Definisi Paragraf - Belajar Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar

MAKALAH BAHASA INDONESIA
DEFINISI PARAGRAF
Untuk Melengkapi Syarat Kelulusan Mata Kuliah BAHASA INDONESIA





Disusun Oleh:
R Intan Fachriyah ( 0211 12 203 )
Budi Setyadi (0211 12 205 )
Afrilla Priandini ( 0211 12 206 )
M Rian Jamil ( 0211 12 207 )
Maulana Andrian ( 0211 12 208 )

KELAS : 2.E 

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2013


KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan ridho-NYA lah penyusunan makalah ini dapat terselesaikan sesuai apa yang diharapkan.
            Banyak terimakasih kami panjatkan kepada seluruh pihak yang telah terkait dalam penyusunan makalah ini. Besar harapan makalah ini dapat berguan bagi kami selaku penulis dan bagi para pembaca sekalian.
            Kami menyadari masih adanya kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kami harapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan penyusunan makalah selanjutnya di kemudian hari.

                                                                                                            Bogor, 25 Mei 2013


                                                                                                            Penyusun





 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang........................................................................1
1.2.      Rumusan Masalah..................................................................1
1.3.      Tujuan Penulisan ....................................................................2
BAB II             PEMBAHASAN
2.1.      DefinisiParagraf.......................................................................3
2.2.      Jenis-jenisParagraf.................................................................11
            2.2.1.  JenisParagrafberdasarletakKalimatUtama
            2.2.2. JenisParagrafberdasarTujuannya
2.3.      Syarat-syaratPembentukanParagraf.....................................12
BAB III            PENUTUP
                        3.1.      Kesimpulan.............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA           



 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        LATAR BELAKANG
Sejak Sekolah Dasar, kita sudah diberikan bekal pelajaran Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sudah tidak asing lagi terdengar oleh kita untuk diberikan tugas menulis atau membuat suatu karangan,paragraf demi paragraf. Tahukah bahwa tidak sedikit yang tidak mengetahui tentang pengertian, jenis-jenis paragraf, cara-cara dan syarat-syarat penyusunan sebuah paragraf yang baik, yang nantinya menjadi bahan bacaan yang baik dan cukup menarik untuk dibaca.

1.2.        RUMUSAN MASALAH
·         Apa Definisi Paragraf?
·         Apa saja Jenis-jenis Paragraf?
·         Bagaimana cara menyusun Paragraf yang baik dan benar?

1.3.        TUJUAN PENULISAN
·         Mengetahui Definisi Paragraf.
·         Mengetahui Jenis-jenis Paragraf.
·         Mengetahui Bagaimana cara Menyusun Paragraf yang baik dan benar. 



 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      DEFINISI PARAGRAF
                       Paragraf adalah merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraph dikenal juga dengan sebutan Alinea. Paragraf atau Alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut karangan singkat, karena dalam bentuk inilahpenulis menuangkan ideatau pikirannya sehingga membentuk suatu topic atau tema pembicaraan, yang membahas suatu topik atau hanya mengacu pada satu gagasan pokok. Topic dituangkan kedalam suatu kalimat yang disebut dengan kalimat topic atau kalimat utama, sedangkan kalimat yang menjelaskan kalimat topick tersebut disebut dengan kalimat penjelas.
           Contoh sebuah Paragraf:
                        Pantai nusa penida memiliki tata keindahan alam yang menarik, khususnya bagu wisatawan yangmendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-pohonnya rindang. Bentangan lautnya luas. Bagi penelam, Pantai nusa Penida juga menawarkankeindahan ikan lautyang seddang berenang. Pemda bali harus menata dan mengelola Pantai Penida sebagai tujuan objek wisata alternatif.

2.2.      JENIS-JENIS PARAGRAF
            2.2.1. Jenis Paragraf Berdasarkan letak Kalimat utama
                        1. Paragraf Deduktif
        Paragraf Deduktif adalah paragraph yang diawali dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama yang bersifat umum, kemudaian diikuti kalimat-kalimat penjelas yang bersifat khusus. ( Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf)
        Contoh Paragraf Deduktif:           

Emas merupakan produk investasi yang diyakini dapat menangkal inflasi. Sejarah membuktikan bahwa emas hampir selalu akan diborong orang apabila terjadi kepanikan yang dapat membahayakan ekonomi negara (inflasi tinggi, krisis keuangan, ataupun perang). Seperti pada saat terjadi perang teluk, harga emas dunia, batangan logam mulia langsung terdongkrak seiring kenaikan harga minyak mentah dunia.
·         Kalimat utama dalam contoh paragraf di atas adalah emas merupakan produk investasi yang prospektif.
2. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan yang bersifat khusus kemudian diakhiri dengan kalimat utama dan memuat pernyataan yang bersifat umum. (paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir kalimat paragraf)
         
        Contoh Paragraf Induktif :
Di belahan dunia manapun, perbankan merupakan industri yang diatur paling ketat dan penuh resiko, baik dalam hal tingkat permodalan, kepengurusan, atau ketentuan operasionalnya. Selain risiko kredit, perbankan juga memiliki beberapa risiko seperti risiko operasional, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko kepatuhan, dan risiko strategik. Oleh karena itu, perbankan adalah salah satu bisnis yang berisiko.
·         Kalimat utama dalam Contoh paragraf diatas adalah berbagai risiko dalam perbankan.

3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan kalimat utama dan diakhiri pula dengan kalimat utama.Kalimat utama yang terletak diakhir paragraf merupakan penegasan dari kalimat di awal paragraf. (paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf)
        Contoh Paragraf Campuran :
            Semua makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman untuk melangsungkan hidupnya. Setiap jenis binatang bertahan hidup dengan cara berburu makanan yang tersedia di alam. Demikian pula dengan tumbuhan dan manusia yang memerlukan makanan dan minuman untuk pertumbuhannya.Jadi, binatang, tumbuhan, dan manusia memerlukan makanan dan minuman untuk melangsungkan hidupnya.

            2.2.2. Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuannya
                        1. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi ialah jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu.Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita.Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita adalah paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan yang menciptakan atau menghasilkan sesuatu.Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tikoh, setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.
Ciri-ciri Paragraf Narasi :
- Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
- Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
- Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan)
Macam / pola pengembangan paragraf naratif
1.         Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar terjadi (cerita kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata dalam surat kabar)
2.         Narasi sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan sehingga pembaca terkesan dan tertarik dan seakan-akan terhayut,bahkan merasa mengalami cerita tersebut( cerpen, novel dll)
            Contoh Paragraf Narasi :
            2.  Patih Pranggulang menghunus pedangnya.Ia mengayunkan pedang itu dengan cepat ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah.Patih Pranggulang memungut pedang dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar.Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal (Narasi sugestif)
3.  Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan olahan sangat padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun dan menyiapkan sarapan anak-anakku.Sebelumnya, aku tentu harus memandikan mereka karena anak-anakku masih kecil.Sambil aku ganti baju kerja, aku sempatkan menyuapi anakku yang paling kecil. Setelah beres urusan rumah, segera aku berlari untuk mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya yang dilalui bus.(Narasi ekspositoris)

                        2. Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca,dengan tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis oleh penulis
Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah:
1.         Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
2.         Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
3.         Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
4.         Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
Macam/ pola Pengembangan Paragraf Deskripsi
-      Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak disertai dengan opini penulis
-       Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai dengan opini penulis
-       Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail khususnya ruangan, benda,atau tempat
-       Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu peristiwa cerita tersebut.

Contoh Paragraf Deskripsi :
1. Dia memakai rok panjang warna cokelat. Betapa sesuai benar dengan warna blus panjangnya.Rok dan blusnya seakan-akan menambah keanggunan pribadinya. Jalannya sungguh santun memikat hati orang yang memandang ( Deskripsi subjektif)

2. Pantai Nusa Penida memiliki tata keindahan alam yang menarik, khususnya bagi wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-pohonnya rindang.Bentangan lautnya luas. Bagi penyelam , Pantai Nusa Penida juga menawarkan keindahan ikan laut yang sedang berenang. Pemda Bali harus menata dan mengelola Pantai Nusa Penida sebagai tujuan wisata alternatif.( Deskripsi objektif/tempat )

3. Sungai ciliwung terletak di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta.Sayangnya, Sungai Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah.Tumpukan sampah di sungai dihinggapi lalat.Lalat-lalat itu selalu berterbangan ke perumahan warga dan membawa berbagai macam penyakit.Selain itu tumpukan sampah juga menebarkan bau yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan (Deskripsi spasial)

                        3.Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya pun pembaca perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan.
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
1.         Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.
2.         Gaya penulisannya bersifat imformatif.
3.         Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra.
4.         Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.
5.         Bersifat nonfiksi/ilmiah.
6.         Bertujuan menjelaskan/memaparkan.
7.         Berdasarkan fakta.
8.         Tidak bermaksud mempengaruhi.
Macam/ Pola Pengembangan Paragraf Eksposisi
– pola umum-khusus (deduksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat umum kemudian menjelaskan dengan kalimat –kalimat pendukung yang khusus
- pola khusus-umum (induksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian menjelaskan dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum
- pola perbandingan
Adalah paragraf yang membandingkan dengan hal yang lain, berdasarkan unsur kesamaan dan perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan dengan kekurangan. Kata hubung (jika dibandingkan dengan, seperti halnya,demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai dengan)
- pola pertentangan/kontras
Adalah paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata hubung (biarpun, walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, meskipun begitu)
- pola analogi
Adalah paragraf yang menunjukkan kesamaan-kesamaan antara dua hal yang berlainan kelasnya tetapi tetap memperhatikan kesamaan segi /fungsi dari kedua hal tadi sebagai ilustrasi
- pola pengembangan proses
Adalah pola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya disusun berdasarkan urutan proses terjadinya sesuatu
- pola pengembangan klasifikasi
Adalah pola pengembangan paragraf dengan cara mengelompokkan barang-barang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu
- pola pengembangan contoh/ilustrasi
Adalah paragraf yang berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya uraian yang bersifat abstrak. Kata penghubung (contohnya, umpamanya,misalnya)
- pola pengembangan difinisi
Adalah paragraf yang berupa pengertian atau istilah yang terkandung dalam kalimat topik memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya dilengkapi oleh pembaca
- pola sebab akibat
Adalah pola pengembangan dimana sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Atau sebaliknya, akibat sebagai gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya
            Contoh Paragraf Eksposisi :
1.                     Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah.Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.(pola pengembangan definisi)

2.                      Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis.Misalnya, di Desa Piyungan.Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong.Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga.Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan bangunan.Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata. (pola pengembangan contoh)
3.                      Pemerintah akan memberikan bantuan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan tingkat kerusakannya.Warga yang rumahnya rusak ringan mendapatkan bantuan sekitar 10 juta.warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapatkan sekitar 30 juta . Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawalan dari pihak LSM (pola pengembangan klasifikasi)
4.                      Struktur suatu karangan atau buku pada hakikatnya mirip atau sama dengan suatu pohon. Bila pohon dapat diuraikan menjadi batang, dahan, ranting, dan daun, maka karangan atau buku dapat diuraikan menjadi tubuh karangan, bab, sub – bab, dan paragraf. Tubuh karangan sebanding dengan batang, bab sebanding dengan dahan, sub-bab sebanding dengan ranting, dan paragraf sebanding dengan daun.(pola pengembangan analogi)
5.                     Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.Jadi, membentuk kepribadian baik seorang anak ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat (analogi)
6.                      Lagu-lagu tersebut kurang memperhatikan nilai yang ingin ditanamkan paa diri anak dan lebih memperhatikan kebutuhan pasar. Jadi, temanya bersifat temporer karena mengikuti perubahan selera pasar.Unsur kesamaan yang masih ditemukan dalam kedua kelompok lagu ini ialah para pencipta lagu masih berusaha menciptakan irama yang gembira dan ritme yang sederhana, seperti dalam kehidupan anak-anak itu sendiri. (pola pengembangan perbandingan) 

 
                        4. Paragraf Persuasi
        Paragraf Persuasi ialah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya.Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Ciri-ciri paragraf persuasi :
-ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca
                             - bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca
      - menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan) kepada pembaca.
        Contoh Paragraf Persuasi :
          Beras organik lebih menguntungkan daripada beras nonorganik . Mutu beras organik lebih sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu, beras organik tidak mencemari lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia.Keuntungan yang didapat para petani beras organik juga lebih tinggi. Petani beras organik mendapatkan keuntungan 34 % dari biaya prduksi, sedangkan petani beras nonorganik hanya mendapat keuntungan 16 % dari biaya produksi. Oleh karena itu, mari kita bertani dengan cara organik agar lebih mnguntungkan dan dapat meningkatkan taraf hidup.

 
                        5. Paragraf Argumentasi
        Paragraf Agumentasi ialah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri paragraf argumentasi :
1.    bersifat nonfiksi /ilmiah
2.    bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
3.    dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll
4.    ditutup dengan kesimpulan
Macam/ Pola Pengembangan Paragraf Argumentasi
1.    Pola Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya.
2.    Pola Generalisasi (pola umum) adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
3.    Pola Hubungan Sebab-Akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

        Contoh Paragraf Argumentasi :
        Pola Analogi:
                    Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.
        Pola Generalisasi:
                    Setelah karangan anak-anak kelas 8 diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8.Anak-anak yang lainmendapat 7.Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang punmendapat nilai kurang.Boleh dikatakan, anak kelas 8 cukup pandaimengarang.
        Pola Hubungan Sebab Akibat:
                    Kemarau tahun ini cukup panjang.Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang.Di samping itu, irigasi di desa initidak lancar.Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dankurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya.Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

 
2.3. SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF
1.  Kesatuan
           Yaitu semua kalimat dalam paragraf  itu secara bersama-sama mendukung satu ide atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya.
   Contoh paragraf berkalimat sumbang
            Hari akan hujan. Angin bertiup kencang.Debu-debu beterbangan. Awan hitam bergerak  dengan cepat. Burung-burung berkicau riang. Para pedagang kaki lima sibuk mengemas dagangannya.
2. Koherensi
           Yaitu kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lain dalam paragraf tersebut.Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit.
a.    Penanda Hubungan secara Eksplisit
           -   pengulangan kata
          Contoh:
           Semua isi alam ini adalah makhluk, artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan  paling mulia adalah manusia. Manusia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan hidupnya.Akan tetapi, tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, dan menyia-nyiakan.

          -   kata ganti
             Contoh:
           Johan anak Bu Kartika. Sekarang ia duduk di kelas III SMP. Tiap pagi teman-temannya selalu menghampirinya.Mereka berangkat dan pulang bersama-sama.
          -   kata-kata penghubung
             Contoh:
           Semalam suntuk Darto menonton pertandingan sepakbola di televisi. Oleh karena itu, ia bangun kesiangan. Akibatnya, ia terlambat masuk ke sekolah.
b.    Penanda Hubungan secara Implisit
               Contoh:
           Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalan.Sinarnya yang keemasan membuat suasana sangat cerah. Angin segar bertiup sepoi-sepoi basa menggerak-gerakkan daun pepohonan. Burung-burung pun berkicau riang.Tampak segalanya indah.
3. Pengembangan
           Yaitu pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung.

 4. Efektif
           Yaitu disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan dengan tepat.

BAB III
PENUTUP

3.1.    KESIMPULAN
           Paragraf adalah unsur penting dalam pembuatan sebuah karangan atau tulisan, baik karya tulis ilmiah ataupun karangan cerita fiksi. Maka dari itu, dalam membuat suatu karangan kita harus lebih memperhatikan segala unsur yang ada dalam sebuah paragraf, baik jenis, unsur dan syarat dari paragraf yang akan kita susun menjadi sebuah karangan atau cerita sesuai tujuan yang kita tujukan, agar tulisan yang kita buat dapat terlihat baik dan menarik untuk dibaca. 

 
DAFTAR PUSTAKA

Suyono.2007. Cerdas Berfikir Bahasa dan Sastra Indonesia.Jakarta: Ganesa Exact.
Panduan Materi UN- Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Pendidikan.
Syamsuddin, AR. 2009. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia 3.Jakarta: Departemen Pendidikan Indonesia.
www.google.co.id
Rochmatin, S.Pd. Jelajah Dunia Bahasa.Wordpress.com
Id.wikibooks.org
Dunia Pendidikan Indonesia ( juprimalino.blogspot.com )
Irfansyahpuutra.blogspot.com


 

0 Response to "Definisi Paragraf - Belajar Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar"

Posting Komentar