak akan dikonstruksi oleh para teolog, kata Kelly, namun oleh para anggota gereja di dunia dalam bentuk sumbangan konteks media. Semacam "Gereja wiki."

Komunitas Kristiani semakin menyusut di Eropa sementara komunitas Islam terus berkembang. Dan sementara Islam berubah menjadi radikal dan militan di beberapa belahan dunia, Kelly juga menunjuk jutaan komunitas Islam moderat yang non militan.

"Dalam banyak isu sosial moderat Islam dan konservatif Kristiani memiliki persetujuan yang sama," katanya. "Mereka sama-sama orang dari buku. Keduanya sama-sama menghormati beberapa nabi yang sama. Mereka setuju terhadap beberapa isu-isu agama seperti doa, seksualitas, dosa dan keluarga.

"Jadi tidak mustahil untuk membayangkan Muslim dan Kristiani menjadi sekutu di perang budaya yang tidak terhindarkan di masa depan. Tidak lebih mustahil dari membayangkan Kristiani dan Yahudi akan menjadi sekutu seribu tahun yang lalu."

Kelly meramalkan 100 tahun dari sekarang, aliansi konservatif Kristiani-Islam bisa jadi kekuatan politik global yang serius. Tak jelas, siapa yang dimaksudkan dengan ‘aliansi konservatif Kristen-Islam’.

Sementara mungkin tidak ada dari lima skenario di atas yang akan terjadi, mereka dipresentasikan agar dapat memperoleh gambaran yang kuat mengenai tren saat ini, kata Kelly.

"Kadangkala dibutuhkan latihan untuk memperhitungkan ribuan tahun dari sekarang untuk melihat apa yang akan terjadi esok. Hanya dengan memperpanjang tren kita dapat melihat apakah itu akan terus berlangsung, atau bertahan di tengah tren-tren lain, atau jika itu akan memprovokasi kesadaran mengenai sebuah tren yang tidak kita lihat sebelumnya."

Sayangnya, Kelly tak begitu jelas menyebut, apakah yang dimaksud ‘Islam moderat’ yang dia anggap memiliki kecocokan dengan ‘konservatif Kristen’ itu adalah ‘Islam liberal’. Namun boleh jadi yang dimaksud nilai-nilai yang sama dalam isu agama dan penghormatan pada nabi itu adalah paham ‘pluralisme agama’.
Kewajiban Umat Islam terhadap Palestina
25 Agustus 2008 10:08
1. Memahami Kondisi dan Problematika Palestina
Kewajiban pertama yang paling fundamental bagi seorang muslim adalah memahami akar masalah Palestina (Al-Quds) bahwa masalah Palestina adalah masalah umat Islam. Perebutan kekuasaan yang terjadi di tanah suci itu bukan perebutan antara dua bangsa, Arab dan Israel. Tetapi, perang agama antara Islam dan Yahudi."Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik." [Al-Maidah (5): 82].Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik." [Al-Maidah (5): 82].Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia; kecuali pohon gorqhod karena ia adalah pohon yahudi." (HR Muslim). (HR Muslim).

Masalah Palestina bukan hanya masalah bangsa Palestina dan bangsa Arab saja. Tetapi masalah seluruh umat Islam, bahkan masalah kemanusiaan secara keseluruhan. Atas dasar pandangan akidah inilah seluruh umat Islam wajib memahami kondisi dan permasalahan Palestina.

2. Mensosialisasikan Kondisi dan Problematika Palestina kepada yang lain.
Setelah memahami permasalahan dan kondisi Palestina, maka mereka harus mensosialisasikan pemahaman ini kepada seluruh umat Islam. Masih banyak umat Islam yang belum memahami kondisi dan permasalahan Palestina. Hal ini terjadi karena banyak sebab, di antaranya faktor lemahnya keimanan dan problematika yang dihadapi oleh umat Islam itu sendiri di seluruh dunia.Oleh karena itu setiap individu yang mengaku muslim harus memahamkan pada umat Islam yang lain di seluruh dunia bahwa masalah Palestina adalah masalah utama umat, dan masa depan umat akan sangat terkait dengan perjuangannya terhadap Palestina. Bahwa di Palestina ada Al-Masjid Al-Aqsa kiblat pertama umat Islam yang sedang terancam. Bahwa Rasulullah saw. memimpin shalat berjama'ah yang diikuti oleh para nabi dan rasul pada peristiwa Isra' yang merupakan pewarisan tanah Palestina pada umat Islam. Bahwa Umar bin Khattab r.a. menerima penyerahan kunci langsung Kota Palestina (Al-Quds).
3. Jihad dengan Harta
Kewajiban selanjutnya bagi umat Islam adalah berjihad dengan harta mereka. Umat Islam harus menyisihkan sebagian rezekinya minimal 1% untuk perjuangan Palestina. Karena jihad di Palestina sangat membutuhkan harta. Dan di sana juga banyak janda, anak yatim, anak sekolah, mahasiswa, orang yang kehilangan rumah dan pencaharian akibat konflik dan perang yang belum diketahui akhirnya. Semua itu sangat membutuhkan uluran tangan umat Islam lainnya yang mampu.
4. Jihad dengan Jiwa
Terdapat perbedaan mendasar dalam sifat perang di Palestina. Bila perang di Palestina dinyatakan sebagai perang antara dua bangsa atau dua negara, maka tidak boleh ada keterlibatan pihak lain di luar dua pihak yang bertikai tanpa ada permintaan untuk terlibat dari salah satu pihak yang berperang. Keterlibatan tanpa ada permintaan untuk terlibat berarti pelanggaran kedaulatan sebuah negara yang bertentangan dengan hukum internasional. Kenyataan yang terjadi adalah bahwa perang di Palestina adalah perang agama antara Islam dan Yahudi yang mengundang keterlibatan semua umat Islam dan kaum Yahudi di seluruh dunia, di setiap bangsa dan negara mana pun. Maka, hukum perang di Palestina adalah jihad fii sabiilillah yang diwajibkan atas setiap umat Islam di seluruh dunia sesuai dengan kondisi mereka di setiap tempat."Diwajibkan atas kalian berperang sedangkan kalian membencinya. Barangkali kalian membenci sesuatu, tetapi itu baik bagi kalian. Dan barangkali kalian menyukai sesuatu sedangkan itu buruk bagi kalian. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian tidak ketahui." [Al-Baqarah (2): 216][Al-Baqarah (2): 216] "Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa." [At-Taubah (9): 44]

[At-Taubah (9): 44]

Palestina adalah tanah waqaf umat Islam yang harus dipertahankan sampai kapan pun. Pembelaan kita terhadap Palestina bukan karena mereka orang-orang Arab, melainkan karena mereka adalah muslim dan karena Palestina adalah salah satu dari tiga tempat suci umat Islam yang dimuliakan Allah. Karena itu, permasalahan Palestina harus dijadikan konsentrasi utama umat Islam.

5. Doa
Dan kewajiban yang paling minimal yang harus terus dilakukan oleh setiap umat Islam adalah berdoa. Doa orang beriman kepada saudaranya tanpa sepengetahuan mereka adalah maqbul.
MENGAPA MUSIBAH SELALU MENDERA?.
25 Agustus 2008 08:13
ImageSesungguhnya kami memuji Allah Tabaraka wa Ta'ala atas apa yang telah Dia siapkan, berupa kesempatan yang baik ini. Yaitu, kami berkumpul di dalam kesempatan ini dengan ikhwan kami seagama dan dalam satu manhaj (jalan); mengikuti Kitabullah, dan Sunnah Rasulullah, serta pemahaman para Salaf yang shalih. Walaupun kita berada dalam batas geografi yang berbeda, dan tempat yang saling berjauhan, namun kemuliaan manhaj ini, kesempurnaan dan kebaikannya, tidaklah memecah-belah antar kita.

Maka, jadilah pertemuan ini dalam bagian sejumlah perjumpaan yang telah mengumpulkan kami bersama saudara-saudara kami di negara ini, sejak beberapa tahun yang lalu, lewat ceramah-ceramah dan kajian-kajian ilmiah bersama. Kami bersyukur kepada Allah Rabbil 'Alamin atas nikmat ini. Betapa berharganya kenikmatan ini.


Rasa terima kasih juga kami haturkan kepada orang-orang yang memiliki jasa (andil) yang diberkahi dalam mengatur dan menyiapkan pertemuan-pertemuan ini. Khususnya, saudara-saudara (panitia) atau Ta'mir Masjid Istiqlal yang telah memberikan kesempatan ini. Dan ini termasuk dalam bingkai saling menolong yang terpuji secara syar'i. Allah Ta'ala berfirman :


“Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa” [Al- Maidah : 2]


Maka kami ucapkan kepada mereka terima kasih yang banyak. Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Artinya : Orang yang tidak bisa berterima kasih kepada manusia, dia tidak akan bisa bersyukur kepada Allah” [1]


Karena itu, ungkapan syukur kita kepada orang yang berhak menerimanya [2], merupakan bentuk syukur kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman:


“Artinya : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu” [Ibrahim : 7].


Selanjutnya, syukur kita kepada Rabb kita, akan menambah nikmat Rabb kita kepada kita, dan memperbanyak karunia-Nya kepada kita. Allah Ta’ala berfirman :


“Artinya : Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)” [An-Nahl : 53]


Dan sebagaimana firman-Nya:
“Artinya : Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya” [An-Nahl :18]


ImageJauhnya jarak kita dari sikap syukur kepada Rabb, menjadi ukuran sejauh mana keburukan, celaka dan kesesatan serta perbuatan jelek yang melanda umat, sehingga Allah menimpakan adzab-adzab-Nya. Sebuah siksaan yang hampir-hampir tidak akan hilang, kecuali dengan kembali sepenuhnya kepada agama Allah, mensyukuri nikmat-Nya kembali, dan memperbaharui kepada keteguhan di atas perintah Allah Azza wa Jalla.


Karena, syukur nikmat merupakan sebab turunnya rahmat Allah, dan jalan menuju keridhaan-Nya. Sebaliknya, mengingkari nikmat menjadi faktor pencetus datangnya siksa dan merupakan jalan menuju kemurkaan-Nya. Selanjutnya, siksaan dan kemurkaan-Nya ini pasti akan menyebabkan umat menjadi lemah, terbelakang, dan terpuruk.


Orang yang melihat sembari merenung, dan orang yang memperhatikan sambil berpikir, akan menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa kondisi umat ini, umat Islam, pada zaman ini, berada dalam kehinaan dan tidak lurus. Umat Islam berada atau hampir berada di bagian belakang kafilah, setelah dahulunya mereka menjadi pengendali dan terdepan [3]. Padahal, umat Islam adalah umat yang memiliki harta kekayaan, sumber daya manusia, fasilitas-fasilitas, kuantitas yang banyak, dan potensi-potensi.


Akan tetapi, kemunduran masih terus terjadi, menjadi umat yang paling rendah, terlemah dan terburuk. Mereka dikuasai (musuh), seolah-olah pedang berada di atas leher (mereka). Apakah sebabnya? Apakah penyakitnya? Dan apakah obat penyembuhnya?


Tidak mungkin yang menjadi penyakitnya adalah karena sedikitnya harta, atau kekurangan sumber daya manusia, maupun sedikitnya sumber penghasilan. Karena, semua ini melimpah. Jadi, apakah sebenarnya penyakit umat ini? Adakah jalan untuk mengetahui obatnya, hingga bisa dimanfaatkan, dan digunakan, selanjutnya kita pun bisa keluar dari keadaan-keadaan yang berat dan susah ini, keadaan yang buruk, yang sedang menyelimuti umat ini dan hampir-hampir tidak bisa lepas darinya, kecuali dengan curahan taufik Allah Azza wa Jalla bagi umat ini.


Wahai saudara-saudara seagama,
Kenyataannya memang pahit. Sesungguhnya, ada beberapa sebab dan bermacam-macam penyakit, hal itulah yang menjerumuskan umat ke dalam musibah-musibah, bencana-bencana dan ujian-ujian ini. Umat tidak akan dapat keluar dan melepaskan diri dari semua musibah ini, kecuali dengan taufik Allah Azza wa Jalla , dengan tambahan karunia dan kenikmatan dari-Nya.


ImagePermasalahan besar seperti ini tidak mungkin diselesaikan secara parsial, hanya melalui seminar-seminar, ceramah, kajian, dengan satu atau beberapa kalimat. Semua ini kami sampaikan, untuk tujuan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, dalam rangka mengajak untuk berpegang teguh dengan tali Allah, dalam upaya menjalin ta'awun (saling menolong) di atas kebajikan dan takwa. Maka, kami ingin mengatakan sebagai peringatan, sesungguhnya sebab-sebab yang telah menjerumuskan umat ini ke dalam belitan bencana dan ujian ini banyak, bahkan sangat beragam. Akan tetapi, secara global bermuara pada dua bahaya besar yang telah menimpa agama umat ini. Padahal, agama merupakan sebab kelestarian umat ini, petunjuk bagi umat dalam menangani urusan mereka. Bila penyebab ini tiada, maka pengaruhnya pun sirna.


Saya hanya ingin menyebutkan dua penyakit saja, yang pertama adalah penyakit kebodohan, tidak mengerti din (agama); dan tidak mengetahui syari'at Rabbul 'Alamin. Saya akan menyebutkan sebagian dalil-dalil tentang hal ini, insya Allah.


Dalam Shahihain (dua kitab Shahih), Shahih Imam Bukhari dan Shahih Imam Muslim, dari sahabat yang agung, ‘Abdullah bin 'Amr bin al 'Ash, dia mengatakan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


“Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu (dari manusia) secara langsung, tetapi Dia mencabut ilmu dengan mematikan ulama. Sehingga ketika tidak tersisa seorang 'alimpun, orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh, lalu orang-orang bertanya kepada mereka, lalu mereka berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan” [4]


Mereka (para pemimpin yang bodoh itu) menjadi orang-orang yang sesat atas ulah mereka ini. Tidak hanya sampai di sini saja, bahkan mereka juga menjadi orang-orang menyesatkan. Jadi, petunjuk hadits ini begitu jelas, maknanya sangat gamblang, bahwa kedangkalan ilmu (agama) dan berkurangnya jumlah ulama (yang baik) termasuk penyakit terbesar dan penyakit terparah yang menimpa umat di halaman rumahnya sendiri, dan menimpa penduduknya, terutama cengkeraman musuh (atas diri kita).


Wahai saudara-saudaraku.
Sungguh, mengetahui penyakit ini akan membuat kita berhasil mengetahui inti dari permasalahan ini, sehingga kita akan memahaminya berdasarkan ilmu, agama, dan realita, untuk mengetahui penyakit dan obatnya; daripada mengkaji satu masalah yang tidak benar atau mengungkap sesuatu yang tidak sesuai fakta. Jika demikian, justru penyakit itu akan semakin parah, dan pemberian obatnya pun keliru. Dampaknya, umat tidak akan merasakan manfaatnya, bahkan musibah dan ujian akan semakin meningkat.


Ilmu syar'i (agama) yang sarat kebijaksanaan ini bukanlah ibarat hiburan, dan bukan pula perkara yang hukumnya sekedar mustahab (dianjurkan) saja. Akan tetapi hukumnya adalah fardhu 'ain (kewajiban individu) atas setiap muslim, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :


“Artinya : Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim”.
Dan tidak diragukan lagi, bahwa kata muslim (dalam hadits ini, Red.) mencakup laki-laki dan wanita. Oleh karena itu, ilmu syar'i merupakan tonggak umat, memiliki peran serta dan penjaga eksistensinya. Allah Ta'ala berfirman:


“Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”[Ar-Ra'd :11]


Sungguh, Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum, yang sebelumnya memiliki kemuliaan, ketahanan, kekuatan, dan memiliki peran, serta keteguhan, menjadi kaum yang lemah, penuh kekurangan, tercabik-cabik dan terpuruk, sampai mereka sendiri mau merubah keadaan yang ada pada diri mereka, yang berupa gejala-gejala buruk dalam menyikapi agama. Yang terburuk adalah kebodohan (terhadap agama), dan yang paling parah yaitu kedangkalan ilmu, sampai mereka kembali kepada masa lalunya yang mulia dan reputasinya terdahulu.


Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengisyaratkan kejadian ini, mengisyaratkan kepada kenyataan, yang tidak ada seorang pun yang menolaknya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Artinya : Sesungguhnya menjelang hari Kiamat terdapat tahun-tahun yang menipu, orang yang berkhianat diberi amanat, orang yang terpercaya dianggap khianat, orang yang berdusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, dan ruwaibidhah akan berbicara,” para sahabat bertanya,"Apakah ruwaibidhah, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,"Seorang yang hina dan bodoh berbicara tentang urusan orang banyak".[5]


Seorang yang tafih/safih (hina, bodoh) ini, tanda dan sifat pertamanya adalah bodoh, tidak memiliki ilmu dan tidak memiliki pemahaman. Maka, marilah kita renungkan keadaan tabib (dokter) ini, dia mengobati orang lain, padahal dia sendiri sakit. Nabi n bersabda tentang tabib yang mengobati badan :


Barangsiapa mengobati, sedangkan dia (sebelumnya) tidak dikenal (dengan) keahlian dalam pengobatan, maka dia menanggung.[6].


(Jika ini berkaitan dengan masalah pengobatan jasmani, Red.), maka bagaimana dengan terapi pengobatan (yang berhubungan dengan masalah-masalah) agama? Bagaimana mereka ini (berani) mengeluarkan fatwa kepada umat, berupa fatwa-fatwa yang menenggelamkan umat dalam kelalaian dan menambah keterpurukannya, serta menghalangi dari sebab kebangkitannya?


Semua ini dilakukan atas nama ilmu, padahal demi Allah, itu merupakan kebodohan. Semua itu dengan disampaikan atas nama agama, padahal demi Allah, itu merupakan kelalaian. Semua itu dikatakan atas nama petunjuk, padahal demi Allah, itu merupakan kesesatan. Adakah setelah kebenaran selain kesesatan saja?


Dahulu, ketika para ulama membimbing dan memimpin, umat berada di atas kebaikan, umat berada di depan dan menjadi maju. Namun, ketika para ulama itu mengalami kemunduran, umat pun terpengaruh. Tatkala Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah memimpin, dan tatkala ilmi berada di puncak pimpinan, keadaan itu menyebabkan kemajuan duniawi.


Setiap orang mengetahui bahwa jihad Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah tidak hanya melalui penyebaran ilmu saja, dengan membantah ahli bid'ah dan ahli ahwa' (orang-orang yang melakukan bid'ah dan mengikuti hawa-nafsu), menyanggah orang-orang yang menyimpang dan orang-orang yang rusak keyakinannya. Akan tetapi, jihad beliau itu sangat kompleks dan luas. Beliau berjihad dengan pedang dan tombak, sebagaimana beliau berjihad dengan pena dan penjelasan. Inilah Syaikhul Islam, yang memimpin tentara, lasykar-lasykar Islam dan di front depan dalam pertempuran Syaqhab (ÔóÞúÍóÈõ) di Damaskus pada abad ke-8. Beliau rahimahullah memerangi musuh-musuh Allah, yaitu bangsa Tartar dan para pembela mereka yang hendak menyerang umat Islam di daerahnya sendiri. Beliau menghadang mereka dengan kuat, dengan sikap yang agung, yang besar, dan indah. Sejarah selalu menyebutnya dan mempersaksikannya, karena beliau rahimahullah memandang ilmu dengan setinggi-tingginya. Beliau bernaung di bawah bendera sulthan, dalam ketaatan kepada Allah, dan dalam perkara yang ma'ruf (baik). Bukan bertolak dari sekedar semangat yang kosong dan perasaan yang membinasakan, sebagaimana dilakukan oleh banyak orang yang mengaku ingin berjihad tanpa ilmu belakangan ini. Mereka ini tidaklah menegakkan ilmu dengan sebenarnya, tidak mengerti kedudukan ilmu dengan bentuk sebenarnya. Akibatnya, mereka sesat dan menyesatkan, walaupun dengan menamakan agama, walaupun dengan nama jihad, walaupun dengan nama syari'at; mereka ibarat jauh panggang dari api.


Sekarang telah datang Tartar yang baru (yakni orang-orang kafir Barat, Red.). Dewasa ini, mereka menyerang umat di halaman rumahnya sendiri. Mereka menyerang wawasan umat, sejarahnya, dan kemuliannya, serta menerjang negara-negara kaum Muslimin. Akan tetapi, umat ini -sangat disayangkan- belum bisa melahirkan Ibnu Taimiyah yang lain, tidak mampu memunculkan seorang ulama yang agung, yang disegani lagi cerdas, yang menempatkan hak kepada pemiliknya, dan mengagungkan kedudukan syari'at. Karenanya, umat terus-menerus tidak beranjak dari tempatnya, yaitu kelemahan dan kemundurannya, sampai Allah mengizinkan datangnya (kemuliaan) yang baru melalui sikap kembali secara kuat menuju manhaj Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Tidak ada jalan ke arah sana kecuali dengan ilmu, kecuali dengan ilmu, kecuali dengan ilmu. Dan, hal ini tidak akan terwujud, melainkan dengan taufik Allah Azza wa Jalla . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


“Artinya : Jika kamu bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan furqan (pembeda antara al haq dengan kebatilan) kepadamu” [Al-Anfal : 29]
“Artinya : Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya” [Ath-Thalaq : 4]


Oleh karena itu, ilmu merupakan batu pertama untuk melakukan ishlah (perbaikan), pada sebuah istana yang besar; yang pertama kali dimulai adalah dengan batu bata ini, agar ilmu agama ini menjadi asas yang menjadi landasan kebaikan manusia.


Akan tetapi, ilmu yang sedang kita bicarakan ini, dan selalu kita sampaikan, bagaimanakah ciri khasnya? Apakah tanda-tandanya? Apakah sebuah ilmu yang merujuk pikiran dan hawa nafsu belaka, berdasarkan persangkaan dan perkiraan semata, ataukah ilmu tersebut yang berasaskan al Kitab dan as-Sunnah?


Ilmu yang tegak di atas cahaya, petunjuk terbaik dan perilaku paling sempurna adalah ilmu yang telah disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda:


“Artinya : Aku telah tinggalkan pada kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnahku” 8]


Inilah ilmu yang dimaksud. Inilah cahaya-cahaya dan pengaruh-pengaruhnya. Dengan ilmu, kebodohan akan hilang. Seiring dengan sirnanya kebodohan, maka siang menjadi nampak, cahayanya bersinar, dan malam pun menghilang bersama dengan kegelapan dan kesuramannya.


Bukankah waktunya sudah dekat? Benar, demi Allah. Akan tetapi, hal ini menuntut adanya kebangkitan ilmiyah, jiwa perintis yang kuat, tidak berhenti dan tidak lemah dari diri kita. Membutuhkan kebangkitan ilmu yang tegak di atas Kitab Allah dan Sunnah Nabi.


Saudara-saudaraku seagama., demikianlah penyakit pertama, yaitu kebodohan. Sedangkan obatnya adalah ilmu.


Adapun penyakit kedua yaitu penyakit bid'ah, dan obatnya adalah Sunnah, penawarnya adalah ittiba` (mengikuti) Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman tentang beliau:


“Artinya : Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk” [An-Nur : 54]


Jadi, umat ini akan bisa meraih hidayah dengan ilmu yang berasaskan Sunnah, sehingga semua bid'ah bisa dijauhi dengan segala kotorannya, kesesatannya, dan kegelapannya. Inilah yang akan dibicarakan oleh yang mulia Syaikh Salim al Hilali pada pembahasan berikutnya.


Semoga shalawat, salam dan berkah dilimpahkan kepada Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keluarga beliau dan para sahabat beliau semuanya. Akhir perkataan kami adalah alhamdulillah Rabbil-'Alamin.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XI/1428H/2007. Disunting dari muhadharah di Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu, 22 Muharram 1428H/10 Februari 2007M, Diterjemahkan oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim Al-Atsari]
__________
Foote Note
[1]. Hadist ini kami dapati dengan lafazh : “Barangsiapa tidak mensyukuri manusia, dia tidak mensyukuri Allah”. [HR Ahmad, Ibnu Abi Ashim, dan Ibnu Baththah, dari sahabat An-Nu’man bin Basyir. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shahihah no. 6677]
[2]. Yaitu kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita
[3]. Kafilah berasal dari bahasa Arab “Qafilah”, yaitu rombongan banyak orang yang bergerak pulang dari safar atau memulai safar. Rombongan ini membawa binatang tunggangannya, barang-barangnya dan perbekalannya. Maksudnya, bahwa kaum muslimin dahulu menjadi pemimpin bangsa-bangsa, namun sekarang terbelakang.
[4]. Hadits ini disampaikan oleh Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Asari –hafizhahullah- secara makna. Adapun sebagian lafazhnya yang termaktub dalam Shahih Al-Bukhari : “ Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dari hamba-hamba secara langsung, tetapi dia mencabut ilmu dengan meafatkan ulama. Sehingga ketika Allah pun tidak menyisakan seorang alim pun, lalu mereka itu ditanya, lantas berfatwa tanpa ilmu. Akibatnya, mereka sesat dan menyesatkan” [HR Bukhari, no. 100]
[5]. ]. Hadits ini disampaikan oleh Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Asari –hafizhahullah- secara makna. Adapun lafazh hadits yang kami dapati adalah, salah satunya : “ Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang menipu, orang yang berdusta dibenarkan, orang yang benar di dustakan, orang yang berkhianat diberi amanat, orang yang amanat dianggap khianat, dan Ruwaibidhah akan berbicara pada masa itu’. Beliau ditanya : ‘Apakah Ruwaibidhah?’ Beliau menjawab, ‘Seorang yang hina lagi bodoh (berbicara tentang) urusan orang banyak” [HR Ibnu Majah, no. 4036 dari Abu Hurairah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani]
[6]. Yakni, menanggung jika ada kebinasaan atau semacamnya. HR Abu Dawud no. 4586, An-Nasai no. 4830, Ibnu Majah no. 3466. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani.
[7]. Syaqhab adalah nama desa kecil di dekat Damaskus, di perbatasan Hauran. Jaraknya dengan Damaskus adalah 37km. Dinukil dari Muqif Ibni Taimiyyah minal Asy’irah, hal.164
[8]. Hadits shahih lighairihi dengan penguatnya. Riwayat Malik 2/899, no. 1661 dengan lafzh : “Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya : Kitab Allah dan Sunnah NabiNya. Silahkan lihat At-Ta’zhim wal Minnah di Intisharis Sunnah, hal. 13-14, karya Syaikh Salim Al-Hilali.
Surat Terbuka untuk Remaja Muslim Indonesia.
25 Agustus 2008 08:06

Image Kehidupan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan. Budaya barat menyerang mereka setiap hari. Di tengah-tengah masyarakat yang acuh, ternyata masih ada sekolompok orang yang peduli terhadap persooalan remaja ini. Salah satunya yang dilakukan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Ahad (10/08), menyampaikan surat terbuka muslimah HTI untuk remaja Muslim Indonesia. Surat yang disampaikan melalui Jurubicara Muslimah HTI, Febrianti Abassuni mengajak para remaja Muslim Indonesia untuk peduli terhadap persoalan yang menimpa mereka. Muslimah HTI juga mengajak remaja dan pemuda harapan umat tersebut melakukan perubahan.

"Wahai Sahabat, Kekasih Allah, umat telah memanggilmu! Umat telah memanggilmu! Umat menaruh harapan besar di pundakmu," demikian salah satu ajakkan yang tertuang dalam surat terbuka tersebut.

Lebih jelasnya berikut kami kutipkan isi surat lengkap surat terbuka untuk remaja muslim tersebut.

Wahai Sahabat, Kekasih Allah..

Image Kita sekarang hidup dalam “kampung kecil” dunia global. Batas-batas imajiner antar negara saat ini semakin tidak kita rasakan lagi. Apakah engkau merasakan bahwa “kampung kecil” kita saat ini begitu getol mengajak kita melupakan bahwa kita ini adalah hamba Allah?

Karena ajakan yang getol itu banyak sahabat-sahabat kita tidak lagi merasa berdosa ketika melakukan perbuatan yang dilarang Allah kekasih kita. Pernahkan kalian tahu bahwa Penelitian Objectively Verifiable Indicators (OVI) SeBAYA Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jatim 2004 menunjukkan hasil bahwa para responden usia 15-24 tahun yang sudah melakukan hubungan seksual dengan satu orang atau lebih, yakni sebanyak 49 orang dari 360 responden? Sejak Januari-Nopember 2004, tercatat 227 remaja yang melakukan konsultasi, 90 diantaranya telah melakukan seks bebas dan delapan orang positif hamil? Sedihkah engkau ketika tahu bahwa mereka melakukan itu tanpa merasa bersalah kepada kekasih kita Allah?

Harusnya kita selalu sadar bahwa Allah yang telah menciptakan kita, yang telah memberikan kehidupan kepada kita. Kita mampu bergerak karena Allah yang memberi kita jiwa. Kita mampu berpikir, bernafas,melihat,mendengar,dan meraba karena Allah memberikan kita kemampuan itu. Maka sudah sepantasnyalah kita hidup untuk melakukan yang terbaik menurut pencipta kita, pemberi kehidupan kita. Kita rasanya tidak punya keberanian untuk menentangnya, karena jiwa kita ada dalam genggamanNya.

Wahai Sahabat, Kekasih Allah..

Image”Kampung kecil” kita saat ini mengarahkan kita jadi pekerja-pekerja murah untuk mengolah kekayaan alam kita yang berlimpah ruah demi memperkaya para penjajah. Tahukah engkau emas kita dikuasai pengusaha Freeport. Sembilan puluh persen kekayaan minyak dan gas kita dikuasai oleh penjajah yang lain? Lihatlah di sekitar kita. Fenomena keterpurukan. Fenomena kesedihan. Semakin banyak mereka yang putus sekolah. Semakin banyak mereka yang harus berjuang di jalan menjadi pengamen, pemulung. Kenapa bisa terjadi kalau negara ini sebenarnya kaya? Apakah kita akan membiarkan kondisi ini terus berlanjut?

Wahai Sahabat, Kekasih Allah

Engkaulah remaja, pemuda harapan umat. Engkaulah bagian dari umat terbaik yang Allah turunkan ke tengah manusia. Di tanganmu perubahan itu bisa diwujudkan. Ditanganmu kemaslahatan manusia dipertaruhkan. Kembalikan kekayaan yang telah Allah anugerahkan ke tangan umat, untuk kesejahteraan umat. Rebut kembali kekayaan itu dari tangan penjajah!

Wahai Sahabat, Kekasih Allah

Image Umat telah memanggilmu! Umat telah memanggilmu! Umat menaruh harapan besar di pundakmu. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan kepada dirimu untuk terus berbuat, untuk terus bergerak untuk menjadi pemuda tangguh. Pemuda berkepribadian Islam. Bersama-sama dengan pemuda muslim lain, menyusun barisan rapi, menghadirkan solusi Islam, menegakkan kembali peradaban Islam. Menghilangkan pengaruh peradaban kapitalisme yang rendah di dunia, sehingga hidup manusia akan menuju kembali ke kehidupan yang cemerlang.

JURUBICARA MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA

Febrianti Abassuni

Selamatkan Remaja Muslim!

Image Apa yang disampaikan oleh salah satu elemen umat Islam ini patut kita sambut. Memang benar, remaja dan pemuda Muslim saat ini berada dalam serangan brutal dari Barat yang siap menikam mereka dari segala sisi. Remaja dan pemuda Muslim merupakan aset umat yang berharga. Di tangan-tangan merekalah, perubahan masa depan yang lebih baik. Bila remaja saat ini bobrol, entah bagaimana kehidupan negeri ini di masa mendatang.

Image Sudah selayaknya, semua komponen dan elemen bahu membahu untuk menyelamatkan generasi muda muslim dari segala bentuk serangn brutal para kapitalis sekular. Satu-satunya cara agar kita selamat adalah kembali pada Islam. Ya, kembali pada Islam, dan hanya Islam saja. Bagaiamana mungkin kita mengenal Islam yang sempurna itu, sementara pelajaran agama di sekolah hanya dua jam? Mau, tidak mau para remaja dan pemuda mengkaji Islam komplit, di luar jam sekolahan alias remaja musti ngaji!

Tentu mengandalkan remaja saja tidaklah cukup. Keluarga, masyarakat serta negara bertanggungjawab atas persoalan remaja dan pemuda saat ini. Maka, semua komponen tersebut harus bahu membahu untuk membangunkan para remaja muslim saat ini agar mereka bangkit. Bila mereka diam saja atau tak peduli, yakinlah, di akhirat kelak semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt. Pada saat itu, tak ada seorang pun yang bisa mengelak dari hisab-Nya.
Koleksi Photo Kebesaran Allah SWT
24 Agustus 2008 01:51
Koleksi Photo Kebesaran Allah SWT

Tidak semua peristiwa alam dapat dijelaskan dengan akal. Dalam koleksi ini disajikan keajaiban alam. Koleksi ini dikumpulkan sedikit demi sedikit dari internet. Jika anda merasa dapat memberikan tambahan keterangan pada koleksi di bawah ini, silahkan beri komentar anda !. Mohon bersabar apabila agak lambat, karena fotonya ditampilkan semuanya.. :)



buah Kurman lafal Allah


Lafal Allah Pada Jantung Manusia
Lafal Allah terdapat pada setiap Jantung Manusia.
Bila Anda punya kenalan dokter, coba tanyakan dan lihat lagi dengan teliti
alur Urat yang terdapat pada jantung.


Bulan pernah terbelah
Bukti Bahwa Bulan pernah Terbelah., artikel nya bisa anda baca di sini , klik di sini
Sekaligus ini membuktikan kebenaran dari Al-Qur'an surat Al-Qamar, ayat 1 :
"Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah "
(Q.S. Al-Qamar: 1)"


Tulisan ALLAH diatas genangan air
Kalimat Allah di atas genangan Air
Tulisan Allah di atas genangan Air
Dari HP Zulherman Tanpa sengaja waktu dijalan ngeliat genangan air
berlafalkan ALLAH... subhanallah ( LOKASI pengambilan photo: Antara Cikarang - Tol Bekasi Timur( Jalan Utama /pinggir jalan Kalimalang ) Allahu Akbar ! )

Lafal Allah pada telinga bayi

Lafal Allah pada telinga bayi
Lapadz "Allah" yang terbentuk di telinga seorang bayi
Thanks for erwin atas sumbangan photonya. :)

Awan yang membentuk kalimat Allah
Lafaz Allah pada Awan

Lafazd Allah di awan
Lafaz Allah di Awan
Terima Kasih Untuk Syafri Oktariza atas sumbangan photonya.

Lafal Allah di Buah Mangga

Lafal Allah pada Saat di Kue
Dahliani (26), pembuat kue Agar-Agar yang berlafazdh "Allah" di atasnya.
Dia memperlihatkan kue tersebut kepada wartawan di rumahnya di Desa Baet Kecamatan Baitussalam Aceh Besar, Rabu (28/3)--foto: RAKYATACEH.COM

Lafal Allah pada Sebutir Telur

Lafal Allah pada Sebutir Telur
Lafal Allah pada Sebutir Telur

Lafal Allah pada Sehelai Daun
Lafal Allah pada Sehelai Daun

Tulisan Allah di buah Terong
Buah Terong yang berlafal Allah


Kalimat Allah di waktu Senja
Kalimat Allah terbentuk di Langit, pada waktu Senja ( Matahari Terbenam )

batu yang sujud
Batu karang yang sedang sujud.

Pohon Kaktus
Pohon Kaktus yang tumbuh membentuk Lafal Allah.

Buah Labu
Buah Labu

Tulisan Allah di Bumi Africa
Lafaz Allah tertulis dengan Jelas di Tanah Africa, di lihat dari satelit.

Lafaz Allah di Buah Melon
Lafaz Allah di Buah Melon

Lafaz Allah di Lautan
Lafaz Allah di Lautan , di lihat dari Satelit

Lafaz Allah di Tangan kita
Lafaz Allah di Tangan kita


Masjid Nabawi dan Madinah
dua Tempat suci umat islam, di lihat dari atas satelit, berkilau.
MEKKAH BERKILAU
MEKKAH BERKILAU --
Ini adalah hasil pencitraan dari IKONOS Satelite milik Space Imaging Inc, AS. Masjidil Haram yang 'diintai' oleh AS pada 31 Oktober 1999 itu menampilkan fenomena menakjubkan. Terlihat di gambar hanya bagian Masjidil Haram saja yang berkilau sementara bangunan di sekitarnya tampak lebih gelap. Subhanallah. (NASA Astronomy Picture of The Day) (sumber : http://www.spaceimaging.com/gallery/ioweek/archive/01-12-09/index.htm)

Lafal Allah di langit Ciputat
Lafal Allah di Langit Ciputat.
(Foto : Andie wibianto)

Tulisan Allah di Buah Terong
Tulisan Allah di buah Terong

ledakan di pipa gas milik Pertamina di lokasi lumpur Lapindo
Yang terbaru adalah jilatan api saat terjadi ledakan di pipa gas milik Pertamina di lokasi lumpur Lapindo, jalan Tol Porong-Gempol KM 38 22 November 2006 lalu. Api yang membubung setinggi hampir 1 kilometer itu ternyata sempat membentuk lafal Allah dalam tulisan Arab beberapa saat. (Foto: Samuel Johnson)

SEBATANG pohon DENGAN BERBENTUK HURUFJAWI ALIF, LAM, LAM, HA
SEBATANG POHON SENDUDUK DENGAN BERBENTUK HURUFJAWI ALIF, LAM, LAM, HA ATAU EJAAN 'ALLAH' ."Allah Hu Akhbar."
Terima kasih buat Ahmadi dari malaysia yang sudah mengirimkan photo ini.


Hasil foto satelit memperlihatkan riak-riak gelombang Tsunami di Sri Lanka mirip tulisan kaligrafi
Hasil foto satelit memperlihatkan riak-riak gelombang Tsunami di Sri Lanka mirip tulisan kaligrafi "Allah". (Foto: Globalsecurity. Org)

bangunan sekitar hancur, mesjid tetap berdiri
Bangunan Sekitar hancur terkena tsunami, Mesjid tetap berdiri


bencana tsunami, mesjid tetap berdiri
Bangunan Sekitar hancur lebur, mesjid tetap berdiri kokoh.


tsunami melanda, mesjid tetap berdiri
Sejauh mata memandang, semua bangunan terlihat rata dengan tanah,
Namun tidak demikian dengan Mesjid, Subhallah.

Masjid di Meulaboh, Aceh, yang berkubah warna gelap ini tampak tetap berdiri. Sejumlah bangunan di sisi-sisinya tampak tidak tersisa tersapu tsunami. (Foto: Setpres/Dudi Anung)
Masjid di Meulaboh, Aceh, yang berkubah warna gelap ini tampak tetap berdiri.
Sejumlah bangunan di sisi-sisinya tampak tidak tersisa tersapu tsunami. (Foto: Setpres/Dudi Anung)


Bangunan untuk bersujud kepada-Nya di salah satu sudut kota Meulaboh
Bangunan untuk bersujud kepada-Nya di salah satu sudut kota Meulaboh ini tampak tetap berdiri kokoh.
Bangunan di sekitarnya roboh tersapu gelombang tsunami, kecuali pohon kelapa. (Foto: Indra Shalihin)

Masjid berkubah putih di sudut lain kota Meulaboh juga tampak tetap berbentuk. Sekitarnya, tampak porak-poranda. (Foto: Setpres/Dudi Anung)
Masjid berkubah putih di sudut lain kota Meulaboh juga tampak tetap berbentuk.
Sekitarnya, tampak porak-poranda. (Foto: Setpres/Dudi Anung)


LEBAH YANG MENULIS

Lebah yang Membentuk Allah

LEBAH YANG MENULIS "ALLAHU"
(Those who are familiar with Arabic will easily be able to identify what this beehive spells - "Allahu")





lafal
Akan terlihat dengan jelas lafal "Allah" pada batu permata tersebut bila disinari dengan cahaya





Selain itu (sungguh ngeri) ketika langit pecah belah lalu menjadilah ia mawar merah, berkilat seperti minyak
Mawar Merah di Angkasa
"Selain itu (sungguh ngeri) ketika langit pecah belah lalu menjadilah ia mawar merah, berkilat seperti minyak"
(Ar-Rahman: 37)


Gambar di atas adalah gambar ledakan bintang di angkasa yang diperoleh NASA dengan Teleskop yang sangat canggih. Kejadian tersebut membuktikan kebenaran Al-Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu pada surah Ar-Rahman di atas.


POHON YANG SEDANG RUKU


POHON YANG SEDANG RUKU
POHON YANG SEDANG RUKU
This is a recently discovered phenomenon in a forest near Sidney. As you can see, the bottom half of the tree trunk is bowed in such a way that it resembles a person in a posture of Islamic prayer - the 'ruku'. Looking closer you can see the 'hands' resting on the knees. the most amazing thing is that the 'man' is directly facing the Kaaba, Mecca which is the direction Muslims all over the world face when in prayer.

Tomat yang membentuk Lafaz Allah

Buah Tomat


Sesungguhnya ALLAH Maha berkuasa dan dapat menjadikan apa saja yang pernah ataupun tidak pernah terfikir oleh manusia.Ini merupakan keajaiban alam ciptaan ALLAH.


THE FISH TESTIFIES THE PROPHET (S.A.W)
THE FISH TESTIFIES THE PROPHET (S.A.W)
The story of the fish began when Mr. Goerge Wehbi, a Christian Lebanese, was practicing his fishing hobby, in Dakar Senegal (the Capital of West Africa). He caught many fish. When the went home his wife saw among them a strange fish about 50cm length, with some arabic writing on it. He took it to Sheikh al-Zein, who read clearly what was writen in a natural way. That could not be done by a human being, but rather a Godly Creation which the fish was born with. He read "God's Servant" on its belly and "Muhammad" near its head, and "His Messenger" on its tail


LAA ILAA HA ILLALLAH

Pohon yang berbentuk La Ilah Ha Ilalah.
LAA ILAA HA ILLALLAH WRITEN IN BRANCHES
One brother on Germany wrote and sent this photo. "The branches clearly say in Arabic that- There is no god but Allah. This is said to be a scene on a piece of cultivated farmland in Germany. Many Germans have been said to have embraced Islam upon seeing this miraculous sight and that the German government put steel fences around the part of the farm to prevent people from visiting and witnessing this miraculous site"


Lapadz
Lapadz "Allah" yang terbentuk di telinga seorang bayi


Awan yang membentuk Lapadz


Awan yang membentuk Lapadz "Allah", kejadian ini diabadikan oleh seseorang di Mekkah


Mesjid Tetap Berdiri meski terjadi gempa
MOSQUE STILL STANDS AFTER EARTQUAKE IN TURKEY
A mosque still stands amidst the rubble of collapsed buildings in this aerial view of a neigborhood in the western Turkish town of Golcuk, 60 miles east of Istanbul, August 19, 1999. The death toll from western Turkey's worst recorded eartquake surpassed 6,000, as hope waned of finding any of the thousands still missing under the mountains of rubble.


menunjukkan kalimah


menunjukkan kalimah
Menurut pemiliknya kalau dilihat dari dekat Gambar di atas
menunjukkan kalimah "Lailahaillah" terbentuk pada seekor ikan





Sebuah Bukit yang membentuk muka manusia



Blackwater: Theocon AS dan Agenda "Perang Salib" di Negara-Negara Islam
23 Agustus 2008 13:45
Perang AS di berbagai negara, seperti di Irak dan Afghanistan menurut sebagian pengamat bukan semata-mata alasan perang melawan terorisme. Perang itu juga menjadi ladang bisnis perusahaan senjata dan perusahaan jasa tentara bayaran bahkan perwujudan dari penerapan ideologi Kristen konservatif, para pendukung Perang Salib. Penulis Jeremy Scahill mengupasnya dalam buku terbarunya yang menjadi buku best seller.

Selain Scahill, sebenarnya sudah banyak penulis yang mengupas tentang "bisnis perang" dan agenda yang tersembunyi di dalamnya, yang melibatkan negara-negara besar seperti AS dan sekutunya. Dalam buku terbarunya berjudul "Blackwater:The Rise of the World's Most Powerful Mercenary Army", Scahill mengungkap keterlibatan Blackwater, perusahaan jasa pelayanan tentara bayaran dan persenjataan swasta terbesar di AS dengan para theocon dan pasukan milisi Kristen Sovereign Military Order of Malta di berbagai wilayah konflik di dunia.

Scahill dalam bukunya menulis, perusahaan yang berbasis di Carolina Utara ini, memimpikan perusahaan mereka menjadi perusahaan jasa kurir semacam FedEx, bagi operasi-operasi pertahanan dan keamanan AS. Dan mimpi itu nampaknya sudah terwujud karena saat ini Blackwater, sudah mendapatkan kontrak terkait aktivitas perang di Irak dari pemerintah AS yang nilainya mencapai 500 juta dollar AS. Angka ini belum termasuk "anggaran rahasia" pemerintah AS untuk kontrak-kontrak antara Blackwater dengan agen-agen intelejen AS.

Blackwater juga mendapat kontrak dari Departemen Luar Negeri AS sebesar 300 juta dollar. Pada tahun 2003, perusahaan jasa tentara bayaran ini bahkan mendapat kontrak tanpa melalui tender dari Deplu AS untuk operasi perlindungan terhadap Paul Bremer, wakil pemerintah AS di Irak.

Blackwater menurut Scahill, mengerahkan ribuan tentara yang sangat terlatih ke Irak dan Aghanistan. Empat tentara bayarannya-yang oleh media massa disebut sebagai pasukan AS-pernah menjadi korban penyergapan pejuang Irak pada tahun 2004. Keempat tentara itu dibunuh dengan cara dibakar dan tubuhnya digantung selama berjam-jam di sebuah jembatan di kota Fallujah. Peristiwa inilah yang memicu aksi serangan besar-besaran "pasukan" AS ke kota itu.

Mengatasnamakan Demokrasi dan Kebebasan

Perusahaan Blackwater didirikan pada tahun 1996 dan menjadi salah satu perusahaan jasa militer swasta terbesar di dunia. Perusahaan ini, menurut Scahill, memiliki 20 pesawat tempur dan 20 ribu tentara yang siap dikirim kapan saja sesuai pesanan.

Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS melaporkan, perusahaan-perusahaan kontraktor swasta, seperti Blackwater, merupakan "kekuatan" kedua AS di Irak. Saat ini, sedikitnya ada 48 ribu tentara bayaran yang beroperasi di Negeri 1001 Malam itu, dan jumlah tentara bayaran yang tewas tidak masuk dalam data Pentagon.

Pendiri dan pemimpin Blackwater adalah Erik Prince. Prince, tulis Scahill, adalah seorang pendukung perang salib modern, sangat kaya dan sumber uang utama bagi Presiden George. W Bush. Sejak 1998, Prince mendonasikan sekitar 200 ribu dollar untuk kandidat presiden dari Partai Republik.

Scahill dalam bukunya juga menulis, Prince menunjukkan "betapa kuatnya secara politik, kalangan fundamentalis Kristen dan Neocon dalam melakukan tekanan bagi pertempuran mereka, dengan mengatasnamakan 'kebebasan' dan 'demokrasi'. " Prince juga punya koneksi dengan kelompok-kelompok Kristen konservatif dan ikut membiayai organisasi-organisasi sayap kiri lewat yayasan Freiheit Foundation.

Prince, menurut Scahill, selalu mengaitkan misi-misi perusahaannya dengan gerakan theocon, istilah bagi orang-orang yang menganut ideologi konservatif berdasarkan pada keyakinan bahwa agama seharusnya memegang peranan penting dalam membuat keputusan publik.

"Setiap orang membawa senjata, seperti Nabi Jeremiah membangun kembali kuil di Israel-pedang di tangan yang satu dan kulir di tangan satunya lagi, " demikian pernyataan yang pernah dilontarkan Prince.

Menurut ensiklopedi Wikipedia, istilah theocon mengacu pada anggota-anggota sayap Kristen, khususnya mereka yang menganut ideologi sintesis elemen-elemen seperti paham konservatisme sosial dan kalangan orang-orang Amerika serta kalangan penganut Kristen konservatif. Mereka mengekpresikan pahamnya itu melalui medium politik.

Penulis Jacob Heilbrunn dalam artikelnya berjudul "Neocon vs Theocon" pada tahun 1996 menyatakan bahwa, "Para theocon, juga beragumentasi bahwa Amerika berakar pada ide tersebut, namun mereka meyakini bahwa ide itu sebenarnya ide-ide kekristenan. "

Ideologi Perang Salib

Schahill, dalam bukunya juga mengupas tentang keterlibatan para eksekutif di Blackwater sebagai anggota dari milisi sebuah ordo dalam keyakinan Kristen bernama Sovereign Military Order of Malta.

"Sejumlah eksekutif senior Blackwater seperti Joseph Schmitz, bukan hanya penganut fanatis ideologi theocon tapi juga anggota dari Sovereign Miltary Order of Malta, pasukan milisi Kristen yang misinya mempertahankan wilayah-wilayah perang Salib yang berhasil direbut umat Islam, " tulis Scahill.

Sebelum bergabung dengan Blackwater sebagai Kepala Operasi dan anggota Dewan Umum pada tahun 2005, Schmitz mengatur semua kontrak operasi militer di Irak dan Afghanistan. Schmitz, kata Scahill, adalah mantan inspektur jenderal di Pentagon di tahun-tahun pertama perang AS di Irak.

Terkait milisi Sovereign Military Order of Malta, Scahill menjelaskan, pasukan milisi ini awalnya adalah organsisasi sosial Kristen di Al-Quds, muncul pada tahun 1080, yang tugasnya memberikan bantuan bagi warga miskin dan peziarah yang datang ke Kota Suci itu, yang menderita sakit.

Setelah penaklukan Al-Quds pada 1095-era Perang Salib pertama- organisasi ini menjadi Ordo Militer Katolik. Dan setelah umat Islam berhasil merebut Al-Quds, Ordo ini beroperasi dari wilayah Rhodesia, kemudian pindah ke Malta, di bawah kekuasaan kaum Sicilia di Spanyol.

Para anggota Ordo Militer Katolik ini dikenal sebagai "Pejuang Sukarelawan" yang membantu pasukan Perang Salib menyerang negara-negara Muslim yang berada di sepanjang pesisir Italia, termasuk Tunisia, Libya dan Maroko.

Ordo Soverign Military Order of Malta, sekarang memiliki negara sendiri bernama Malta yang berlokasi di Roma dan diakui oleh sekitar 50 negara di dunia. Sampai sekarang, Ordo ini diduga masih melakukan misi-misi misionaris di negara-negara yang sedang dilanda konflik, seperti Darfur di Sudan, dengan berkedok sebagai organisasi bantuan sosial.

Para anggota Ordo, ini disumpah, dan sumpahnya berbunyi, "Saya akan melengkapi diri saya sendiri dengan senjata dan amunisi, bahwa saya harus siap sedia ketika mendapat perintah, atau ketika saya dikomando untuk membela gereja, baik secara individu maupun dengan pasukan milisi Paus. "
”Merusak Pendidikan Agama”
23 Agustus 2008 13:36

ImagePenyesatan pemikiran juga digencarkan melalui buku-buku pendidikan agama di perguruan tinggi. Baca Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini ke-239. “Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural”. Itulah judul sebuah buku yang ditulis seorang dosen di salah satu Perguruan Tinggi Islam di Jawa Tengah. Dalam kata pengantarnya untuk buku ini, Direktur Pasca Sarjana UIN Jakarta, Prof. Dr. Azyumardi Azra, menyatakan, bahwa buku ini memiliki arti penting bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan agama. Azra mendefinisikan ‘Pendidikan Multukultural’ sebagai “pendidikan untuk/tentang keragaman kebudayaan dalam meresponi perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan.”


ImageBuku ini penting untuk kita cermati, karena menyuguhkan satu wacana tentang Pendidikan Agama di Indonesia. Ajaibnya, buku ini bukan memberikan suatu pemahaman tentang Pendidikan Agama yang benar, tetapi justru menyuguhkan suatu pemahaman yang merusak aqidah Islam itu sendiri. Maka, seharusnya, seorang profesor kenamaan tidak sampai terjebak untuk memuji-muji buku seperti ini. Apalagi, si profesor juga dikenal sebagai pimpinan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). Mungkin Sang Profesor tidak membaca isinya dengan teliti, atau mungkin memang dia sendiri setuju dengan isi buku tersebut.


Sebenarnya, istilah yang digunakan, yakni ”Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural”, itu sendiri sudah bermasalah. Istilah itu mengesankan, seolah-olah selama ini, umat Islam tidak mengembangkan pendidikan agama yang menghormati keragaman budaya masyarakat. Bahkan, seperti pernah kita bahas dalam sejumlah CAP, istilah dan makna ”multikulturalisme” itu sendiri – seperti dijelaskan oleh para pendukungnya -- sudah sangat bermasalah.


ImageTetapi, kita sangat memahami, karena paham ini sedang menjadi proyek global – yang tentu saja ada kucuran dana yang sangat besar – maka wacana multikulturalisme terus dijejalkan kepada kaum Muslim Indonesia. Badan Litbang Departemen Agama telah meluncurkan program pembinaan dai-dai multikultural dan menyebarkan buku-buku tentang multikulturalisme. Para santri dan kyai di berbagai pesantren, khususnya di Jawa Barat, juga telah dijejali paham ini oleh agen liberal, seperti International Center for Islam and Pluralism (ICIP).


Berbagai seminar tentang multikulturalisme pun digelar, seolah-olah, inilah agenda penting yang harus ditelan umat Islam Indonesia saat ini. Seolah-olah, umat Islam selama ini tidak memahami keragaman budaya dan agama. Seolah-olah umat Islam selama ini tidak toleran dengan agama lain, dan sebagainya.


Kita pernah membahas apa makna ”Multikulturalisme” dalam pandangan Litbang Departemen Agama, yang merupakan hasil penelitian Litbang Depag tentang “Pemahaman Nilai-nilai Multikultural Para Da’i”. Dijelaskan, bahwa selain dapat menjadi faktor integrasi, agama juga dapat menjadi faktor dis-integrasi. Konflik antar-umat beragama dapat terjadi karena -- salah satunya -- disebabkan oleh adanya pemahaman keberagamaan masyarakat yang masih eksklusif. Pemahaman ini dapat membentuk pribadi yang antipati terhadap pemeluk agama lain. Pribadi yang selalu merasa hanya agama dan alirannya saja yang paling benar sedangkan agama dan aliran lainnya adalah salah dan dianggap sesat.


ImageJadi, dalam wacana multikulturalisme, klaim kebenaran (truth claim) terhadap agamanya sendiri dipandang sebagai sesuatu yang menjadi sebab terjadinya konflik antar-umat beragama. Logika selanjutnya adalah, agar umat beragama menghilangkan klaim kebenaran terhadap agamanya sendiri. Umat beragama diajak untuk mengakui kebenaran semua agama. Minimal, jangan menyalahkan agama dan kepercayaan di luar agamanya.


Tentu saja kesimpulan semacam ini sangat keliru. Sebab, setiap orang yang beragama – jika masih berpegang pada keyakinan agamanya – pasti meyakini kebenaran agamanya sendiri. Jika dia meyakini kebenaran semua agama, maka dia sejatinya sudah tidak beragama. Kita ingat jargon populer kaum Pluralis Agama, yakni ”All paths lead to the same summit” (semua jalan akan menuju puncak yang sama). Maksudnya, agama apa pun sebenarnya menuju pada Tuhan yang sama. Tokoh pluralis lain menggambarkan agama-agama laksana jari-jari sebuah roda yang semua menuju pada poros yang sama. Poros itulah, menurut dia, adalah Tuhan.


Semangat humanisme sekular tanpa diskriminasi agama inilah yang juga ditekankan dalam buku ”Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural”. Misinya adalah membangun persaudaraan universal tanpa membedakan lagi faktor agama, sebagaimana misi yang digelorakan oleh Free Masonry, Theosofie, dan sebagainya. Misalnya ditulis dalam buku ini:


”Sebagai risalah profetik, Islam pada intinya adalah seruan pada semua umat manusia, termasuk mereka para pengikut agama-agama, menuju satu cita-cita bersama kesatuan kemanusiaan (unity of mankind) tanpa membedakan ras, warna kulit, etnik, kebudayaan, dan agama... Pesan kesatuan ini secara tegas disinyalir al-Qur’an: ”Katakanlah: Wahai semua penganut agama (dan kebudayaan)! Bergegaslah menuju dialog dan perjumpaan multikultural (kalimatun sawa’) antara kami dan kami... Dengan demikian, kalimatun sawa’ bukan hanya mengakui pluralitas kehidupan. Ia adalah sebentuk manifesto dan gerakan yang mendorong kemajemukan (plurality) dan keragaman (diversity) sebagai prinsip inti kehidupan dan mengukuhkan pandangan bahwa semua kelompok multikultural diperlakukan setara (equality) dan sama martabatnya (dignity).” (hal. 45-46).


Bagi yang memahami tafsir Al-Quran, pemaknaan terhadap QS 3:64 tentang kalimatun sawa’ semacam itu tentulah dan ngawur. Sebab, ayat itu sendiri sangat jelas maknanya, yakni perintah kepada Nabi Muhammad saw agar mengajak kaum Ahlul Kitab untuk kembali kepada ajaran Tauhid yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Disebutkan dalam ayat tersebut (yang artinya):


”Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuat upun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah.”


Jadi, QS 3:64 tersebut jelas-jelas seruan kepada tauhid, bukan kepada paham Multikulturalisme. Meskipun maknanya sudah begitu jelas, tapi para pendukung paham Multikulturalisme ini dengan sangat berani dan gegabah membuat makna sendiri. Karena menjadikan paham Multikulturalisme sebagai dasar keimanannya, maka Tauhid pun dimaknai secara keliru dan diselewengkan maknanya. Padahal, Tauhid jelas berlawanan dengan syirik. Musuh utama Tauhid adalah syirik. Karena itu, Allah sangat murka dengan tindakan syirik, dan disebut sebagai ”kezaliman yang besar” (zhulmun ’azhimun). Karena itu, di dalam Al-Quran disebutkan, bahwa Allah SWT sangat murka, karena dituduh mempunyai anak (QS 19:88-91).


Tetapi, dalam paham Multikulturalisme sebagaimana dijelaskan dalam buku ini, justru keyakinan akan kebenaran agamanya sendiri dilarang:


”Klaim berlebihan tentang kebenaran absolut kelompok keagamaan sendiri, dan


klaim kesesatan kelompok-kelompok agama lain, bisa membangkitkan sentimen permusuhan antarumat beragama dan antarkelompok. Penganjur-penganjur agama yang mempunyai corak pemahaman teologi dogmatis semacam itu dapat dengan mudah membawa dan memicu konflik dan kekerasan pada level pengikut. Dan anehnya semua mengatasnamakan Tuhan.” (hal. 48)


Tidak sulit untuk menyimpulkan, bahwa sadar atau tidak, misi buku Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural ini memang jelas-jelas merusak aqidah Islam. Agar memiliki daya rusak yang tinggi, maka digunakanlah salah satu aspek strategis, yakni ”Pendidikan Agama”. Daya rusak itu tentu saja semakin tinggi dengan dukungan profesor kenamaan yang memiliki kekuasaan tinggi di Perguruan Tinggi dan organisasi cendekiawan Muslim.


Buku Pendidikan Agama jenis ini memang jelas-jelas menyebarkan ’paham syirik’ Pluralisme Agama. Sebab, buku ini membenarkan semua paham syirik yang dengan tegas telah dikecam dalam Al-Quran. Ditulis, misalnya: ”Jadi, semua agama adalah sebuah totalitas sosio-kultural yang merupakan jalan-jalan yang berbeda dalam mengalami dan hidup dalam relasi dengan Yang Ilahi. Yang menyebabkan perbedaan itu adalah bukan sesuatu yang mutlak sifatnya, namun hanya faktor-faktor partikular yang berhubungan dengan sejarah dan kebudayaan.” (hal. 50).


ImageLebih jauh dijabarkan bahwa: ”Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural mengandaikan suatu pengajaran efektif (effective teaching) dan belajar aktif (active learning) dengan memperhatikan keragaman agama-agama siswa. Dalam hal ini, proses mengajar lebih menekankan pada bagaimana mengajarkan tentang agama (teaching about religion), bukan mengajarkan agama (teaching of religion), karena yang pertama melibatkan pendekatan kesejarahan (historical approach) dan pendekatan perbandingan (comparative approach), sedangkan yang kedua melibatkan indoktrinasi dogmatik pada siswa sehingga secara praktis ia tidak memberikan sarana yang memadai untuk menentukan palajaran/kuliah mana yang dapat diterima dan mana yang perlu ditolak.” (hal. 102).


Untuk menjalankan misi Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural tersebut, maka juga diperlukan guru-guru yang memiliki pemahaman yang sama. ”Guru penganut suatu agama yang meyakini hanya ada satu kebenaran dan satu keselamatan, tertutup kemungkinan untuk menerima validitas kepercayaan-kepercayaan alternatif dan gagal mengajarkan toleransi dan saling menghargai antar sesama penganut agama.” (hal. 103).


Jadi, jelaslah, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural memang berusaha menggerus keyakinan ekslusif tiap agama, khususnya aqidah umat Islam. Untuk itu, penulis buku yang sudah sangat populer keliberalannya ini memang tidak takut-takut untuk merusak tafsir Al-Quran, sebagaimana contoh terdahulu. Sejumlah ayat Al-Quran lainnya juga dia tafsirkan dengan semena-mena.


Misalnya, dengan seenak perutnya sendiri, ia mengubah makna ”taqwa” dalam QS 49:13. Kaum Muslim memahami bahwa makna ’taqwa’ adalah taat kepada perintah Allah dan menjauhi larang-larangan-Nya. Tapi, oleh penganut paham multikulturalisme, istilah ’taqwa’ diartikan sebagai ”yang paling dapat memahami dan menghargai perbedaan pendapat.” Buku Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural ini menerjemahkan ayat tersebut sebagai berikut:


”Hai manusia, sesungguhnya Kami jadikan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kalian berkelompok-kelompok dan berbangsa-bangsa, agar kalian saling memahami dan saling menghargai. Sesungguhnya orang yang paling bermartabat di sisi Allah adalah mereka yang paling dapat memahami dan menghargai perbedaan di antara kamu.” (hal. 49).


Sebagai kaum Muslim, kita diperintahkan untuk sangat berhati-hati dalam menafsirkan Al-Quran. Dalam acara ”Kolokium Nasional Pemikiran Islam” di Universitas Muhammadiyah Malang, 11-13 Februari 2008, tokoh Muhammadiyah Ustad Muammal Hamidy mengingatkan, bahwa para sahabat Rasulullah saw dan para ulama ahli tafsir senantiasa sangat berhati-hati menafsirkan Al-Quran.


Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dengan tawadhu’nya pernah menyatakan: “Bumi manakah yang akan menyanggaku dan langit manakah yang akan menaungiku jika aku mengatakan sesuatu yang tidak aku ketahui tentang Kitabullah?” Ibn Katsir juga mengutip hadits Rasulullah saw: “Barangsiapa yang mengucapkan (sesuatu) tentang Al-Quran berdasarkan ra’yunya atau berdasarkan apa yang tidak dipahaminya, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka.” (HR Tirmidzi, Abu Daud, Nasa’i). Abu Ubaid pernah juga memperingatkan: “Hati-hatilah dalam penafsiran, sebab ia merupakan pemaparan tentang Allah.”


Mencermati isi buku ini tidaklah sulit bagi kita untuk menilai, bahwa buku Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural ini memang merusak aqidah Islam dan Tafsir Al-Quran. Namun, Professor sekaliber Azyumardi Azra justru memberikan pujiannya. Penulis buku ini, menurut sang Professor UIN Jakarta ini,”telah membuka pintu masa depan kajian pendidikan agama bercorak multikulturalisme di Indonesia”.


Jadi, pintu untuk merusak Pendidikan Agama di Indonesia sudah resmi dibuka! Lalu, apa tindakan kita? [Depok, 7 Juli 2008/www.hidayatullah.com]
Roket Al-Qassam Lukai Sejumlah Tentara Israel
23 Agustus 2008 13:33
Diam-diam, puluhan roket al-Qassam telah dilepaskan dari Jalur Gaza sejak Israel meningkatkan eskalasi serangannya atas Gaza pasca-konferensi Annapolis. Sebuah laporan terbaru dirilis The Jerusalem Post, Sabtu (9/2) yang menyebutkan sebuah roket al-Qassam jatuh di tengah pemukiman warga Zionis-Israel Sderot, menghancurkan beberapa bagian rumah dan mencederai sejumlah warga tentara cadangan Israel yang tengah off duty.

Sayap militer Popular Resistance Committees (PRC), Brigade Shalahudin Al-Ayyubi mengklaim bertanggungjawab atas peluncuran roket tersebut. Di lain waktu, Jihad Islam dan HAMAS juga mengaku bertangungjawab atas peluncuran roket lainnya.

“Penjajah Zionis-Israel harus mengerti bahwa sikap mereka selama ini salah besar. Rakyat Palestina tidak akan pernah takut jika mereka terus membunuhi kami, terus menyerang kami, mengembargo kami, memutus aliran listrik kami, meracuni sumber-sumber mata air dan minuman kami. Atas itu semua kami tidak takut. Zionis boleh melakukan itu semua, tapi kami punya Allah. Jihad ini tidak akan pernah padam hingga agama Allah tegak di bumi kami, Tanah Palestina!” tegas juru bicara HAMAS, Ismail Ridwan.

Dari pihak keamanan Israel melaporkan bahwa sudah 22 roket buatan tangan milik pejuang Palestina yang jatuh di pemukiman teroris Yahudi sejak Jum’at kemarin. Sebanyak 12 roket jatuh di Sderot, lima roket meledak di selatan Ashkelon, dan satu menghancurkan sebuah rumah teroris Yahudi di Negev. Hanya saja pihak keamanan Israel tidak melaporkan berapa jumlah korban jiwa di pihaknya.

Jerusalem Post mengakui, jatuhnya roket pejuang Palestina di sejumlah pemukiman teroris Yahudi membuat kaget para teroris tersebut. Mereka tidak menyangka roket-roket sederhana buatan pejuang Palestina mampu mencapai wilayah yang mereka anggap aman. Bagi penjajah Zionis-Israel memang tidak ada satu pun tempat aman, kecuali mereka semua telah hengkang dari Tanah Palestina.
Natsir Ikon Penentang Sekularisme.
23 Agustus 2008 13:29

ImageSosok Mohammad Natsir patut menjadi contoh bagi pemuda-pemuda Islam, karena begitu gigihnya beliau menentang arus sekular yang penuh dengan hedonisme. Beliau tidak mewariskan harta benda bagi keturunannya tapi beliau mewariskan pelestarian ajaran Islam dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Hal ini disampaikan oleh Taufik Ismail dalam puisinya disela acara puncak Refleksi Seabad Mohammad Natsir, di Jakarta, Jum’at (18/7) malam.


Acara Refleksi Seabad Mohammad Natsir telah digelar selama kurang lebih 11 bulan. Panitia Peringatan Seabad M Natsir telah menggelar sederet acara dan kegiatan untuk menyosialisasikan figur dan sosok M Natsir kepada berbagai lapisan masyarakat. Diantaranya meluncurkan buku biografi M Natsir, seminar yang mengupas M Natsir di beberapa kota dan menggelar pameran serta lomba karya tulis ilmiah.


Seperti diketahui, M Natsir pernah berpidato dalam sidang Konstituante pada 13 November 1957. Di sidang tersebut Natsir menolak tegas sekularisme yang dikatakannya sebagai paham tanpa agama atau la diiniyah. ”Seorang sekularis tidak mengakui adanya wahyu sebagai salah satu sumber kepercayaan dan pengetahuan. Ia menganggap bahwa kepercayaan dan nilai-nilai itu ditimbulkan oleh sejarah ataupun oleh bekas-bekas kehewanan manusia semata-mata dan dipusatkan kepada kebahagiaan manusia dalam kehidupan (dunia) sekarang ini belaka,” ujar tokoh Masyumi yang turut mendirikan Dewan Dakwah ini.
Natsir pun menawarkan kepada sidang Konstituante agar menjadikan Islam sebagai dasar negara RI.”Jika dibandingkan dengan sekularisme yang sebaik-baiknya pun, maka adalah agama masih lebih dalam dan lebih dapat diterima oleh akal. Setinggi-tinggi tujuan hidup bagi masyarakat dan perseorangan yang dapat diberikan oleh sekularisme, tidak melebihi konsep dari apa yang disebut humanity (perikemanusiaan). Yang menjadi soal adalah pertanyaan dimana sumber perikemanusiaan itu?” ujar Natsir dengan nada tegas.
Empat Strategi Pemurtadan Kaum Evangelis terhadap Muslim.
23 Agustus 2008 11:22

Image Kepala Gereja Presbiterian asal Ghana, Dr John Azumah membeberkan cara-cara ampuh untuk memurtadkan orang Islam, dalam konferensi internasional penganut Evangelis yang berlangsung di California AS. Menurutnya, ada empat strategi ampuh untuk memurtadkan orang Islam. Strategi pertama, umat Kristiani harus melakukan upaya untuk mengetahui seluk beluk Muslim. "Tunjukkan minat untuk mengetahui ketakutan, kesenangan dan ajaran keyakinan mereka (umat Islam). Seorang Muslim memiliki nama, wajah, dan tidak banyak umat Kristiani yang mengenali mereka, " kata Azumah di acara Inside-Out Evangelical Conference, seperti dilansir The Christian Today, Rabu (20/8). Strategi kedua, untuk menarik hati orang-orang Islam, para misionaris harus bersikap seperti "sinar" dan bukan sebagai "lampu sorot." Menurutnya, saat ini banyak umat Kristiani yang cenderung bersikap sebagai "lampu sorot" dalam melakukan aktivitas pemurtadan.

Dalam konferensi yang diselenggarakan oleh US Presbyterian Global Fellowship, Azumah mengingatkan para peserta konferensi agar tidak secara langsung menyorotkan cahaya ke mata orang yang menjadi target pemurtadan mereka, karena itu akan membuat orang yang bersangkutan melindungi matanya atau mengalihkan pandangan.

"Hentikan pendekatan dengan gaya lampu sorot dan jadilah lentera. Jangan langsung menembak dengan menggunakan ayat-ayat alkitab, tapi tariklah mereka (Muslim) dengan cara menunjukkan bahwa Anda mencintai mereka, setelah itu baru gunakan ayat-ayat alkitab, " papar Azumah.

Strategi ketiga pemurtadan adalah dengan cara berbagi pengalaman dan pengakuan pribadi. Cara ini, kata Azumah, sangat ampuh karena langsung melibatkan orang yang punya pengalaman pribadi. Ia mencontohkan kisah di alkitab tentang seorang perempuan Samaritan yang berhasil membuat orang-orang di kotanya mengikuti ajaran Kristus, setelah si perempuan menceritakan pengalaman pribadinya tentang keyakinan yang dianutnya.

Dan strategi keempat untuk melakukan pemurtadan, kata Azumah, menunggu perubahan apa yang akan terjadi. "Anda mungkin punya sumber daya, punya pengetahuan, punya antusiasme, tapi tunggulah sampai Roh Kudus datang pada kalian. Ini adalah bisnis spiritual, " tukas Azumah.

Azumah adalah seorang Muslim yang kemudian murtad memeluk agama Kristen. Ia menyarankan agar umat Kristiani membuka jalan untuk lebih banyak berinteraksi dengan komunitas Muslim. "Masuklah ke komunitas-komunitas Muslim, negara-negara Muslim dan dunia Muslim-pelajari budaya dan bahasa mereka, jangan paksa mereka untuk memahami bahas Anda, " kata Azumah.

Dalam konferensi tersebut, Sekretaris Jenderal European Engangelical Alliance (EEA) Gordon Showell-Rogers menyerukan gerakan pemurtadan umat Islam di seluruh Eropa. Ia menyatakan, arus imigrasi Muslim ke benua Eropa adalah kesempatan bagi para Evangelis untuk memurtadkan mereka. (ln/iol/eramuslim).
kisah Mukjizat Nabi Musa ???
23 Agustus 2008 10:20
Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt, pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah.

Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Firaun yang tenggelam dilautan tsb saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya.



Image Hosted by ImageShack.us
Menurut pengakuannya,selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat yang sama.

Temuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa sisa-sisa tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala tentara Fir'aun yang tenggelam di laut Merah.

Apalagi dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan,memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun silam,dimana menurut sejarah, kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.

Image Hosted by ImageShack.usImage Hosted by ImageShack.us
Selain itu,ada suatu benda menarik yang juga berhasil ditemukan,yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang,sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk dilihat secara jelas.

Mungkin Allah sengaja melindungi benda ini untuk menunjukkan kepada kita semua bahwa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi-nabiNya merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan belaka.

Diantara beberapa bangkai kereta tadi,ditemukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas.Sepertinya, inilah sisa dari



Sekarang mari kita perhatikan gambar diatas,


Pada bagian peta yang dilingkari (lingkaran merah),menurut para ahli kira-kira disitulah lokasi dimana Nabi Musa bersama para kaumnya menyebrangi laut Merah. Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba.


Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab.
Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter.
Kemiringan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat.


Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter.Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter.

Dapatkah kita membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata2 mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).

Menurut sebuah perhitungan, diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter. Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin,menurut beberapa perhitungan,setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam!!!sungguh luar biasa!!..SUBHANALLAH...........Allah Maha Besar.



Image Hosted by ImageShack.usImage Hosted by ImageShack.usImage Hosted by ImageShack.us









Click to Enlarge
Diving in the Red Sea









Click to Enlarge




Click to Enlarge








Click to Enlarge








Click to Enlarge











Click to Enlarge








Click to Enlarge








Click to Enlarge


"Dajjal Akan Muncul Saat Kita Lupa"
23 Agustus 2008 10:19

imageUmur ummat Islam tinggal beberapa tahun lagi.
imageKiamat akan segera tiba. Begitu tema yang sering diceramahkan muballigh muda, Muhammad Ihsan Arlansyah Tanjung (42). Tema Ma'rifatuz Zamaan atau Mengenal [tanda-tanda] Zaman itu disebarluaskan terus oleh Ihsan dengan "berpegang pada Al-Quran dan hadits-hadits shahih," tukasnya.

Salah satu contohnya adalah Al-Quran Surat Muhammad ayat 8, "Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya."

Sedangkan syarat atau tanda-tanda (kecil) kiamat di antaranya tercantum dalam Hadits Riwayat Muslim dari ‘Umar bin Khaththab Radhiallaahu 'anhu, yang diriwayatkan pula oleh Ahmad dari Ibnu ‘Abbas. Bunyinya, "Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi.."

Apakah fenomena di atas sudah terjadi saat ini?
"Sekarang ini, anak yang kurang ajar dan suka ngatur orangtua tidak cuma ada di Barat. Di negeri kita yang mayoritas Muslim pun terjadi, anak menyuruh ibunya begini-begitu. Seolah-olah anak itulah tuan, dan si ibu menjadi hamba sahaya," jelas Ihsan.

Tanda-tanda lainnya adalah imraatus sibyaan (kekuasaan di tangan anak-anak). Itu bisa berarti bahwa penguasa di rumah tangga adalah anak-anak, bukan lagi orangtua. Atau, yang menjadi penguasa di masyarakat adalah orang yang berkarakter kekanak-kanakan.

Selain itu, maraknya pemutusan silaturahim antar sesama Muslim. Manusia masa kini rajin menggunakan telepon tetapi untuk urusan bisnis, bukan menelepon orangtua atau saudara. Alasannya sibuk, cari duit. Padahal kata Rasulullah, barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diperpanjang umurnya, maka bersilaturahimlah. "Lucu kan jadinya. Kita sibuk cari duit tetapi justeru memutus silaturahim," ujar muballigh yang setiap Senin ba'da Subuh membahas "Tafsir Fii Zhilaalil Qur'an" karya Sayyid Quthb, di RCTI.

Apa dan bagaimana huru-hara akhir zaman itu? Kapan akan terjadinya?
Ihsan Tandjung menguraikan panjang lebar hasil bacaannya dari berbagai kitab kepada wartawan Majalah Hidayatullah, Pambudi Utomo, dan kontributor Nuim Hidayat. Selamat mencermati.

Melihat fenomena yang terjadi di tengah masyarakat sekarang ini, tampaknya tanda-tanda kiamat atau akhir zaman sudah terjadi semua ya?
Belum semua. Sudah kira-kira 95 persen, jadi masih ada 5 persen yang belum terjadi.

Kapan akhir zaman itu tiba?
Semenjak diutusnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi, Allah Subhaanahu wa ta'ala sudah menvonis bahwa ummat beliau adalah ummat akhir zaman. Jadi pengertian akhir zaman itu sudah sejak diutusnya Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam (Saw) yang merupakan Nabi terakhir. Kenyataan bahwa kita adalah ummat akhir zaman menunjukkan bahwa kita saat ini hidup di akhir zaman.

Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima. Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah masih hidup. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924). Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator). Kelima, masa kembalinya sistem khilafah.

Saat ini kita hidup di masa yang mana?
Sekarang masa penguasa diktator, dan sedang hot-hot-nya. Ummat Islam sedang kalah. Tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada kalanya kalah. Kita pun harus optimis, akan tiba waktunya ummat Islam memperoleh kemenangan.

Kelak penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin?
Begitulah menurut hadits. Kita akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi akan hancur. Yahudi akan diburu sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu pun bicara, "Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi!" Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus) yang merupakan pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.

Yang dimaksud Yahudi itu khusus di Israel atau juga termasuk di Amerika Serikat (AS)?
Yang pasti Yahudi Israel. Kalaupun kemudian Yahudi-Amerika pindah ke Israel, wallahu a'lam. Dan Yahudi yang pindah ke Israel itu berarti menyatakan diri sebagai musuh ummat Islam.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan, sebelum akhir zaman tiba, kaum Muslimin akan berdamai dengan Bangsa Rum. Siapa yang dimaksud Rum itu?
Saya cenderung menafsirkan Bangsa Rum adalah Eropa. Alasannya bersifat historis. Ummat Islam atau Bangsa Arab diapit oleh dua peradaban besar, yaitu peradaban Barat (Romawi) dan Timur (Persia). Peradaban Barat dipengaruhi oleh tadisi-tradisi ahli kitab (Yahudi maupun Nasrani). Timur dipengaruhi oleh kemusyrikan dan paganisme. Memang, sekarang ada perluasan akibat globalisasi. Pengertian Timur tidak lagi hanya Persia, tetapi juga China, India, dan lainnya. Mereka kategorinya bukan ahli kitab tetapi disebut al-Adyaan al-Ardhiyah atau agama-agama bumi yang banyak sekali dan didominasi paganisme.

Apakah sekarang perdamaian itu sudah berlangsung?
Sekarang sedang berjalan, meski semu. Kenapa?
Karena yang kini memimpin dunia bukan amiirul mu'miniin. Pemimpinnya adalah kalangan Rum, yang mengandalkan tradisi yang campur aduk dengan kebatilan sehingga muncul kezhaliman dan ketidakadilan. Jadi, perdamaian yang sekarang terjadi lebih tepat diartikan sebagai "kesepakatan untuk tidak berperang". Ini terjadi sejak berakhirnya penjajahan resmi oleh Bangsa Rum terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.

Tampaknya ada kontradiksi. Kaum Muslimin berdamai dengan Bangsa Rum, tetapi saat ini Rum justru dekat dengan musuh abadi ummat Islam yaitu Yahudi?
Bukan dekat, tetapi pengertian tentang Bangsa Rum sendiri memang sudah campur aduk. Ada Nasrani dan Yahudi-nya sehingga sering disebut Judeo-Christian civilization (peradaban Yahudi-Nasrani).

Ada pula hadits yang menyatakan, di akhir zaman, Iraq akan diboikot oleh Bangsa Rum. Itukah yang terjadi saat ini?
Ya, sudah dan sedang berjalan.

Apa yang akan terjadi setelah itu?
Kalau mau dirangkai secara kronologis, cukup sulit ya. Tetapi di antara tanda-tanda menjelang batas akhir tanda kecil adalah mengeringnya sungai Eufrat dan ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti akan berduyun-duyun pasukan dari berbagai bangsa untuk memperebutkan emas itu. Setiap seratus manusia datang, 99 di antaranya tewas karena berebut emas. Dan Rasulullah Saw melarang kaum Muslimin ikut dalam perebutan itu.

Apakah itu berupa serangan AS dan sekutu nya terhadap Iraq, seperti yang terjadi beberapa saat lalu?
Kalau itu berebut minyak atau emas hitam.

Jadi kelak akan ditemukan emas dalam arti yang sebenarnya, bukan emas hitam?
Saya meyakini itu memang emas yang sebenarnya. Isyarat Nabi tidak cuma bersifat maknawi tapi juga hakiki. Seperti isyarat akan munculnya Imam Mahdi, saya yakin itu bukan kiasan. Sosok Imam Mahdi memang ada. Begitu juga hadits tentang Dajjal. Dajjal adalah oknum atau person. Saat ini oknum Dajjal belum muncul, meskipun sistem dajjal sudah bisa kita rasakan.

Apa sistem dajjal itu?
Sistem dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang berlaku sekarang ini. Orang menyebutnya sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru), meskipun kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut pejuang hak asasi manusia justru mereka yang sebenarnya teroris. Sedangkan mereka yang dituduh teroris justru sebenarnya orang yang mulia di mata Allah Swt.

Apakah yang Anda maksud dengan sistem dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini dikomandani oleh AS?
Ya. Itu tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian depan uang itu bergambar Presiden AS pertama George Washington, bagian belakang bergambar piramid yang terpotong. Letak gambar piramid ada di belakang, sebagai isyarat bahwa di belakang AS itu ada kekuatan lain.

Di atas piramid ada segitiga bergambar mata satu. Di atasnya ada tulisan annuit coeptis (semoga dia senang dengan proyek ini). "Dia" yang dimaksud adalah si Mata Satu. Di bawahnya ada tulisan novus ordo seclorum (tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia diharapkan masuk dalam proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan si Mata Satu.

Orang yang familier dengan hadits-hadits Rasulullah akan paham bahwa yang dimaksud si Mata Satu adalah Dajjal.

Kapan sosok Dajjal akan muncul?
Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam se buah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai, ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara.

Di biara ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung bertanya, "Apakah sungai Tiberia sudah mengering?Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri?"
Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, "Siapa orang yang dipasung itu?"

Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.

Kapan Imam Mahdi keluar?
Menurut Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah meninggal atau terbunuhnya seorang khali fah. Namun kekhalifahan sekarang kan sudah tidak ada. Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam" asal Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang betul itu, berarti sudah dekat.

Anda setuju dengan pendapat itu?
Tidak setuju sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa hadits yang menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut hadits itu, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah Swt, kecuali dua orang saja.

Keduanya sengaja diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min yang paham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat.

Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat Islam?
Menurut Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal kira-kira 63 tahun.

Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman --yang menurut hadits akan berlangsung 40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah komando Imam Mahdi.

Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya bintang berekor atau komet. Menurut yang saya dengar dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022. Jadi kalau pada saat itu muncul Imam Mahdi, sebuah perhitungan yang sangat mungkin. Bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat daripada itu.

Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu?
Menurut Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut ngomongnya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia gagap, wallahu a'lam.

Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa?
Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.

Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya?
Ya, sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, karena memang ia fenomena yang akan muncul mendadak.

Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Ka'bah. Jumlah itu sama dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong.

Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia Kelak).

Peperangan apa saja itu?
Ada empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslimin menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia, juga menang. Ketiga, pe rang melawan Rum atau Eropa, juga menang. Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi.

Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa ‘Alaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus.

Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum."

Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal.

Perang ini terjadi dimana?
Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis. Menurut hadits, ketik a melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal "mengkerut" lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.

Kekhalifahan nanti pusatnya dimana?
Pusatnya di Baitul Maqdis.

Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian?
Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhi rlah umur ummat Islam.

Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, karena tidak ada lagi amar ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu bersenggama seperti keledai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu.

Tidak banyak ulama atau ustadz yang concern bicara tentang tema akhir zaman. Ihsan Tandjung pun menyadari hal itu. Bahkan ia kerap mendengar celoteh masyarakat, yang mengungkapkan ketidaksukaannya kepada muballigh yang bicara tentang akhir zaman, syurga, dan neraka. "Masyarakat kita menganggap kehidupan akhir zaman sebagai hal yang tidak penting," Ihsan menyimpulkan.

Meski begitu, Ihsan tetap percaya diri untuk terus maju. Imam Mahdi, Dajjal, Armageddon, kiamat, adalah kosakata yang kerap meluncur dari bibirnya ketika ceramah. "M asyarakat harus terus diingatkan," alasannya.

Ihsan juga terus mengingatkan agar kaum Muslimin waspada terhadap fitnah kaum Yahudi yang mengepung dari segala penjuru. "Dunia saat ini memang sangat tidak ramah terhadap nilai-nilai keimanan," ujarnya sewaktu ceramah di sebuah instansi pemerintah di Jakarta.

Konflik kaum Muslimin dengan Yahudi memang sudah sunnatullah. Ihsan menyebutnya sebagai sunnah at-tadafu' al-insany (ketentuan Ilahi berupa pergolakan antarmanusia). "Konflik antara ummat Islam dan Yahudi adalah konflik hakiki," kata penulis buku "Pertarungan Abadi" ini.

Selain tema-tema memahami zaman, Ihsan juga rajin menyerukan digalangnya ukhuwwah antar harakah Islam. Menurutnya, jika kita menghayati desain besar Allah untuk mengakhiri zaman ini, maka berbagai friksi dan ketegangan yang terjadi di antara gerakan Islam menjadi kurang relevan. "Kita harus semakin rajin merapatkan barisan, seperti pada shalat berjama'ah," katanya.

Menurut Anda, kenapa tema tentang akhir zaman kurang disukai oleh masyarakat?
Tidak aneh, sebab itu sudah diisyaratkan Nabi sejak berabad-abad yang lalu. Kata Rasulullah Saw, "Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia lupa membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan lagi tentang Dajjal."

Rasulullah juga sudah menganjurkan agar kita berdoa usai membaca tahiyat akhir di setiap shalat, seperti diriwayatkan Imam Bukhari. Isi doa itu adalah permohonan agar kita terhindar dari fitnah jahanam, fitnah dunia, dan fitnah Dajjal. Sayang, ummat Islam sering mengabaika n masalah ini.

Kenapa Anda concern bicara tentang tema ini?
Huru-hara akhir zaman itu sudah sangat dekat. Ummat harus diingatkan. Kalau tidak, saya khawatir mereka tidak sanggup mengantisipasi huru-hara atau munculnya Imam Mahdi itu. Misalnya, bila nanti Imam Mahdi muncul, mereka tidak bergabung tetapi malah mencaci maki. Bisa saja nanti CNN akan memberitakan bahwa Imam Mahdi itu seorang teroris. Kalau kita ikut-ikutan, kan repot.

Selama ini, tema akhir zaman biasanya cuma menjadi serpihan-serpihan lepas dari tema yang lain. Padahal Nabi telah menjelaskan kepada kita akan adanya grand design dari Allah. Mestinya ummat berlomba-lomba untuk menyesuaikan diri dengan grand design itu, yang pasti akan tetap berjalan terlepas apakah kita setuju atau tidak.

Kita jangan cuma mengandalkan otak sendiri dalam merancang perjuangan. Kekalahan ummat Islam saat ini sudah amat parah, bagaimana otak kita akan mengalahkan musuh?
Kalau kita di suruh membuat pesawat F-16, belum tentu dalam waktu 100 tahun bisa. Tentu saja kita tidak boleh menjadi fatalis. Kita harus berbuat semaksimal mungkin. Dan ada satu momentum yang harus diantisipasi. Begitu momentum itu datang, namun kita tolak, maka berarti kita kehilangan peluang untuk menjemput kemenangan. Kita harus terlibat di dalamnya.

Ada sebagian orang berpendapat, hadits-hadits tentang akhir zaman itu derajatnya tidak sampai mutawatir. Bagaimana menurut Anda?
Saya ini bukan ahli hadits ya. Tetapi tanda-tanda akhir zaman yang ditulis para ulama rasa-rasanya tidak pernah luput membahas tentang Imam Mahdi.

Apa yang seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir zaman?
Mestinya para ulama banyak berbicara tentang ini, harus bisa menjadi sumber ilmu bagi kita. Anehnya, justru orang yang menulis buku-buku akhir zaman berasal dari orang teknik. Misalnya Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam", berlatar belakang insinyur. Belakangan ia baru menempuh S-2 di Fakultas Da'wah Universitas Al-Azhar, Kairo. Bukunya itu betul-betul spektakuler dan menjadi best-seller.

Kenapa bukan ulama yang menulis itu?
Jangan-jangan ini sebuah isyarat bahwa kelak ketika Imam Mahdi datang, beberapa ulama akan menolak sebagaimana pendeta-pendeta Yahudi-Nasrani menolak Nabi Muhammad. Tidak mustahil pula ada aktivis harakah yang akan menolak kedatangan Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam yang saat ini masih bergelimang kemaksiatan tidak mustahil bisa menjadi prajurit-prajurit yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi. Beragama itu bukan urusan ilmu semata, tapi juga amal.

Anda pernah mendiskusikan dengan para ulama tentang kekhawatiran di atas?
Secara formal belum.

Anda berencana melakukannya suatu saat?
Pasti. Tapi tunggu dulu lah, sebab sebagian mereka sekarang sedang sibuk menyongsong 2004 (sambil tersenyum). Nanti kalau suasananya sudah adem.

Dengan tema ceramah futuristik tentang akhir zaman, apakah pernah ada orang yang menilai Anda sebagai ustadz yang suka menjadi pengkhayal?
Alhamdulillah belum ada. Tetapi banyak yang bertanya, misalnya tentang kemunculan Isa Al-Masih. Bukankah ini bertentangan dengan dalil Al-Quran yang menyatakan bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir? Tidak, karena Isa As nanti datang tidak menjadi Nabi yang membawa kitab baru. Ia menyempurnakan tugas yang belum sempat dikerjakan dulu, yaitu mengajak kembali ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk masuk Islam.

Ada pula sunnah yang belum dikerjakan Isa As, yaitu menikah. Padahal beliau kan pengikut syariat Muhammad. Ada beberapa hadits shahih yang berisi tentang Isa as akan menikah.

Isa As akan turun dalam usia 33 tahun, persis seperti usia ketika dia dulu diangkat Allah Swt ribuan tahun lalu. Ibarat tape recorder, Isa as sekarang ini sedang "pause", nanti turun akan "play" lagi. Kelak, menurut hadits, Isa As akan wafat dan dimakamkan di dekat pemakaman Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar di Masjid Nabawi. Saat ini tempat itu masih kosong, dan memang disediakan untuk Nabi Isa As.

Ihsan Tandjung dilahirkan di Kualalumpur (Malaysia), 24 Agustus 1961. Masa kecil sampai remaja bungsu dari lima bersaudara ini banyak dihabiskan di luar negeri. Maklum, ayahnya, Zainal Arifin Tandjung (almarhum) adalah seorang diplomat. Ibunya, Zulhana Nasution. Keluarga diplomat ini baru bisa tinggal tetap di Jakarta setelah sang kepala keluarga pensiun. Saat itu Ihsan duduk di bangku SMA. Lulus sekolah lanjutan atas, Ihsan melanjutkan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Selama di kampus, pria ramah ini banyak terlibat dalam kegiatan keruhanian. Namun, karena semakin gelisah berhadapan dengan ilmu psikologi yang sudah banyak dipengaruhi pemikiran sekuler dan atheis, Ihsan berhenti kuliah. Ia menekuni bahasa Inggris di universitas yang sama, dan bahasa Arab di LIPIA, Jakarta.

Pada tahun 1984, Ihsan kerap mengisi pembinaan ruhani pelajar SMA di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sejak itulah ia terbiasa tampil di atas mimbar. Bahkan kemudian Ihsan sering diundang ceramah ke luar negeri.

Saat ini wajahnya kerap menghiasi layar televisi. Bagi pelanggan Al-Quran Seluler via telepon genggam, suaranya tentu tak asing lagi. Sebuah situs berita di internet bernama Eramuslim juga memintanya menjadi konsultan keluarga. "Yang ini lebih banyak ditangani istri saya," kata suami Siti Aisyah Nurmi Bachtiar ini.

Kini jadwal ceramahnya semakin padat. Tak jarang, dia sudah harus meninggalkan rumah sebelum Shubuh untuk mengisi ceramah. Bulan Ramadhan mendatang, jadualnya sudah full. Ketika Hidayatullah mewawancarainya, Ihsan secara berurutan dalam sehari harus mengisi pengajian di tiga tempat yang berbeda. Di sela-sela acara itu, Ihsan menyempatkan pulang sejenak untuk "menyapa" keluarganya. Baru kemudian berangkat ceramah lagi.

Ihsan Tandjung tinggal di Kelapa Dua, Depok (Jawa Barat), bersama istri dan sembilan anak yang sangat dicintai dan mencintainya.

Jadwal ceramah Anda cukup padat. Apakah tidak pernah merasa letih untuk berda'wah?
Kalau letih fisik ya jelas dong. Tetapi letih dalam arti mental, alhamdulillah tidak. Bagi saya, da'wah adalah kegiatan yang sudah melekat dalam hidup.

Apa resepnya agar tetap bersemangat di jalan da'wah?
Terus membuka mata dan telinga. Akan tampak jelas di depan saya, kondisi masyarakat sangat memprihatinkan. Itu membuat saya berpikir, ternyata da'wah kita ini belum apa-apa. Malah saat ini aktivis da'wah dituduh menjadi teroris.

Anda juga aktif berda'wah di luar negeri. Punya pengalaman yang mengesankan?
Banyak. Orang-orang Islam di luar negeri ramah-ramah. Saya pernah bertemu orang Turki di sebuah masjid di Jerman. Ketika dia tahu bahwa saya orang Indonesia, dia langsung mengajak saya ke sebuah ruangan. Dia menunjukkan peta wilayah kekhalifahan Turki Utsmany yang membentang dari Maroko (Afrika) sampai Maluku (Indonesia). "Inilah wilayah kita, tapi dulu," begitu katanya.

Ketika di Arizona (AS), saya ketemu dengan seorang pemuda yang mengaku lahir di Palestina. Saya memperkenalkan diri dengan nama panggilan di rumah, yaitu Abu Izzuddin. Karena salah satu anak saya bernama Izzuddin Al-Qassam. Dia langsung memeluk saya, erat sekali. "Ketika Anda menyebut nama salah seorang tokoh pejuang yang betul-betul membela Palestina, saya jadi yakin bahwa orang seperti Anda inilah yang akan ikut membebaskan Palestina," katanya.

Ada pengalaman yang tidak menyenangkan?
Ada, masih di AS, sekitar tahun 1994. Saya diundang ceramah di Islamic Centre oleh orang Malaysia di sana. Dia berkata, "Maaf Ustadz, yang dengerin ceramah cuma orang Indonesia." "Kenapa?" saya tanya. "Kalau kita mengadakan acara pengajian terbuka, Muslim dari berbagai negara pasti datang kecuali dari I ndonesia. Kalau ustadznya dari Indonesia dan undangannya dikhususkan untuk orang Indonesia, insya Allah mereka akan datang." Kenapa bisa begitu? Dia menjawab, "Karena orang Indonesia jarang ke masjid."

Rupanya, orang Indonesia kalau kumpul ya sesama orang Indonesia saja. Itupun tidak di masjid. Menurut pandangan teman Malaysia itu, orang Indonesia di luar negeri seperti katak dalam tempurung. Ini fenomena yang memang sering saya jumpai. Kalau kita ke Islamic Centre atau masjid, kita akan mudah menjumpai kaum Muslimin dari Arab, Mesir, Pakistan, Bangladesh, tetapi jarang menemui orang Indonesia. Ini sekaligus kritik kepada para da'i, termasuk saya. Kita harus lebih gencar menyerukan kepada orang Indonesia ini agar gemar shalat di masjid.
Yahudi Gagal Membunuh Nabi Isa A.s
23 Agustus 2008 10:16
Yahudi Gagal Membunuh Nabi Isa A.s

Berbeda sekali dengan konsep keimanan seorang Kristen yang meyakini jika Nabi Isa a.s. atau Yesus Kristus meninggal karena disalib untuk menebus dosa umat manusia, maka kitab suci Al-Qur'an yang dijaga Allah SWT kemurnian dan kesuciannya sampai dengan hari akhir menyatakan jika yang disalib bukanlah Nabi Isa a.s., melainkan seseorang yang wajahnya diserupai Isa a.s. Sedangkan Isa a.s. sendiri diselamatkan Allah SWT dengan diangkatnya ke surga (QS. An-Nisaa: 157-158).

Nabi Isa a.s. diturunkan ke tengah-tengah Bani Israil, kaumnya Nabi Musa a.s., untuk mengembalikan mereka ke jalan ketauhidan. Namun kaum Yahudi yang cenderung kepada kejahatan dan kesesatan, bahkan banyak melakukan pembunuhan terhadap para nabi Allah. Nabi Zakaria a.s. dibelah badannya, Nabi Yahya a.s. dipenggal kepalanya, dan sebagainya.

Seperti yang dimuat dalam eramuslim digest edisi 6 "Genesis of Zionism: Jejak Berdarah Kaum Yahudi Sepanjang Masa (Bagian 1)", malah menganggap Nabi Isa a.s. sebagai orang yang harus dibunuh karena telah menggoyahkan kedudukan istimewa mereka di tengah masyarakat yang telah berhasil ditipunya.

Para pendeta Yahudi yang tergabung dalam Dewan Pendeta Sanhendrin membujuk Raja Herodes untuk melakukan pengejaran terhadap Isa a.s. dan menangkapnya. Isa a.s. berhasil ditangkap dan hendak disalibkan. Namun Allah menolong Isa a.s. dan mengangkatnya ke surga. Dari hadist Nabi Muhammad SAW kita akan mengetahui jika menjelang akhir zaman, Isa a.s. akan kembali turun ke bumi di Menara Putih sebuah masjid di Damaskus, Syiria. Hal pertama yang dilakukan Isa a.s. ketika turun kembali ke bumi adalah sholat.

"Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah melihatnya, maka ketahuilah;bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan air waulupun ia tidak basah". (HR Abu Dawud).

"Isa ibn Maryam akan turun di ‘Menara Putih'(Al-Mannaratul Baidha') di Timur Damsyik". (HR Thabrani dari Aus bin Aus)

"Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat, sehingga turunlah Isa Ibn Maryam, maka berkatalah pemimpin mereka (Al-Mahdi): " Kemarilah dan imamilah shalat kami". Ia menjawab;"Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada ummat ini (ummat Islam)". (HR Muslim & Ahmad).

"Tiba-tiba Isa sudah berada di antara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam shalat) wahai ruh Allah." Ia menjawab:"Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu". (HR Muslim & Ahmad).

Hal pertama yang dilakukan Nabi Isa setelah turun dari langit adalah menunaikan shalat sebagaimana yang dijelaskan oleh hadist-hadist di atas. Nabi Isa akan menjadi makmum dalam shalat yang di imami oleh Imam Mahdi. Kedatangan Nabi Isa akan didahului oleh kondisi dunia yang dipenuhi kedzaliman, kesengsaraan dan peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia. Setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan berusaha membunuh Imam Mahdi, setelah dajjal menyebarkan fitnahnya selama 40 hari, maka Nabi Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpas dajjal.

Turunnya nabi Isa ke bumi mempunyai misi menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan agama, ia akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas semua musuh-musuh Allah.

Dikisahkan setelah Isa as. selesaikan menunaikan shalat, ia berkata, "Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin) semua bersama kami untuk menghadapi musuh Allah, yaitu dajjal." Lalu mereka pun keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh dajjal si laknat yang baru saja mendakwa kepada manusia, bahwa ia adalah raja yang mendapat petunjuk dan pemimpin yang jenius serta bijaksana, bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu 'Isa dilihat oleh dajjal, dajjal pun meleleh seperti garam yang meleleh di di air. Kemudian dajjal kabur, tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di Palestina. Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur seperti garam dalam air, akan tetapi Isa berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu pukulan." Lalu Isa as. menombak dan membunuhnya, maka Isa as. memperlihatkan kepada semua orang darah dajjal di tombaknya. Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan Yahudi, bahwa dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal(dajjal mengaku sebagai tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh Nabi 'Isa.

Ketika itu Nabi Isa a.s. menyeru kepada umat Kristiani untuk mengucapkan kalimat tauhid, kembali kepada jalan yang haq seperti apa yang telah disampaikannya ribuan tahun lalu sebelum agama Nasrani dirusak oleh tangan Yahudi bernama Paulus dari Tarsus.

Menurut suatu riwayat Nabi Isa, setelah turun dari langit akan menetap dibumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan memimpin dengan penuh keadilan, sebagaimana yang diceritakan dalam hadist berikut: "Demi yang diriku berada ditangannya, sesungguhnya Ibn Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya" (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa'I, Ibn Majah dari Abi Hurairah).

Juga dkisahkan bahwa Nabi Isa akan melaksanakan haji: "Demi Dzat yang diriku berada ditanganya, sesungguhnya Ibn Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak".(HR Ahmad & Muslim dari Abi Hurairah).

Nabi Isa a.s. akan meninggal setelah membunuh dajjal, menjadi pemimpin yang adil, dan membenarkan risallah yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW di akhir zaman. Hanya saja kita tidak mengetahui kapan dan bilamana ini semua akan terjadi, karena Yahudi Talmudian terus-menerus bekerja siang-malam untuk menyesatkan umat manusia dari jalan kebenaran dengan membuat berita-berita palsu.

Majalah eramuslim digest edisi 6 "Genesis of Zionism" (Bagian 1) memuat kisah tentang lahirnya Bani Israil dan kedurhakaan serta kejahatan mereka terhadap para Nabi Allah, hingga peran mereka dalam episode awal Perang Salib. Edisi 6 ini akan berlanjut sebagai satu kesatuan di eramusim digest edisi 7 "Genesis of Zionism" (Bagian 2) yang mengupas kejahatan-kejahatan, jejak berdarah Yahudi sepanjang sejarah, dari masa Perang Salib, penguasaan mereka atas Inggris dan Perancis juga seluruh Eropa, pembentukan gerakan Zionis Internasional, penghancuran khilafah Islam Turki Utsmani, Perang Dunia I dan II, aktor di belakang kekejaman Nazi, sejumlah pembantaian terhadap rakyat Palestina, hingga konspirasi mereka di hari ini. Juga Anda bisa simak keyakinan Yahudi Talmudian tentang hari akhir dan apa saja syarat-syaratnya sebelum mereka akan meruntuhkan Masjidil Aqsha dan mendirikan kembali Haikal Sulaiman ketiga di atas puing-puingnya. (rz/eramuslim)



PICTURE STORY

Yesus diadili oleh para Pendeta Yahudi (pendeta Sanhendrin)






Hari Akhir berarti "masa terakhir." Menurut kitab-kitab Islam, ini adalah sebuah kurun waktu yang dekat dengan Hari Kiamat. Ayat-ayat Al Qur'an dan hadits-hadits menunjukkan adanya dua tahap Hari Akhir. Tahap pertama adalah sebuah kurun waktu ketika seluruh manusia akan menghadapi berbagai masalah material dan spiritual. Setelah itu, bumi akan memasuki sebuah kurun waktu keselamatan yang disebut "Masa Keemasan," yang dicirikan dengan rahmat dan karunia-Nya karena tersebar luasnya agama yang benar. Dengan berakhirnya Masa Keemasan, akan ada sebuah keruntuhan sosial yang cepat dan manusia pun mulai menunggu Hari Kiamat. Buku ini menelaah Hari Akhir dari sudut pandang ayat-ayat Al Qur'an dan hadits-hadits. Jelas bahwa tanda-tanda yang tengah kita bahas ini telah mulai muncul satu per satu, tepat seperti yang dijelaskan dalam berbagai rujukan agama kita ini.


Jagat raya suatu hari pasti akan berakhir. Hari Kiamat tak terhindarkan lagi akan pasti terjadi sebagaimana diberitakan dalam Al Qur'an dalam salah satu ayat: "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya..." (QS. Al Hajj, 22:7). Meski merahasiakan waktu datangnya Hari Kiamat, Allah mewahyukan kepada Nabi Muhammad sejumlah peristiwa dan pertanda tertentu yang menunjukkan datangnya Hari Kiamat. Dalam film ini, akan Anda saksikan sejumlah pertanda yang mengisyaratkan sangat dekatnya Hari Kiamat itu: dari peperangan dan kekacauan yang jumlahnya semakin meningkat hingga penghancuran kota-kota besar, dari gempa bumi hingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.





TANDA-TANDA KIAMAT
alt : undefined

Jagat raya suatu hari pasti akan berakhir. Hari Kiamat tak terhindarkan lagi akan pasti terjadi sebagaimana diberitakan dalam Al Qur'an dalam salah satu ayat: "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya..." (QS. Al Hajj, 22:7). Meski merahasiakan waktu datangnya Hari Kiamat, Allah mewahyukan kepada Nabi Muhammad sejumlah peristiwa dan pertanda tertentu yang menunjukkan datangnya Hari Kiamat. Dalam film ini, akan Anda saksikan sejumlah pertanda yang mengisyaratkan sangat dekatnya Hari Kiamat itu: dari peperangan dan kekacauan yang jumlahnya semakin meningkat hingga penghancuran kota-kota besar, dari gempa bumi hingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
URUTAN TANDA-TANDA HINGGA KIAMAT BESAR
23 Agustus 2008 10:15
Berdasarkan pendapat:
- Syaikh Nazim Al Haqqani
- Amin Muhammad Jamaluddin
- Muhammad Isa Dawud
- Nostradamus

Segala pujian hanyalah bagi ALLAH Tuhan Yang Maha Suci dan Maha Agung. Satu-satunya Tuhan yang harus disembah. Tidak ada sekutu bagi ALLAH sang penguasa alam ghaib, DIA pemilik segala rahasia dan ditangan ALLAH langit dan bumi. Salam dan selawat senantiasa tercurah kepada insan utama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam pemimpin kaum mukmin.

Untuk memudahkan pembaca memahami penafsiran hadis-hadis dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam yang telah dan akan kita sampaikan disini, maka kita akan menyampaikan terlebih dahulu rangkaian peristiwa yang terjadi menurut hadis Rasul, yang kita bagi menjadi 3 phase yaitu:
- Phase 1 adalah tanda-tanda kecil yang sudah terjadi hingga Perang Dunia 3
- Phase 2 adalah masa-masa emas Islam bersama Imam Mahdi dan Nabi Isa al Masih
- Phase 3 adalah tanda-tanda besar hingga berdirinya kiamat

Semoga dengan penafsiran yang diambil dari pendapat orang-orang pandai itu dapat kita jadikan sebagai renungan dan pelajaran, sudah seberapa banyakkah amalan dan ibadah yang kita kerjakan kepada ALLAH? Dan sudah siapkah diri kita apabila maut itu datang menjemput?
Semoga ALLAH subhanahu wa ta'ala memberi taufik dan hidayah kepada kita semua.

Phase I
Urutan peristiwa ini dihitung dari seluruh tanda-tanda kecil kiamat hingga terjadinya peperangan besar yaitu Perang Dunia 3 yang merupakan tanda awal datangnya Imam Mahdi dan pembaiatan beliau oleh seluruh umat muslim di dunia.

Saat ini kita berdiri ditahun 2006, insya ALLAH yang akan kita dengar berita dunia selanjutnya adalah penyerangan Amerika dan sekutunya terhadap Syria, dengan dalih perang melawan terorisme internasional. Tujuan mereka selanjutnya yaitu menguasai Saudi Arabia, mungkin serangan Amerika ini hanya sebagai "bantuan" kepada seorang keluarga Kerajaan yang ingin berkuasa di Arab, kemudian mereka menyebut pemimpin baru ini sebagai "As Sufyani".

Selanjutnya Amerika juga akan menyerang Iran yang diketahui mempunyai banyak nuklir. Turki yang berteman dengan Amerika akan mengambil alih Irak. Invasi Turki atas Irak ini akan menjadi dalih oleh Rusia untuk memasuki Turki. Pada saat Amerika berada di Iran, maka kaum Muslim Khurasan tentu akan melakukan perlawanan terhadap mereka. Pada saat yang bersamaan pula, Rusia menyerang Turki dan pangkalan militer Amerika disana. Dan serangan Rusia itu akan memancing dunia untuk terlibat dalam PD3.

Rusia-Perancis-Jerman-China-Korea akan berada pada blok WARSAWA, sedangkan Amerika-Inggris-Italy-Spanyol-Australia-Jepang-India berada pada blok NATO, sedangkan Arab yang dipimpin "As Sufyani" akan berpihak ke NATO. Pada perang ini masing-masing negara akan saling tembak dengan nuklir.

Phase II
Urutan peristiwa dihitung sejak terjadinya Perang Dunia 3 yang mana setelah perang ini maka Imam Mahdi akan datang.

Pada perang ini Rusia dan sekutunya akan kalah. PD3 ini hanya terjadi selama beberapa bulan saja, namun dunia akan penuh kehancuran. Setelah perang ini, masuklah musim haji dan Imam Mahdi akan bersama rombongan haji. Beberapa kejadian ajaib akan menandai kehadiran beliau yang akan diketahui oleh seluruh umat muslim dunia. Sesudah dibaiat, kemudian Imam Mahdi memimpin seluruh muslim untuk berperang menegakkan kalimat ALLAH selama 7 tahun.

Yellowstone Super Vulcano akan meledak pada zaman beliau, membakar 2/3 benua Amerika dan akan menghancurkan negara dajjal ini. Tidak ada lagi tempat dan pengikut buat Al Masih Dajjal kecuali ia harus keluar dari persembunyiannya di Amerika yang hancur lebur. Dajjal kemudian berkeliling dunia untuk menyebar kekafiran.

Setelah turunnya Nabi Isa Al Masih untuk membunuh Dajjal, Imam Mahdi menyerahkan kepemimpinan Islam ketangan Nabi Isa. Dan dibawah komando Nabi Isa Al Masih, seluruh umat Yahudi ditanah Palestina akan dibunuhi. Eropa akan diserang dan Vatikan Italy akan dihancurkan karena Nabi Isa akan mengambil naskah Injil asli dan Taurat asli di Vatikan ini. Injil dan Taurat Asli itu akan disebarkan sebagai kitab-kitab suci Umat Islam. Kemudian Nabi Isa akan memerintahkan untuk membunuhi umat Kristen (Nasrani) dan membunuhi babi, tidak ada pilihan bagi orang-orang kafir kecuali masuk Islam atau mati.

Phase III
Urutan peristiwa dihitung sejak wafatnya Imam Mahdi, kemudian Nabi Isa akan berhaji dan setelah itu beliau juga wafat. Kemudian seluruh ulama mursyid dan mujtahid juga akan diwafatkan oleh ALLAH subhanahu wa ta'ala. Ilmu agama Islam akan benar-benar dicabut secara sempurna dan hilang dari muka bumi. Tinggallah yang hidup manusia yang terbagi dalam dua kelompok yaitu mukmin, dan munafik. Orang-orang mukmin akan tetap beribadah kepada ALLAH. Sedangkan orang-orang muslim munafik akan kembali menjadi kafir dan akan menjadi bertambah kejahilannya dengan berzina di pasar dan seperti hewan, meminum khamar, judi, berkelahi membunuh dan lain sebagainya.

Setelah puluhan tahun keadaan yang rusak begitu menjadi-jadi. Kemudian matahari terbit dari arah barat, maka berarti pintu tobat ditutup dan tidak ada lagi pengampunan dari ALLAH subhanahu wa ta'ala. Kemudian muncul makhluk (hewan) yang dapat berbicara, hewan ini akan memberi tanda kepada orang-orang Muslim dan kafir. Setelah ia menghilang, kemudian ALLAH menurunkan awan (asap) ke seluruh permukaan bumi yang akan mengakibatkan matinya seluruh manusia mukmin dan muslim.

Tinggallah di bumi manusia-manusia kafir yang akan hidup untuk beberapa puluh tahun lamanya. Mereka akan menghancurkan Ka'bah dan mesjid Nabi. Lalu ALLAH akan memberikan gempa-gempa ke seluruh bumi dan terakhir gempa di Arab yang kemudian disusul oleh keluarnya api dari negeri Yaman yang akan menghalau manusia berkumpul menuju Arafah. Lalu kehancuran alam semesta dimulai.
Wallahu a'lam
KA’BAH
23 Agustus 2008 10:13
"Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" [Al Maidah: 97]

Ka'bah:
Bangunan kecil berbentuk kubus yang diberi nama Ka'bah tidaklah sebanding dengan gedung pencakar langit atau rumah besar, tetapi ia mempunyai pengaruh besar yang tidak ada bandingannya dalam sejarah manusia. Ka'bah adalah bangunan tempat seluruh umat Muslim dunia menghadapkan wajahnya sebanyak 5 (kali) sehari dalam sembahyangnya. Ritual ini berlangsung sejak datangnya perintah Allah melalui Rasul pilihan yaitu Nabi Muhammad SAW lebih dari 1400 tahun yang lalu.

UKURAN KA'BAH:
Tinggi Ka‘bah saat ini adalah 39 feet, 6 inches = 627 square feet.
Ruangan dalam Ka'bah berukuran = 13X9 meters.
Tebal dinding Ka'bah = 1 meter.
Lantai Ka'bah tingginya 2.2 meters di atas lantai dasar dimana orang-oeang melaksanakan Tawaaf.
Plafon dan atapnya dua tingkat dan terbuat dari kayu jati dan dibalut dengan besi anti karat (stainless steel).
Dindingnya terbuat dari batu, dinding batu bagian luar sudah diperhalus permukaannya, sedangkan dinding sebelah dalam dibiarkan seaslinya tanpa polesan.
Bangunan kecil yang disucikan ini pertama kalinya dibangun oleh Nabi Ibrahim AS, kemudian Allah memerintahkannya untuk diperbesar. Kemudian diperbesarlah bangunan ini oleh Nabi Ibrahim AS dan anaknya Nabi Ismail AS. Setelah beberapa abad akhirnya bangunan suci ini diperbaiki oleh Nabi Muhammad SAW.

-Rekonstruksi dijaman Quraisy-
Para ahli sejarah Arab mengatakan bahwa Ka'bah telah direkontsruksi sebanyak 12 kali. Pembangunan yang paling pertama sekali dilakukan oleh Nabi Adam AS setelah beliau diturunkan dari surga. Allah telah berfirman dalam Al Quran bahwa inilah bangunan yang paling pertama kali dibangun untuk menyembah Allah dimuka bumi. Setelah itu Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS memperbaiki dan memperbesarnya atas perintah Allah.

Setelah berlalu masa-masa kenabian mereka, selanjutnya Ka'bah dipegang oleh orang-orang Quraisy dan mereka keluar dari agama Ibrahim kembali menyembah berhala dan Ka'bah-pun ikut serta diletakkan patung-patung berhala didalamnya.

Sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi dan Rasulullah SAW, beliau sempat ikut serta dalam pembangunan Ka'bah. Bangunan Ka'bah yang berada dibawah lembah bukit tentu saja tidak aman dari terjangan banjir, termasuk kerusakan akibat adanya peperangan antar suku dijaman jahiliyah. Suatu ketika banjir datang dan menyebabkan dinding Ka'bah rusak dan retak. Tanggung jawab untuk memperbaikinya adalah dipegang bersama oleh 4 suku Quraisy. Setelah selesai pekerjaan perbaikan dinding, maka yang tertinggal adalah pemasangan batu Hajar Aswad di sisi timur Ka'bah. Keempat suku ini hampir terlibat perang hanya karena merebut ingin memasang Hajar Aswad. Kemudian tetua adat mereka Abu Umayyah menunjuk Nabi Muhammad SAW yang saat itu terkenal karena kejujuran beliau sehingga bergelar "AL AMIN" untuk menyelesaikan perkara ini. Nabi Muhammad SAW kemudian mengambil kain selendang lalu diletakkan beliau Hajar Aswad diatas selendang tersebut, lalu meminta keempat kepala suku agar mengangkat batu tersebut dengan masing-masing berpegang pada ujung selendang. Kemudian Nabi Muhammad SAW sendiri yang memasang Hajar Aswad kedindingnya. Hal ini sangat menggembirakan seluruh suku dan mereka sangat puas dengan kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW ini.

Karena Suku Quraisy tidak mempunyai dana yang cukup untuk memperbaiki Ka'bah, sehingga pembangunan Ka'bah dijaman (sebelum Nabi SAW diangkat) ini hanya memperbaiki dindingnya dan tidak termasuk perbaikan pondasi Ka'bah sebagaimana telah dibangun oleh Nabi Ibrahim AS. Sehingga bentuk Ka'bah berubah menjadi kubus (cubic) dan tidak persegi empat (square) sebagaimana sebelumnya.

Bagian luar yang sekarang disebut Hateem dibangun setelah masa keRasulan Nabi Muhammad SAW berakhir. Hateem dibangun oleh Abdullah ibn az-Zubayr. Lalu terjadi perang dan tentara Syria menghancurkan Ka'bah pada Muharram 64 Hijriah, dan sebelum masuk musim Haji, Abdullah ibn az-Zubayr membangun ulang Ka'bah dari dasar.

Rekonstruksi oleh Abdullah bin Zubair
Kemudian dimasa pemerintahan Ibn az-Zubayr ia menginginkan Ka'bah seperti yang diinginkan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu di pondasi milik Nabi Ibrahim AS. Ibn az-Zubayr berkata, "Aku mendengar Aa'ishah (istri Nabi SAW) bercerita bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Kalau tidak karena kaummu baru saja meninggalkan kekufuran, niscaya aku telah meruntuhkan Ka'bah lalu membangunnya kembali diatas pondasi Ibrahim AS [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Ad Darami]. Sebab orang-orang Quraisy dahulu ketika membangun Baitullah tidak menyempurnakannya. Danaku juga akan membuat sebuah pintu belakang.

Rekonstruksi oleh Abdul Malik bin Marwan
Setelah Ibnu Zubair membangun ulang Ka'bah, selanjutnya ketika ia sudah meninggal dan kekhalifahan diduduki oleh pemimpin baru, maka pemimpin baru inipun juga merubah Ka'bah sesuai pendapat mereka.

Pada tahun 74 Hijriah (693 Masehi) penguasa zalim Al Hajjaj bin Yusuf al Thaqafi dengan persetujuan Khalifah Bani Umayyah yaitu Abdul Malik bin Marwan, kemudian menghancurkan apa-apa yang telah dibangun Ibnu Zubair dan mengembalikannya ke pondasi milik Quraisy. Setelah Abdul Malik bin Marwan datang ber-umrah dan ia mendengar kata-kata ahli hadis tentang sabda Rasulullah SAW yang dipegang Ibnu Zubair, maka menyesallah ia atas persetujuannya terdahulu.

Ketika zaman Imam Malik dan Mazhab Maliki berpengaruh ditanah Mekkah, beliau adalah penasehat Khalifah Harun al Rasyid. Ketika khalifah ingin membangun ulang Ka'bah sebagaimana hadis Rasulullah SAW seperti yang pernah Abdullah bin Zubair lakukan, ia minta fatwa kepada Imam Malik. Sang Imam menasehatinya agar tidak usah membangun ulang Ka'bah karena sudah terlalu sering dihancurbangunkan, sehingga seakan-akan tidak menghormati Allah dan berakibat Ka'bah dianggap mainan yang pastinya akan diubah-ubah pula oleh Khalifah-khalifah mendatang. Atas nasehat ini, Harun al Rasyid membiarkan Ka'bah seadanya.

Struktur bekas zaman Abdul Malik bin Marwan ini bertahan hingga 966 tahun hanya dengan perbaikan kecil disana sini.

Rekonstruksi oleh Sultan Murad Khan
Pada tahun 1039 Hijriah, setelah banjir besar dan longsoran batu bukit, dua dari dinding-dinding Ka'bah retak-retak. Banjir yang terjadi 19Shaban 1039 Hijriah berlangsung lama, sehingga air yang tergenang mencapai setengah dari tinggi Ka'bah sekitar 10 kaki dari lantai dasar. Pada Kamis 20 Shaban 1039 Hijriah, dinding barat dan timur runtuh. Ketika banjir surut pada Jumat 21 Shaban, pembersihan dilakukan. Kembali Ka'bah dibangun sebagaimana Abdullah ibn az-Zubayr membangunnya dengan 4 pillar. Pembangunan dimulai pada 26 Ramadan. Seluruh dinding dihancurkan kecuali dinding yang ditempatkannya Hajar Aswad.

Pada tanggal 2 Zul-Hijjah 1040 Hijriah pembangunan Ka'bah dibawah petunjuk Sultan Murad Khan, Khalifah Ottoman. Pembangunan Ka'bah mengikuti kontsruksi Ibnu Zubair sebelumnya.

Rekonstruksi oleh King Fahd bin Abdul Azis
Rekonstruksi besar-besaran dilakukan pada bulan May 1996 hingga Oktober 1996 oleh King Fahd bin Abdul Azis, yaitu 400 tahun sejak renovasi oleh Sultan Murad Khan.
Selama pembangunan ini, bagian yang masih asli dari bangunan Ka'bah adalah batu hitam (Hajar Aswad) semua material lainnya sudah diganti termasuk langit-langit dan atap kayu.

APA YANG ADA DI DALAM KA'BAH DI ABAD MILLENIUM INI?
1. Ada tiga pilar penyangga
2. Ada sebuah meja untuk tempat meletakkan minyak wangi
3. Dipasang lampu lentera tergantung di atas langit-langit
4. Ruangan Ka'bah cukup untuk dimasuki 50 orang
5. Tidak ada lampu listrik
6. Lantai dan dinding dipasangi marmer
7. Tidak ada jendela
8. Hanya ada satu pintu keluar masuk
9. Dinding Bagian luar ditutupi dengan tirai kain berwarna hitam, bersulam benang emas dengan kaligrafi Quran padanya, kain ini kemudian disebut dengan nama GHILAAF.

0 Response to "kumpulan da'wah dan berita islami"

Posting Komentar